Rabu, 17 Maret 2010

Mengenang Retno Winahyu


Bapak/Ibu semua,
Berikut saya forward tulisan Obituari Almarhumah Retno Winahyu, nama besar dalam pembangunan pedesaan dan pemberdayaan masyarakat, teman sepermainan dan seperjuangan kita di Sosek IPB. Saya sendiri sekelas Retno sejak Tingkat Persiapan Bersama (TPB) IPB awal Juni 1981. Kita tahu bersama, setahun terakhir Retno sudah sakit, tapi dia terus bekerja dan bekerja, mendedikasikan hidupnya untuk masyarakat. Banyak yang perlu kita contoh dari Almarhumah. Insya Allah, semua karyanya menjadi amal jariyah dan menjadi penerang alam kuburnya sampai datang Hari Qiyamat.

Salam
INOEL

------------------

Mengenang Retno Winahyu, Lulusan 1985 dari IPB

Retno Winahyu adalah nama besar dan sangat terkenal di kalangan aktivis pembangunan pendesaan, recovery bencana, microfinancing dll. Ratusan email dukacita bersliweran di 20 an milis bencana dan pembangunan pedesaan sejak siang ini.

Mbak Retno meraih gelar Sarjana dari Institut Pertanian Bogor (1985), lalu Master of Science (MSc) di bidang Rural and Regional Planning dari Human Settlement Division, Asian Institute of Technology, Thailand (1990) dan Post-Graduate Diploma dalam bidang Regional Development Planning and Management dari Universitat Dortmund, Jerman (1991).

Di masa awal kariernya, 1985-1990, beliau menjadi peneliti di Pusat Penelitian Pembangunan Pedesaan dan Kawasan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Kemudian, beliau bergabung dengan International Center for Research in Agro Forestry (ICRAF) dan Oxfam Great Britain di Indonesia dengan posisi terakhirnya sebagai Koordinator Program untuk Fair Trade Program di Indonesia dan Thailand hingga 2001. Sejak 2002, beliau memfokuskan kariernya sebagai konsultan dan penasihat lepas. Beliau telah terlibat dalam pekerjaan tersebut dengan sejumlah organisasi, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.

Mbak Retno menjadi Ketua Badan Pengurus Koperasi Pengembangan Sumber Daya Masyarakat Sipil Indonesia (Cooperative for Civil Society Resources Development - Indonesia disingkat CIRCLE Indonesia). CIRCLE Indonesia didirikan dengan tujuan untuk memperkuat masyarakat sipil Indonesia melalui penyediaan jasa informasi, kajian, dan pendampingan dalam bidang-bidang keahlian anggota koperasi. Pada masa rehabilitasi dan rekonstruksi di Yogyakarta pasca gempa bumi 27 Mei 2006, Mbak Retno menjadi Team Leader Early Recovery Assistance UNDP tahun 2007-2008. Mbak Retno adalah anggota MPBI yang aktif memberikan saran, kritikan dan kontribusi nyata, dan menjadi Bendahara Pengurus MPBI dari tahun 2009 hingga saat terakhirnya ini.

Dengan pengalaman kerja lebih dari 20 tahun, beliau telah mengembangkan dan menumbuhkan berbagai pengetahuan, kemampuan dan keahlian dalam hal Pemberdayaan Komunitas (Community Development), Penanggulangan Kemiskinan (Poverty Reduction), Penghidupan Berkelanjutan (Sustainable Livelihood), Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah, Micro-finance, Fair Trade, Ethical Business dan Corporate Social Responsibility, sebaik bidang lain yang dikuasainya, seperti Pengembangan Program, Penelitian, Monitoring serta Evaluasi.

Selamat jalan Mbak Retno. Kami semua akan meneruskan semangat, empati, kepedulian dan kerjamu pada bidang kerja kami masing-masing.

Jakarta, 17 Maret 2010

Keluarga Besar
Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI)
Jl. Kebon Sirih No. 5G
Jakarta Pusat 10340

Telp/Fax:
+62-21-3103535,
+62-21-3147321
Website: http://mpbi.org
Email: info@mpbi.org

Banyak sekali kesan, komentar dan simpati atas "kepulangan" Retno, paling tidak di lebih dari 20-an milis, Facebook dan BBM Group pemberdayaan masyarakat. Saya himpun beberapa:

Retno Winahyu Satyarini, biasa dipanggil Mbak Retno, dikenal banyak orang sebagai seorang aktivis gerakan sosial yang mempunyai empati dan rasa keadilan sosial yang sangat kuat dan bersemangat tinggi. Banyak bidang telah dikerjakan dengan baik oleh Mbak Retno, seperti pemberdayaan komunitas, penanggulangan kemiskinan, penghidupan berkelanjutan, penanggulangan bencana, pengembangan usaha kecil dan menengah, perdagangan yang berkeadilan, dan lain-lain.

Kepergian Mbak Retno ini mengejutkan dan menyentak banyak orang yang berkecimpung pada bidang-bidang kerja di atas. Dr. Puji Pujiono, MSW., Presidium MPBI mengatakan, "Kita kehilangan satu kepribadian praktisi penanggulangan bencana yang handal. Semoga kepergiannya selalu diliputi kedamaian dan menjadi inspirasi bagi kita semua. Selamat jalan mbak Retno".

Ninil R. Miftahul Jannah dari Perkumpulan LINGKAR yang bekerja begitu erat dan dekat dengan Mbak Retno menambahkan, "Mbak Retno menjadi salah seorang inspirator penting dalam gerakan pengurangan risiko bencana di Indonesia. Kami akan lanjutkan jerih-payahmu, Mbak Retno!".


Tidak ada komentar:

Posting Komentar