Senin, 11 Juni 2012

SOSOK KELAS MENENGAH

SOSOK KELAS MENENGAH
Makin Konsumtif, Makin Konservatif

Oleh BAMBANG SETIAWAN

Kelas menengah Indonesia saat ini merupakan lapisan masyarakat yang gigih mengejar identitas kelas lewat gaya hidup, tetapi konservatif dalam ideologi dan memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap peran negara.

Kebangkitan kelas menengah dalam politik sempat menjadi kalimat penanda ketika Soeharto berhasil ditumbangkan dari tampuk kekuasaannya lewat demonstrasi besar tahun 1998. Terlebih, ketika demokrasi liberal kemudian diterapkan di Indonesia dengan pemilihan umum yang bebas tahun 1999, lalu diikuti pemilu langsung anggota parlemen dan presiden sejak tahun 2004, dan berikutnya pemilihan kepala daerah secara langsung sejak tahun 2005. Pengadopsian demokrasi dengan menerapkan prosedur-prosedur yang menjamin kebebasan memilih seolah menggambarkan pesatnya perubahan ideologi kelas menengah dari konservatif menjadi liberal.

Namun, 14 tahun setelah reformasi, pertanyaan sebaliknya justru layak diajukan. Apa yang terjadi dengan kelas menengah kita saat ini? Di tengah ketegangan sosial yang memburuk dan banyaknya pejabat yang korup, kelas menengah lebih suka antre mengejar diskon telepon genggam merek Blackberry daripada membentuk barisan menegakkan pilar demokrasi.

Survei Litbang Kompas yang dilakukan Maret-April 2012 memperlihatkan, semakin tinggi kelas sosial, semakin banyak mereka mengoleksi semua ornamen dan aktivitas gaya hidup. Di satu sisi, masyarakat berlomba menaikkan citra kelasnya dengan berusaha mengadopsi gaya hidup konsumerisme. Di sisi lain, mereka cenderung menanggalkan nilai-nilai demokrasi dan kembali menarik bandul politik ke arah otoritarianisme.

Membandingkan kelas menengah saat ini dengan hasil survei sejenis yang pernah dilakukan Litbang Kompas tahun 1997, gambaran yang tertangkap sungguh mengejutkan. Pada survei yang dilakukan setahun menjelang kejatuhan Soeharto tersebut, gambaran tentang demokrasi begitu menggembirakan. Semua kelas, termasuk kelas menengah, cenderung memandang pentingnya demokrasi.

Namun, sekarang gambaran yang tertangkap adalah masyarakat yang antidemokrasi yang mengharapkan negara lebih berperan dalam mengendalikan "keliaran" demokrasi. Tirani mayoritas tumbuh subur di semua kelas, mengesampingkan minoritas.

Kecenderungan melakukan simplifikasi nilai demokrasi dengan hanya berpegang pada makna "mayoritas" menang melawan "minoritas" ekuivalen dengan perkembangan yang terjadi sejak reformasi bergulir hingga hari ini. Masyarakat, termasuk kelas menengah, kian tak peduli terhadap orang-orang yang termarjinalkan, minoritas yang tersingkirkan dalam tata kehidupan kenegaraan. Terhadap penganut Ahmadiyah yang dikejar-kejar dan dimusnahkan, mereka cenderung tidak ambil pusing. Mereka lebih suka berlindung aman di balik ideologi "mainstream".

Kelas menengah merupakan strata sosial dengan anggota terbesar saat ini yang terbentuk oleh mobilitas ke atas yang cukup besar, yakni berupa naiknya status sosial sejumlah orang yang tadinya berasal dari kelas bawah menjadi kelas menengah. Komposisinya juga dilengkapi oleh turunnya sejumlah orang dari kalangan atas dan menengah atas ke kelompok menengah.

Kelas menengah mencerminkan sebuah strata yang secara sosial ekonomi belum cukup kuat. Mereka dicirikan oleh rata-rata pendidikannya yang setingkat SMA dengan penghasilan sekitar Rp 1,9 juta dan pengeluaran Rp 750.000-Rp 1,9 juta per bulan.

Mereka juga dicirikan oleh luasnya variasi pekerjaan, mulai dari wirausaha perseorangan, pedagang, pegawai negeri rendahan, pegawai swasta setingkat supervisor dan karyawan biasa, serta mereka yang memilih profesi sebagai ibu rumah tangga, pelajar/mahasiswa, dan pensiunan. Jumlah mereka diperkirakan berada di kisaran 50 persen dari jumlah penduduk perkotaan yang disurvei.

Kelas menengah juga dicirikan sebagai kelas yang mulai melek teknologi dan lebih banyak pergi ke mal dibandingkan dengan kelas bawah. Mereka memiliki waktu luang lebih banyak dibandingkan dengan kelas menengah atas. Rata-rata pencari nafkah dari kelas ini bekerja 8 jam per hari, sedangkan kelas menengah atas bekerja 10 jam sehari.

Meskipun memiliki kecenderungan mengejar materi dan berusaha tampil modis demi mempertahankan identitas kelasnya, sesungguhnya kelas menengah lebih menampakkan gambaran psikologis tipe pemeluk teguh (believer) yang konvensional, memiliki kepercayaan tebal pada tradisi dan nilai-nilai keluarga, agama, masyarakat, serta kehidupan bernegara.

Kelas ini cenderung tidak berani mencoba sesuatu yang baru tanpa melihat terlebih dahulu bagaimana kelompok menengah ke atas melakukannya. Demikian juga dalam pembelian barang-barang, mereka cenderung memakai merek-merek yang sudah terkenal, dan baru mau coba-coba setelah betul-betul yakin banyak yang memakainya.

Gila karier

Sifat-sifat progresif dan keinginan untuk meraih kemajuan baru muncul di kelas menengah atas, tetapi sayangnya jumlahnya masih terlalu sedikit untuk dapat menjadi kekuatan pendorong perubahan sosial. Kelas menengah atas-lah yang sesungguhnya memiliki ciri-ciri paling menonjol dari sebuah kelas yang jauh berbeda dibanding kelas bawah, dan memiliki karakter khusus yang dapat dibedakan dengan kelas-kelas lainnya.

Kelas ini jumlahnya 1,7-5,5 persen, dan memiliki gaya hidup lebih mewah, menikmati kemakmuran setelah berjuang keras. Mereka adalah para pemilik usaha dengan jumlah karyawan 1-10 orang, para manajer, atau pegawai swasta setingkat supervisor tetapi bergaji besar. Pendidikan mereka rata-rata setingkat sarjana dan memiliki dorongan untuk selalu maju dalam karier.

Rata-rata kelas menengah atas termasuk ke dalam kelompok "gila karier" (achiever). Tipe ini dicirikan oleh keinginan yang kuat untuk meraih kemajuan, berorientasi pada hasil, dan memiliki komitmen yang tinggi terhadap keluarga. Dengan kemauan dan kebutuhan yang besar, mereka aktif berada di pasar barang-barang konsumsi kualitas atas. Bagi mereka, citra adalah penting sehingga kelas ini cenderung menyukai barang-barang yang dapat mengangkat prestise, dan menyenangi variasi dalam penggunaan waktu luangnya.

Kelompok profesional muda dari kelas menengah atas yang berusia di bawah 30 tahun menjadi pengunjung paling aktif pusat perbelanjaan. Mereka mendatangi mal beberapa kali dalam seminggu.

Sementara itu, kelas menengah atas yang berusia 46-55 tahun turut andil dalam menyumbang kemacetan di jalur-jalur wisata. Mereka menikmati hidup dengan rekreasi ke luar kota beberapa kali dalam sebulan. Kelompok usia ini pula yang paling banyak membaca koran setiap hari dengan cara berlangganan. Sebaliknya, kelompok muda 22 tahun ke bawah dari kelas ini hampir-hampir tidak suka mencari informasi dari televisi, tetapi mereka sangat aktif menelusurinya melalui internet.

Meskipun tampak menikmati kemewahan hidup dan rakus dalam mengonsumsi barang-barang penunjang gaya hidup kelas atas, pandangan politik kelas menengah dan menengah atas cenderung konservatif, menghargai otoritas dan "status quo". Terhadap berbagai permasalahan bangsa, mereka kritis menilai baik atau buruknya keadaan, tetapi belum tergerak untuk mengorganisasi diri untuk mengubahnya.

Kelas menengah dan menengah atas lebih menggantungkan harapan kepada kewenangan negara untuk memperbaiki apa yang buruk, mengambil jarak dengan problem-problem sosial, dan menempatkan dirinya sebagai "penonton" berbagai peristiwa.

Kedua kelas ini hanya sebatas sebagai "kelas penceloteh" yang ramai menanggapi sejenak tetapi ragu bertindak. Mereka adalah kelas pencinta sinetron yang selalu mengejar sensasi dan komedi. (Litbang Kompas)

http://nasional.kompas.com/read/2012/06/08/02212693/Makin.Konsumtif.Makin.Konservatif

__._,_.___

__

Soegija: 100 persen Indonesia, 100 persen Katolik

Ibu dan Bapak yang saya hormati. Selamat berhari Minggu.

Sebuah film berjudul Soegija karya Garin Nugroho tentang pahlawan nasional bernama Soegijapranata ini patut ditonton. Tetapi jangan mengharapkan kisah heroik dan perjuangan fisik dari film tersebut. Film ini tenang-tenang saja. Simak saja tulisan tangan Soegija dan percakapannya.

Soegija adalah nama asli Soegijapranata, lahir di Surakarta 25 November 1896 dari keluarga abdi dalem Kasunanan Surakarta. Nama tambahan Pranata (dibaca Pranoto) itu diberikan 15 Agustus 1931 ketika Soegija menerima Sakramen di kota Maastricht, Belanda. Garin, sutradara senior itu memanfaatkan catatan harian Romo Soegija untuk dijadikan film ini. Saya rasa tidak mudah membuat sebuah film perjuangan dari seseorang yang berjuang melalui pola silent diplomacy pada masa revolusi. Untungnya Bung Karno, yang merasakan jasa Romo Soegija ketika pemerintahan harus pindah ke Yogyakarta karena kembalinya Belanda ke Indonesia sehingga pada tahun 1963 pemerintahan Bung Karno memberikan gelar Pahlawan Nasional untuk Soegijapranata. Pada masa pendudukan kembali Indonesia oleh Belanda memaksa para pejuang dan masyarakat harus mengungsi ke Yogyakarta. Begitu juga Romo Sogija dan seluruh jajaran gereja dan pengikutnya di Semarang, mengungsi ke Yogya. Di sini terlihat bahwa Romo Soegija adalah seorang nasionalis sejati. Beliau menamkan ajaran kepada penganut Katolik di Indonesia untuk menjadi Indonesia sejati, katanya 'Seratus persen Indonesia, seratus persen Katolik'. Pemerintahan Indonesia memberikan status pahlawan nasional kepada Romo Soegija, empat hari saja setelah Romo meninggal. Beliau wafat tg 22 Juli 1963 dan status kepahlawanan diberikan pada tg 26 Juli 1963. Terlihat pemerintahan Bung Karno sangat cepat untuk hal2 prinsip, tidak bertele-tele, tidak 'ngayayay'.

Soegija adalah uskup pribumi (Indonesia) pertama yang diberikan oleh Vatikan. Beliau dibaptis menjadi uskup tanggal 6 Nov 1940, masih dalam kondisi pemerintahan Hindia Belanda. Baik di gereja ataupun di luar gereja, Beliau selalu menekankan pentingnya pendidikan dan kebudayaan lokal untuk karakter bangsa. Digambarkan betapa gereja menyatu dengan masyarakat, bahkan saat itu kebaktian pun dilakukan di hamparan lahan terbuka.

Pada tahun 1943 ketika Jepang menduduki Indonesia, gereja dan Rumah Sakit St Carolus dapat terus berjalan. Padahal, pemerintahan Jepang pada waktu itu akan mengambil tempat tersebut untuk markas serdadu Jepang di Semarang. Romo Soegija dengan tenang mengatakan 'penggal dulu leher saya kalau mau mengambil tempat ini'. Komandan tentara Jepang tidak meneruskan pengambilan gereja dan rumah sakit St Carolus. Statement Soegija meningkatkan rasa nasionalisme masyarakat Indonesia paling tidak di Semarang, bahwa mepertahankan negara adalah harga mati. Tidak bisa ditawar.

Sisi kemanusiaan Romo Soegijapranata sangat menonjol. Dan juga merakyat. Obrolan dengan pembantunya yang dimainkan oleh Butet Kartaredjasa, memperlihatkan mereka tidak ada jarak. Sebenarnya ini adalah salah satu tipe pemimpin saat ini, di zaman modern.

Film itu mengambil kejadian tahun 40-49, masa Hindia Belanda, Jepang, dan pendudukan kembali Indonesia oleh Belanda. Ada esensi-esensi kemanusiaan dan kecintaan, termasuk dari para penjajah. Kita adalah satu. Hakekatnya manusia adalah sama. Perbedaan pemunculan sifatnya alamiah, sebagai d'etre, tidak perlu dipertentangkan, dipaksakan, apalagi menjadi perang. Biarkan mereka berbeda, dan cintailah perbedaan ini. Bagaimana detilnya, silakan saja nonton..he he he.

AS


Jumat, 08 Juni 2012

Syair khalil gibran diterjemah BEBAS jadi sajak sunda

 

bu merupakan kata tersejuk yang dilantunkan oleh bibir – bibir manusia.
Dan "Ibuku" merupakan sebutan terindah.


Kata yang semerbak cinta dan impian, manis dan syahdu yang memancar dari kedalaman jiwa.
Ibu adalah segalanya.


Ibu adalah penegas kita dilaka lara, impian kta dalam rengsa, rujukan kita di kala nista.
Ibu adalah mata air cinta,
kemuliaan, kebahagiaan dan toleransi.


Siapa pun yang kehilangan ibunya,
ia akan kehilangan sehelai jiwa suci yang senantiasamerestui dan memberkatinya.
Alam semesta selalu berbincang dalam bahasa ibu.
Matahari sebagai ibu bumi yang menyusuinya melalui panasnya.
Matahari tak akan pernah meninggalkan bumi sampai malam merebahkannya dalam lentera ombak, syahdu tembang beburungan dan sesungaian.

Bumi adalah ibu pepohonan dan bebungaan.
Bumi menumbuhkan, menjaga dan membesarkannya.
Pepohonandan bebungaan adalah ibu yang tulus memelihara bebuahan dan bebijian.
Ibu adalah jiwa keabadian bagi semua wujud.Penuh cinta dan kedamaian.

~ Khalil Gibran~



Pasti aya aslina nu "sajak"na endah.
Tapi ieu mah diindonesiakeun, jadi teu endah deui.
Ayeunaa ku uraang kudu disundakeun; atawa make syair basa sunda.

Jadi di dieu kudu aya kaciri rasa Sundana :

indung ............
kecap "indung" kacida loba hartina pikeun pribadi manusa,
duuuh EMA anjeun salawasna ngadoa pikeun urang hirup mulya
hirup nu endah pinuh ku barokah .............
ibu naon ngaranna mun tara ngadoa pikeun para putra......
duh  ema anjeun teh sinar surya keur kuring
kuring nu tara tinggal tina ngaharep du'a anjeun
mun anjeun teu aya ibu ..........
duuuh hiji harepan na hate milu musna......
harepan ti na do'a nu ihlas ti na sanubari nu suci .........
ibu .......   kuring butuh do'a jeung kaihlasan ibu ........
mudah2an hirup kuring jadi waluya.........
lain bah willy

__._,_.___

[kisunda] Fiksimini - Balébat

Fikmin #Balébat#

Ngalangeu dina dék kapal. Nanggeuy gado nyawang sagara. Nyindekel kana galangan kapal. Angin laut nyéor nyingraykeun buuk ririaban. Nyambuang aroma cai laut nu teu weléh ngabéngbat. Balébat ukur ngolébat. Birat luncat kasuntrungkeun matapoé. Lir bola seuneu nyurungkuy dina beuteung laut. Merejel ngahuru budah laut. Langit ngempur burahay neumbag beungeut sagara. Tingburicak marakbak lambak oyag-oyagan. "Paingan turis daék datang ti jauhna!" Ukur hayang nyaksian meletékna srangéngé. Da geuning sakitu matak kelarna. Sabubuhan camar tingkalayang ngabagéakeun mangsa isuk. Aya nu ngangkleung ti kajauhan. Rada anggang tina jajalaneun kapal. Beuki lila beuki atra. Boa enya! Éta kitu nu keur ditéangan? Jiga enya! Jiga peti leutik nu dipalidkeun ku Aki duapuluh taun ka tukang. Hanjakal jauh di sagara nu hamo kadongkang (Ki Hasan).

Fiksimini - E R A

Fikmin #Era#
Ti tempat kongrés ka més téh teu jauh. Cukup ku mapay trotoar taman kota bari gogonjakan jeung babaturan. Leumpang antaré, sagala diobrolkeun, bari ngolomoh peremén. Aya oge nu ngambéng friedfrench, sésa konsumsi ti tempat kongrés. Méméh meuntas, luak-lieuk heula. Horéng satukangeun abringan aya opatan murid TKA. Barudak téh leumpangna bari mulungan cangkang peremén jeung cangkang kadaharan urut ngambéng. Mireungeuh kuring saparakanca rék meuntas, barudak ngarandeg. "Sampahnya, udah, Bu?" cenah. Tuluy lalumpatan muru wadah runtah (Teti Taryani).

__._,_.___

Antara Sumur Bandung Jeung Nyi Kentring Manik

 

Antara Sumur Bandung Jeung Nyi Kentring Manik

 

DI kompleks Gedong PLN Cabang Jawa Barat, Jl.Cikapundung Barat, Bandung, aya cai nyusu anu dikubeng di jero rohangan. Éta téh situs Sumur Bandung  anu teu meunang leungit sabab nya ti dinya mimitina ngadegna Bandung kiwari teh.

Saban waktu sok dipaké ritual ku pihak luar, utamana ku masarakat tradisional anu kacida hormatna ka karuhun. Tapi teu dileuleungit, ka éta tempat ogé sok aya anu datang alatan percaya yén di éta sumur ngageugeuh Nyi Kentring Manik.

Saha Nyi Kentring Manik, ceuk sakaol mah kieu penjelasanana.

Nyi Kentring Manik téh hirup dina abad 17 jaman Karajaan Arcamanik, sawaktu eta karajaan dirajaan Ku Prabu Suryadiraksa Panangkaran. Nyi Kentring Manik téh istrina Ki Giring Panangkaran, papatih Pajajaran, ogé ramana Prabu Suryadiraksa Panangkaran. Wewengkon Bandung jaman harita (sabenerna Bandung can aya), kaéréh ka Karajaan Arcamanik. Nyi Kentring Mani katut aleutan para putri karaton, remen mandi suci di Sumur Bandung.

Ari cai nyusu anu kiwari disebut Sumur Bandung, sabenerna geus aya ti baheula-mula. Dina jaman Pajajaran gé geus biasa dipaké upacara mandi suci ku para raja Pajajaran. Ti mimiti Sri Baduga Maharaja, raja Pajajaran kahiji, tepikeun ka Prabu Séda raja Pajajaran pamungkas, geus kungsi mandi suci di Sumur Bandung, utamana lamun keur loba masalah.

Nyi Kentring Manik gé geus biasa ngahaja mandi ka Sumur Bandung. Ngan harita mah can disebut Sumur Bandung. Mun mah aya ngaranna, disebutna Muara Buleud, duméh kabireungeuh rada buleud. Ogé disebut pucukna liang Kasunda. Ka dieunakeun katelah pucukna liang  Bandung, sabab mun euweuh cai nyusu nu ieu, Bandung moal aya. Kitu sababna baheula Nyi Kentring Manik kungsi nyarita yén sakumna jalma kudu ngarumat Sumur Bandung, bisi cai sumur saat Bandung gé sirna.

Baheula, Karajaan Arcamanik boga karaton deui, disebut Karaton Kasunda. Lebah-lebahna, kiwari, kira-kira nyaéta anu ayeuna dilindih ku adegan Gedong Saté. Anu boga tanggung-jawab nyekel éta karaton ngaranna Séndrawaya Sungsang, turunan Walang Sungsang. Ari Walang Sungsang téh putrana Sri Baduga Maharaja. Séndrawaya Sungsang di Karaton Kasunda téh dibaturan ku Radiyaksa Surawisésa, turunan ti Surawisésa Jayaperkosa.

"Éta téh panangtungan Kasunda, caina medal tara raat. Bungbungna kasucian nu diwangsulkeun ku Hyang Agung. Kudu dijagi, kudu dipiara. Mun henteu, Sunda moal aya!" kitu ceuk Radiyaksa Surawisésa jeung Nyi Kantring Manik méré pangwadi. *** Dimuat dina Majalah Sasakala Sunda Ujung Galuh No.10

 

http://ahmadsahidin.blog.com

[kisunda] Kumaha dia bae lah!!

 

*Carita ceuk beja

Agus keur kukurlingan unggal tempat pangjarahan didatangan. Ceunah ceuk beja Agus hayang geura beunghar, teuing meunang papatah ti saha, mun hayang beunghar kudu jiarah ka tempat-tempat karamat. Hiji mangsa di Pos Ronda keur hareureuy ngobrol jeung batur salembur, kabenaran aya Agus, terus kula nanya ka Agus "Gus, kwari kumaneh beda euy", ditembal ku Agus "Beda naonna, rarasaan biasa bae", terus kula nanya deui "Kwari kumaneh jarang aya di imah, ceuk beja kumaneh sok sering jiarah", ditembalan ku Agus "Heueuh kituna mah, kula jarang aya di imah, kwari  keur barangsiar neangan kaborokahan pikeun hirup", terus kula nyambung jawaban Agus "Ari kitu ayeuna keur usaha naon, bisnis?", ceuk Agus "Akh teu sing, kula mah keur udar-ider ka tempat pangjiarahan", ceuk kula "Pangjiarahan? Nyiar naon ka tempat pangjiarahan?" terus ditembal ku Agus "Akh, mangkana kumaneh kudu deukeut jeung ajeungan, apan ceuk ajeungan mun urang hayang hirup berokah, jembar panghirupan kudu rajin jiarah tempat-tempat makam wali, apan beda ngado'a di tempat anu aya karomahan mah sok gancang diqobul", kitu ceuk Agus. Ari ceuk kula "Gus, ari kumaneh apan masih keneh boga indung anu masih keneh hirup, kunaon eta indung kumaneh jarang dijiarahan", ditembal ku Agus "Apan masih keneh hirup, rek naon dijiarahan, mantamah indung kula geus paeh, meureun perlu kula ngajiarahan". Ceuk kula "Akh kumanehmah salah kaprah, justru Indung anu masih keneh hirup kudu sering dijiarahan, sabab ucapan Indung matih, komo mun kumaneh menta do'na ka Indung eta sakecap metu matih, diqobul langsung ku Allah jeung kumaneh bisa nyaksian do'a indung. Coba mun indung kumaneh geus asup liang kubur, naha indung kumaneh bisa dipenta, boroning dipenta malah anu araya dijero liang kubur butuh bantuan ti jelema anu masih keneh harirup. Coba kumaneh teungetkeun salah sahibi Hadits Nabi anu hartina kurang leuwih : Mun saurang anak Adam ninggalkeun dunya, mangka putus sakabeh amalna, kacuali tilu perkara nyaeta sadekah jariyah, elmu anu manfaat, jeung anak-anak sholeh anu ngado'akeun kadua kolotna. Tah eta jelema anu dijero kubur ninggalkeun tilu sabab" ceuk kula ngajentrekeun. Ditembal ku Agus "Naon hubunganna hadits eta jeung kula sok datang ka tempat karomah?". Ceuk kula "Heueuh, apan anu jadi karomah mah lain kuburan wali/ulama, tapi anu ditinggalkeun ku wali/ulama nyaeta elmu  anu manfaat. Kwari maneh bisa maca qur'an, bisa nyaho hukum shalat, puasa, zakat jeung haji apan anu mere nyaho eta ulama. Jadi anu disebut karomah teh nyaeta elmu anu ditinggalkeun ku ulama, kwari urang anu masih keneh hirup tuturkeun jeung lakonan naon anu geus disampekeun ku ulama, lain cingogo hareupuen kuburan eta ulama, najan ceurik balilihan menta tulung ka eta ulama anu geus aya dijero kubur, naha kumaneh yakin bisa didenge ku anu aya di jero kubur. Ceuk kula mun hayang ceurik balilihan mending menta syafaat ka indung anu masih keneh hirup, da puguh masih keneh hirup, kumaneh bisa ngumaha. Jeleme anu dikubur butuh ka jelema anu masih keneh hirup, lain tibalik jelema geus dijero kubur dimenta tulung. Muna kumaneh hayang barokah hirup atuh digawe anu suhun-suhun sing getol, disiplin, jeung Lillahita'ala, pasti kabarokahan hirup bakal nuturkeun. Lain ieu neangan kabarokahan hirup, tapi gawe hanteu atuh rek dimana datangna kabarokahan hirup, ti Hong Kong?". Eta Agus ngadenge omongan ti kula sugan teh didengekeun, malah kerek nyegrok "Gus...Gus...sare kumaneh" bari ngageuingkeun manehna, terus manehna hudang bari ngomong "Kumaha dia bae lah!!!"

 

 

_

OOT Bhs. Sunda&undak-unduk basa

Manstaaaap Mang Ken... Itulah yang Mamang juga lieuuuuur sebenernya kalau bicara Sunda mah ya ngak ada undak usuk bahasa karena sunda tidak pernah membeda-2kan mana priyayi mana rakyat biasa semuanya sama.

Undak usuk bahasa memang mendapat pengaruh Jawa karena pan semenjak Pajajaran tumpur kemudian mahkota diserahkan ke Sumedang Larang dan setelah itu melalui "take over" Sumedang Larang dari levelnya Kerajaan mendadak dangdut turun tahta menjadi Adipati jadi bawahannya sultan agung :(((. Waaah kalo memperhatikan sejarahnya manstaaap nih tapi nanti lah kapan-2 kalo sempat diceritakan.

Salah satu kelemahan Urang Sunda adalah Pasip/ Sifat Peminim dari jaman Tarumanagara sampe Pakuan Pajajaran wilayahnya kurang lebih segitu-2 aja tidak expansive seperti saudaranya di timur (Majapahit) dan saudaranya dibarat (Sriwijaya). Begitu juga ketika jaman rempah-2 berjaya Sunda juga terjepit dua kepentingan yaitu Kongsi Dagang Timur Tengah yg diwakili Demak n' pren dan Kongsi Dagang Barat Portugis dkk. Ketika pusat Dagang urang Sunda diperebutkan oleh dua kubu tersebut maka mulailah luluh lantah sudah hehehe. Dimulai dari Pelabuhan Banten n' Cirebon direbut kemudian terakhir Sunda Kalapa sampai-2 Surawisesa anaknya Siliwangi bikin prasasti Batutulis setelah 12 tahun meninggal ayahnya bahwa dia tidak bisa mempertahankan keutuhan Pajajaran.

Dalam Carita Parahyangan Surawisesa dipuji sebagai satu-2nya anaknya Siliwangi yang berani angkat senjata berperang mempertahankan Sunda Kalapa walaupun kalah dan habis-2an. Semua Mandala/ Kabuyutan/ karesian, pusat kebudayaan dan pengetahuan dihancurkan oleh musuh. Setelah Surawisesa Raja-2nya dalam Carita Parahyangan "dimaki-maki" karena tidak berani ngangkat senjata. Jadilah kemudian "bangsa" yg terjajah :((.

Carita Parahyangan nih menarik sekali kebanyakan legenda/ cerita itu menceritakan kebaikan-2 untuk memuji rajanya biasanya begitu tapi Carita Parahyangan cukup objective, dia tidak menyalahkan para penjajah yang datang justru dia menyalahkan raja-raja sunda pasca Surawisesa yang tidak siap sedia menghalau serangan musuh sampai akhirnya keraton Sri Bima Punta Narayana Suradipati lokasinya kurang lebih skitaran kota bogor sekarang mungkin deket-2 istana Bogor direbut n' dihancurkan orang :((.

Pembelajaran yg bisa kita pelajari kita tidak perlu menyalahkan Amrik, Singapur, dlsb yang berupaya "menjajah" kita secara ekonomi karena ya kalo dari sisi mereka pan pengen cari duit sebanyak-2nya. Salahkan lah diri kita sendiri kenapa mauuuuu disuap oleh perempuan, oleh uang, dlsb. Kalau Indonesia Corruption Perception Index-nya tinggi maka pasti Indonesia Jaya bisa mengalahkan Singapore dan New Zealand. Sekarang karena kita korup ya wayahna beginilah nasibnya bangsa ini :((.

Kata Pak Egum mah pan ada istilah segitiga kehidupan Pangan, Energi, Moral... Nah sekarang nasibnya Indonesia ampyuuun dah... Dari sisi Pangan monoyod beraaaas impooor, Energi sakituning Geothermal berlimpah sama nasibnya listrik Byarpreeeet malah import BBM mungkin karena "Ceu Kokom alias komisyoongnya gede", dari Sisi MORAL institusi pendidikan sekarang bagaimana? Kalo dulu mah Mandala/ Kabuyutan itu Sakral melahirkan raja-2 n' pemimpin yg dapat diteladani masyarakat luas, sekarang menghasilkan anak-2 yang suka tawuran, nyontek berjamaah lagi, masuk sekolah saja bayar mahaaaal. Inalillahi waina ilahi roziuuun kedepan bagimana kumaha?

Nuhuuuuuns,
Mang Kabayan
www.dkabayan.com

.

__,_._,___

Konsistensi Kompas dalam melawan korupsi.

Kalo Mamang sebaliknya euy... Ditengah Indonesia yg sedang krisis moral terutama korupsi rasanya tulisan Mang Lisman cukup menarik n' cerdas. Hati-hati ketika kita menunjuk orang lain bodoh, hanya satu jari yg mengarah ke orang tersebut sisanya empat jari mengarah ke kita sendiri.

Masalah penurunan kesakralan institusi pendidikan hampir di semua institusi sepertinyah. Money can buy almost everything di Indonesia mah :((. Corruption teh sudah "biasa" / common sepertinya. Kalo dulu kata berjamaah itu hanya untuk Sholat sekarang di Media ada istilah Korupsi Berjamaah!! Naudzubillah himindzalik!!

Sebagai contoh di Indonesia Lady Gaga haram masuk tapi banyak pejabat yg tersangkut masalah "susila" tidak ada sangsi apa2. Di Singapura Lady Gaga boleh manggung tapi Menhankam ditangkap n' disidangkan gara-2 disogok oleh mitranya dengan Sex utk mendapatkan kontrak-2 kerja!!

Di Indonesia mungkin disogok Uang + Sex? Kalo Esex-2nya beli sendiri pake uang sendiri melalui yayasan "amal gairah" itu urusannya hanya dia dengan Yang Maha Kuasa namun ketika dia mendapatkan esex-2 secara free dan berbuntut conflict of interest itulah masalahnya!!!

Itulah yang bingung dengan negeri ini punishment sosial rasanya hampir tidak ada di masyarakat. Koruptor bebas dihukum dengan cepat dan setelah itu malah jadi "tokoh masyakarat" dgn uang hasil korupsinya dia bisa menciptakan pencitraan. Membangun rumah ibadah utk menunjukan "kesuciannya". Masyakarat pun lupa karena masih mikirin masalah perut.

Kadang dilema, seorang sahabat kita misalnya tersangkut kasus korupsi dan katakanlah terbukti dia korupsi!!! Apa yang akan kita lakukan?

Apapun yang kita lakukan mangga itu mah hak masing-2 individu :). Tapi paktanya Indonesia saat ini skor Corruption Perception Index-nya masih Jeblok hanya 3. Sedangkan Singapura 9 dan New Zealand juga 9.

Sepertinya kita kudu membangun lagi ethos budaya bangsa kita yg dulu pernah berkibar kalo di Bogor mah kudu Nyunda ~ Putih/ Suci bersih. Nyantri, Nyunda, Nyakola. Nyunda ~ Cageur (sehat jasmani n' rohani), Bageur (baik budi pekertinya), Bener (selalu memegang teguh integritas n' kejujuran/ tidak pernah korupsi), Singer (selalu mawas diri, mau dikritik n' terbuka pemikiran), dan last but not least Pinter (berpendidikan, positif pemikirannya dan terbuka, visioner, maju kedepan).

Dalam carita parahyangan seorang raja Sunda Pakuan Pajajaran cicitnya Siliwangi bernama Ratu Sakti diturunkan tahtanya karena berperilaku tidak baik, dia melupakan kerajaannya dan hidup berpoya-2 saja bahkan melanggar tetekon yaitu menikahi istri larangan. Jadi memaksa menikahi orang yang sudah bertunangan. Demokrasi belum dikenal waktu itu tapi karena ethos budaya lah yang membuat Sunda Kingdoms bertahan lebih dari 1000 tahun menurut Kang Herwig Zahorka.

VOC perusahaan terbuka pertama di dunia dan sangat kaya waktu itu di Eropah hasil dari kopi n' rempah-2 di Indonesia hancur karena korupsi.

Pun sapun kaluluhuran... Mipit kudu amit, ngala kudu menta, ngagedag kudu bewara, nu lain kudu dilainkeun, nu enya kudu dienyakeun.

Nuhuuuuuns,
Mang Kabayan
www.dkabayan.com


,___

Selasa, 05 Juni 2012

WWW.MANUALEDEREPARATIE.INFO

 

Dongeng Si Adul Liburan

Dongeng Libur

Si Adul rek ka Jakarta,  ku indungna dianteur megat beus....
Kenek : Jakarta bu ??
Icih : kang... punten ngke mun nepi cianjur, bejaan ieu budaknya !! (bari naekeun si adul kana beus)
Kenek : di cianjur..?? .. iya...iya.... tariiiiiik !!!
# Beus maju.... ditengah jalan adul nanya ka kenek #
Adul : tos nepi cianjur can ??
Kenek : can !! lila keneh...
# teu lila si adul nanyakeun deui...#
Adul : tos nepi cianjur can ??
Kenek : caaaan !!.... lila keneh...!!
# kitu jeung kitu we si adul nanya ka kenek nepi ka sarena, beus terus mamprung nuju ka jakarta,,, teu kanyahoan beus teh nepi ka puncak, si kenek reuwas, cianjur geus kaliwat #

Kenek : (ngomong ka supir) aduh kang... asa dosa saya ka budak eta !! (nunjuk ka si adul anu keur sare)
Supir : kumaha kitu ?
Kenek : tadi ka amanatan ku indungna, mun geus nepi cianjur bejaan !!
Supir : wah kumaha ari maneh ?? pan cianjur mah geus kaliwat !! (bingung)
# tungtungna beus teh balik deui ka cianjur, sanggeus aya panyatujuan panumpang lantaran karunyaeun... nu ahirna beus teh nepi oge ka cianjur.... si kenek ngahudangkeun si adul #
Kenek : jang.... jang.... hudang !! cianjur geus nepi yeuh.... (bari ngaguyah2 si adul)
Adul : (ngorejat, tuluy nyusut adayna).... nepi mang cianjur ??? (bari gura giru muka kantong, ngaluarkeun timbel jeung deungeun sangu dina keresek )
Kenek : turun didieu ???
Adul : moal mang... pan uing mah rek ka jakarta, ngeun diamanatan ku indung uing, mun murak timbel paleubah cianjur.... !!! (bari ngahuapkeun sangu anu dicocolkeun kana sambel)
Kenek + supir + para panumpang : jeuuuuuuuuh !!!! (bari nepak kana tarang)

 

Selasa, 29 Mei 2012

"Nyantri, Nyunda, Nyakola"

Ini tulisan mang Kaby yang edun suredun …

 

Hehehe iyah kalo dikampung mah pan Ahmad suka dipanggil Emod... Nama "geugeut" / nick name :). Doddy pangilannya Odoy, Eddy panggilannya Edot hehehe.

Agan Tipatul pan yg di urus tidak jauh-2 dari urusan "kuntul" hehehe. Sama seperti Roy Ruryo Pakar IT bidang Pornograpi pornoaksi hehehe.

Mang Emod udah insap kudu diacungin jempols lah... Dulu dia masalahin gitek, masalahin juga sintren :((... Sekarang boleh lah lagi ngamumule wayang Golek :). Epektip lah buat kampanye biar terpilih lagi. Kalo terus-2an masalahin kasenian n' kabudayaan sunda yaaaa wayahna 2013 moal kapilih deui :P.

Tatar Sunda n' Indonesia bakal maju kalo pemimpinnya "Nyantri, Nyunda, Nyakola". Bagus Agamanya, Bagus Budayanya, dan Bagus Pendidikannya. Apa yg dimaksud Nyunda? Sunda ~ Putih Bersih: Cageur (sehat jasmani rohani), Bageur (baik budi pekertinya), Bener (memegang teguh integritas kejujuran), Singer (Mawas diri n' tidak sombong), Pinter (Cerdas dan Visioner panjang pikirannya kedepan).

Mang Emod Nyantriii pisaaaaaan (Al Ustad Al Mukarom Al ...), Nyunda? Dipertanyakaaaaaaan :P, Nyakola? Pan lagi sekola di IPB bukan wkwkwk. Nyakola juga sebenernya bukan hanya dari gelarnya tapi lebih ke attitude menunjukan orang yg berpendidikan yg tentunya tau budaya n' etika, good corporate governance.

1 taun lagi utk ngebangun citra yg Nyunda buat Mang Emod... Sudah lumayan lah dengan Wayang Saba Desa-nya walopun masih kurang hehehe.

Nuhuuuuuns,
Mang Kabayan
www.dkabayan.com

 

Tulisan sebelumnya mang Kaby  

Kok makaar sih? Kan bagus melestarikan bahasa daerah :P.

Kan suka ada di kantor gagayaan English Day? Arab Day? Kenapa ngak boleh Sundanese Day?

Dimana bumi dipijak disitu langit dijungjung ah :P. Kalo mewajibkan bahasa Sunda di Medan itu namanya penjajahan tapi kalo mengharuskan Warga Tatar Sunda berbahasa Sunda ya wajaar atuh ah.

Knapa Budaya n' Bahasa Daerah justru ditenggelamkan sementaun Bahasa Negara lain, Budaya Negara lain, dikibarkan.

Teteh Mamang yg tinggal di Walanda dua bulan lalu balik ka Indonesia maen ka Ciwidey haduuuuuh riweuuuh ceunah sudah susah nyari yg ngomong bahasa Sunda padahal dia justru kangen ingin berbahasa Sunda.

Konsep Negara Kesatuan Indonesia yang salah kaprah siga jaman Suharto... Bentuk mesjid weh diseragamin bentuknya padahal alangkah indahnya mesjid ditiap daerah beda-2 bentuknya sesuai kearipan lokal bentuk bangunannya... Jadi yaaaah riweuuuh lah... Unity in Diversity teh tenggelam :P. Amerika wae yg Liberal ternyata Unity in Diversity... Negara Sarikat tapi bersatu.

Daerah lain mengikuti itu bagus pisaaaaaan... Yu ah kembangin bahasa n' budaya daerah masing-2. Alloh menciptakan manusia tidak seragam dan tidak utk diseragamkan sengaja diciptakan berbeda-beda agar saling mengenal dan saling menghargai.

Memangnya Agan Tipatul Kuntul yg sempet konon kabarnya "mengharamkan" Jaipong... Alhamdulillah Mang Emod (Ahmad Heryawan) udah rada eling dengan ngamumule Wayang Golek Asep Sundar Sunarya dengan Wayang Golek Saba Desa-nya :). Sebelumnya pan Mang Emod paling anti yang berbau-bau budaya tradisional. Kalo bisa mungkin Tatar Sunda dirubah jadi Urang Arab weh :((.

Nuhuuuuuns,
Mang Kabayan

.

__,_._,___

Rumpaka Cinta

Rumpaka Cinta
Cipt. Wiharlan
Voc. Rika Rafika

Duh mani manis imutna
Ka pelet liwey lambeyna
Langeor Keupatna
Cuenah teu weleh kacipta

Salira laksana pujangga
Rayuan racun asmara
Murudul rumpaka cinta
Dalingding wangi katresna

Sanes abdi teu kabita
Aringgis aringgis ukur carita
Sanes abdi tahan harga
Sok inggis sok inggis Akang buaya

Paluar Abdi kagoda
Ku endah rumpaka cinta
Palaur Abdi kabengbat
Rayuan maut salira

Rumpaka rumpaka cinta
Gandrung dipuja puja
Rumpaka rumpaka cinta
Limbung disanjung rasa bagja

http://www.youtube.com/watch?v=dX7Pp48ExKc&feature=share


,___

Senin, 28 Mei 2012

Bambung Hideung

Mangga kapayuuuun.....

Bambung Hideung
Boro- boro teuing diri gandruuuung
Lahang dicandak ka suka galih
Situ pinuh balong jero
Bebendon sareng bebendu
Mangga salira juag gandruuuung

Awi teh pangajul buah
Lantaran ti kitu
Sora bedil luhur mega paripaos
Teu kaop lepat sakedik
Gandruuuuung
Diri abdi ka jungjunan

Mun Urang eling wiwitan
Tangtu moal kamalinaan
Laku sakabeh aturan
Sagala sareng ugaran

Seni manjang seni wati
Boga pancen anu pasti
Boga ciri nu mandiri
Pikeun ngamumule seni

Ngamumule kasenian
Jasa na sanes lumayan
Komo dianggo hiburan
Ngaraketkeun duduluran

http://www.youtube.com/watch?v=eTWTLRyQm6s&feature=related


,___

Minggu, 27 Mei 2012

Mutiara Laki Wanita

Mutiara Laki Wanita

Rileks sejenak yaw,jangan sibuk ngurus negara teruuusss :

+Kebahagiaan disisi lelaki adalah sukses dalam pekerjaan, bagi perempuan
adalah sukses bersama lelaki
+Dibalik setiap perempuan sukses,terdapat cinta yang gagal,dan dibelakang
setiap lelaki yg sukses,terdapat perempuan yang dicintai.
+Semua jenis pujian menggetarkan hati perempuan, tapi tidak semua pujian
menyentuh hati lelaki.

Rileeeks, rileeks saja

.|gunsoetopo|.R

------------------------------------

[alumni-ipb] Lady Gaga dan PERTANIAN

 

 

 

Anda jangan punya pikiran ngeres, bahwa setelah Lady Gaga, gagal manggung di Indoensia terus dia mau bertani he he he

Bukan itu lah yaw.

Cuma aku sebagai Petani dan pernah disekolah orang twa utk bernalar yang benar, kok jadi gak bisa mikir dan sulit mengerti , boro boro pakai nalar sehat, setelah ada kasus nya Lady Gaga ini. bagaimana bisa naalr pakai akal sehat, lah urusan Koser saja kok begitu menguras energi yang hewbat2an. Baik dari ormas tertentu yang menjaga moral atau apa entah aku juga gak ngerti, trus antusiasnya Penonton yg mau beli tiket muahal hanya untuk melihat konser musik.

Mas emdia dan TV juga jor joran menghabiskan lembar2 kertas dan jam tayang , HANYA utk membahas Lady Gaga, yang kalo misalnya ada kerugian gak manggung cuma sekian Milyard.

Bandingkan , sekali lagi bandingkan dgn nalar yag waras :

Pangan itu jauuh lebih utama dan penting banget drpd lihat Konser.

Pangan Indonesia ini 60% masih import , dan nilainya gak main main : lk Rp. 125.000.000.000.000,- ( seratus duapuluh lima trilliun rupiah !!), dan hutang masih lk 1.903 T.

Jelas orang akan kelaparan dan gak bisa mikir tenang, kalo gak makan. sementara orang gak akan Pathekan apalagi bisulan kalo gak lihat konser musik. 

Tapi kenapa ? hey hey kenapa

Kok gak ada ormas yang ngamuk ataupun kenapa gak pada ribut di Massmedia atau Tipi Tipi dengan membahas berjam jam tentang krisis pangan yaw ?

Lebih penting pangan atau Konser musik Bapak dan Ibu sekalian ??

Semoga Tuhan masih memberikan bangsa ini akal yang sehat dan nalar yang bener, dan segera sadar bahwa : Pangan, yang kudu dihasilkan dari produk Pertanian ini jauuuh maha penting utk segera diselesaikan bersama, dan mendapatkan perhatian seksama dalam tempo yangs esingkat singkatnya. 

Dan, kalo sudah tahu, kenapa tidak segera jebret jebret bertindak untuk mengatasinya ? gak usah ngotot mikir kan 2014 laah , gak penting itu.

Yang penting Pemimpin atau Pejabat siapa yang berani dan bisa menegakkan Pertanian di Indonesia. Hugh !! ( ini dengusan Winetou kalo marah dgn serius) 

 

Salam Ngajak Nalar Sehat dan Bermanfaat

/d'gun

 

 

 

 

___

Kamis, 24 Mei 2012

Fiksimini - Takdirna

Fikmin #Takdir#

Kulisik! Kahudangkeun adan subuh tina sapékér kabin kapal. Rét ka katuhu, Si Samsu tibra. Rét ka kénca, gebeg! Si Hamad suwung. "Nyaring euy! Si Hamad leungit" Manéhna gigisik lulungu. "Téang ka Toilét!" Suwung. Deregdeg ka pantri. Suwung. "Sugan di dék euy?" Suwung ogé. Panumpang di liliwatan ting kecewis. Majar tadi janari aya nu  kababuk gelebugna angin laut di buritan. Tikoséwad ngagujubar, lapur teu kapuluk. Mencrong ka Si Samsu gigireun! Kerung silih pelong. Ratug tutunggulan. "Palangsiang euy?" Kumaha waléh ka kulawargana. Tapi taya pirasat. Rét kana erloji. Waktu terus nyérélék. "Mending subuh heula, engké paluruh deui!" "Heueuh!" ceuk manéhna ngaheruk lewang. Blus ka mushola. Rarat-rérét, ngulincer nanding heulang. Bréh ka juru katuhu shaf pangtukangna. Aya nu ngajentul. Awakna doyong. Sirahna ngeluk. Leungeun kénca malang nahan beuteung rangkebong. Panon mereket peureum. Paroman nahan kaseueul. Leungeun katuhu utak-utek milangan siki tasbé. Sungut ngunyem ngarapal dzikir. Plong! Bungangang. Si Hamad salamet tina sungut hiu. ***

__._,_.___

Rabu, 23 Mei 2012

Bung Karno dan Minyak

Bung Karno dan Politik Minyak Kita

Oleh: Anton Dwisunu Hanung Nugrahanto pada 26 Mar 2012 18:01

 

 

"Jangan Dengarkan Asing..!!"

Itulah yang diucapkan Bung Karno di tahun 1957 saat ia mulai melakukan aksi atas politik kedaulatan modal. Aksi kedaulatan modal adalah sebuah bentuk politik baru yang ditawarkan Sukarno sebagai alternatif ekonomi dunia yang saling menghormati, sebuah dunia yang saling menyadari keberadaan masing-masing, sebuah dunia co-operasi, "Elu ada, gue ada" kata Bung Karno saat berpidato dengan dialek betawi di depan para mahasiswa sepulangnya dari Amerika Serikat.

Pada tahun 1957, perlombaan pengaruh kekuasaan meningkat antara Sovjet Uni dan Amerika Serikat, Sovjet Uni sudah berani masuk ke Asia pasca meninggalnya Stalin, sementara Mao sudah ambil ancang-ancang untuk menguasai seluruh wilayah perbatasan Sovjet Uni dengan RRC di utara Peking. Bung Karno sudah menebak Amerika Serikat dan Sovjet Uni pasti akan rebutan Asia Tenggara. "Dulu Jepang ngebom Pearl Harbour itu tujuannya untuk menguasai Tarakan, untuk menguasai sumber-sumber minyak, jadi sejak lama Indonesia akan jadi pertaruhan untuk penguasaan di wilayah Asia Pasifik, kemerdekaan Indonesia bukan saja soal kemerdekaan politiek, tapi soal bagaimana menjadiken manusia yang didalamnya hidup terhormat dan terjamin kesejahteraannya" kata Bung Karno saat menerima beberapa pembantunya sesaat setelah pengunduran Hatta menjadi Wakil Presiden RI tahun 1956. Saat itu Indonesia merobek-robek perjanjian KMB didorong oleh kelompok Murba, Bung Karno berani menuntut pada dunia Internasional untuk mendesak Belanda menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia "Kalau Belanda mau perang, kita jawab dengan perang" teriak Bung Karno saat memerintahkan Subandrio untuk melobi beberapa negara barat seperti Inggris dan Amerika Serikat.

"Gerak adalah sumber kehidupan, dan gerak yang dibutuhkan di dunia ini bergantung pada energi, siapa yang menguasai energi dialah pemenang" Ambisi terbesar Sukarno adalah menjadikan energi sebagai puncak kedaulatan bangsa Indonesia, pada peresmian pembelian kapal tanker oleh Ibnu Sutowo sekitar tahun 1960, Bung Karno berkata "Dunia akan bertekuk lutut kepada siapa yang punya minyak, heee....joullie (kalian =bahasa belanda) tau siapa yang punya minyak paling banyak, siapa yang punya penduduk paling banyak...inilah bangsa Indonesia, Indonesia punya minyak, punya pasar. Jadi minyak itu dikuasai penuh oleh orang Indonesia untuk orang Indonesia, lalu dari minyak kita ciptaken pasar-pasar dimana orang Indonesia menciptaken kemakmurannya sendiri".

Jelas langkah Sukarno tak disukai Amerika Serikat, tapi Moskow cenderung setuju pada Sukarno, ketimbang harus perang di Asia Tenggara dengan Amerika Serikat, Moskow memutuskan bersekutu dengan Sukarno, tapi perpecahan Moskow dengan Peking bikin bingung Sukarno. Akhirnya Sukarno memutuskan maju terus tampa Moskow, tampa Peking untuk berhadapan dengan kolonialis barat.

Di tahun 1960, Sukarno bikin gempar perusahaan minyak asing, dia panggil Djuanda, dan suruh bikin susunan soal konsesi minyak "Kamu tau, sejak 1932 aku berpidato di depan Landraad soal modal asing ini? soal bagaimana perkebunan-perkebunan itu dikuasai mereka, jadi Indonesia ini tidak hanya berhadapan dengan kolonialisme tapi berhadapan dengan modal asing yang memperbudak bangsa Indonesia, saya ingin modal asing ini dihentiken, dihancurleburken dengan kekuatan rakyat, kekuatan bangsa sendiri, bangsaku harus bisa maju, harus berdaulat di segala bidang, apalagi minyak kita punya, coba kau susun sebuah regulasi agar bangsa ini merdeka dalam pengelolaan minyak" urai Sukarno di depan Djuanda.

Lalu tak lama kemudian Djuanda menyusun surat yang kemudian ditandangani Sukarno. Surat itu kemudian dikenal UU No. 44/tahun 1960. isi dari UU itu amat luar biasa dan memukul MNC (Multi National Corporation). "Seluruh Minyak dan Gas Alam dilakukan negara atau perusahaan negara". Inilah yang kemudian menjadi titik pangkal kebencian kaum pemodal asing pada Sukarno, Sukarno jadi sasaran pembunuhan dan orang yang paling diincar bunuh nomor satu di Asia. Tapi Sukarno tak gentar, di sebuah pertemuan para Jenderal-Jenderalnya Sukarno berkata "Buat apa memerdekakan bangsaku, bila bangsaku hanya tetap jadi budak bagi asing, jangan dengarken asing, jangan mau dicekoki Keynes, Indonesia untuk bangsa Indonesia". Ketika laporan intelijen melapori bahwa Sukarno tidak disukai atas UU No. 44 tahun 1960 itu Sukarno malah memerintahkan ajudannya untuk membawa paksa seluruh direktur perusahaan asing ke Istana. Mereka takut pada ancaman Sukarno. Dan diam ketakutan.

Pada hari Senin, 14 Januari 1963 pemimpin tiga perusahaan besar datang lagi ke Istana, mereka dari perusahaan Stanvac, Caltex dan Shell. Mereka meminta Sukarno membatalkan UU No.40 tahun 1960. UU lama sebelum tahun 1960 disebut sebagai "Let Alone Agreement" yang memustahilkan Indonesia menasionalisasi perusahaan asing, ditangan Sukarno perjanjian itu diubah agar ada celah bila asing macam-macam dan tidak memberiken kemakmuran pada bangsa Indonesia atas investasinya di Indonesia maka perusahaannya dinasionalisasikan. Para boss perusahaan minyak itu meminta Sukarno untuk mengubah keputusannya, tapi inilah jawaban Sukarno "Undang-Undang itu aku buat untuk membekukan UU lama dimana UU lama merupaken sebuah fait accomply atas keputusan energi yang tidak bisa menasionalisasikan perusahaan asing. UU 1960 itu kubuat agar mereka tau, bahwa mereka bekerja di negeri ini harus membagi hasil yang adil kepada bangsaku, bangsa Indonesia" mereka masih ngeyel juga, tapi bukan Bung Karno namanya ketika didesak bule dia malah meradang, sambil memukul meja dan mengetuk-ngetukkan tongkat komando-nya lalu mengarahkan telunjuk kepada bule-bule itu Sukarno berkata dengan suara keras :"Aku kasih waktu pada kalian beberapa hari untuk berpikir, kalau tidak mau aku berikan konsesi ini pada pihak lain negara..!" waktu itu ambisi terbesar Sukarno adalah menjadikan Permina (sekarang Pertamina) menjadi perusahaan terbesar minyak di dunia, Sukarno butuh investasi yang besar untuk mengembangkan Permina. Caltex disuruh menyerahkan 53% hasil minyaknya ke Permina untuk disuling, Caltex diperintahkan memberikan fasilitas pemasaran dan distribusi kepada pemerintah, dan menyerahkan modal dalam bentuk dollar untuk menyuplai kebutuhan investasi jangka panjang pada Permina.

Bung Karno tidak berhenti begitu saja, ia juga menggempur Belanda di Irian Barat dan mempermainkan Amerika Serikat, Sukarno tau apabila Irian Barat lepas maka Biak akan dijadikan pangkalan militer terbesar di Asia Pasifik, dan ini mengancam kedaulatan bangsa Indonesia yang baru tumbuh. Kemenangan atas Irian Barat merupakan kemenangan atas kedaulatan modal terbesar Indonesia, di barat Indonesia punya lumbung minyak yang berada di Sumatera, Jawa dan Kalimantan sementara di Irian Barat ada gas dan emas. Indonesia bersiap menjadi negara paling kuat di Asia. Hitung-hitungan Sukarno di tahun 1975 akan terjadi booming minyak dunia, di tahun itulah Indonesia akan menjadi negara yang paling maju di Asia , maka obesesi terbesar Sukarno adalah membangun Permina sebagai perusahaan konglomerasi yang mengatalisator perusahaan-perusahaan negara lainnya di dalam struktur modal nasional. Modal Nasional inilah yang kemudian bisa dijadikan alat untuk mengakuisisi ekonomi dunia, di kalangan penggede saat itu struktur modal itu diberi kode namanya sebagai 'Dana Revolusi Sukarno". Kelak empat puluh tahun kemudian banyak negara-negara kaya seperti Dubai, Arab Saudi, Cina dan Singapura menggunakan struktur modal nasional dan membentuk apa yang dinamakan Sovereign Wealth Fund (SWF) sebuah struktur modal nasional yang digunakan untuk mengakuisisi banyak perusahaan di negara asing, salah satunya apa yang dilakukan Temasek dengan menguasai saham Indosat.

Sukarno sangat perhatian dengan seluruh tambang minyak di Indonesia, di satu sudut Istana samping perpustakaannya ia memiliki maket khusus yang menggambarkan posisi perusahaan minyak Indonesia, suatu hari saat Bung Karno kedatangan Brigjen Sumitro, yang disuruh Letjen Yani untuk menggantikan Brigjen Hario Ketjik menjadi Panglima Kalimantan Timur, Sukarno sedang berada di ruang khusus itu, lalu ia keluar menemui Sumitro yang diantar Yani untuk sarapan dengan Bung Karno, saat sarapan dengan roti cane dengan madu dan beberapa obat untuk penyakit ginjal dan diabetesnya, Sukarno berkata singkat pada Sumitro : "Generaal Sumitro saya titip rafinerij (rafineij = tambang dalam bahasa Belanda) di Kalimantan, kamu jaga baik-baik" begitu perhatiannya Sukarno pada politik minyak.

Kelabakan dengan keberhasilan Sukarno menguasai Irian Barat, Inggris memprovokasi Sukarno untuk main di Asia Tenggara dan memancing Sukarno agar ia dituduh sebagai negara agresor dengan mengakuisisi Kalimantan. Mainan lama ini kemudian juga dilakukan dengan memancing Saddam Hussein untuk mengakuisisi Kuwait sehingga melegitimasi penyerbuan pasukan Internasional ke Baghdad. Sukarno panas dengan tingkah laku Malaysia, negara kecil yang tak tau malu untuk dijadikan alat kolonialisme, namun Sukarno juga terpancing karena bagaimanapun armada tempur Indonesia yang diborong lewat agenda perang Irian Barat menganggur. Sukarno ingin mengetest Malaysia.

Tapi sial bagi Sukarno, ia justru digebuk Jenderalnya sendiri. Sukarno akhirnya masuk perangkap Gestapu 1965, ia disiksa dan kemudian mati mengenaskan, Sukarno adalah seorang pemimpi, yang ingin menjadikan bangsanya kaya raya itu dibunuh oleh konspirasi. Dan sepeninggal Sukarno bangsa ini sepenuhnya diambil alih oleh modal asing, tak ada lagi kedaulatannya dan tak ada lagi kehormatannya.

Sukarno menciptakan landasan politik kepemilikan modal minyak, inilah yang harus diperjuangkan oleh generasi muda Indonesia, kalian harus berdaulat dalam modal, bangsa yang berdaulat dalam modal adalah bangsa yang berdaulat dalam ekonomi dan kebudayaannya, ia menciptakan masyarakat yang tumbuh dengan cara yang sehat.

Bung Karno tidak hanya mengeluh dan berpidato didepan publik tentang ketakutannya seperti SBY, tapi ia menantang, ia menumbuhkan keberanian pada setiap orang Indonesia, ia menumbuhkan kesadaran bahwa manusia Indonesia berhak atas kedaulatan energinya. Andai Indonesia berdaulat energinya, Pertamina menjadi perusahaan minyak terbesar di dunia dan menjadi perusahaan modal yang mengakusisi banyak perusahaan di dunia maka minyak Indonesia tak akan semahal sekarang, rakyat yang dicekik terus menerus.

Pada Bung Karno, hendaknya jalannya sejarah Indonesia harus dikembalikan.


ANTON DWISUNU HANUNG NUGRAHANTO.

__._,_.___

__

Rasa Buah Dunia itu ya di Nusantara-mu ini !

 

Mimpi besar utk menegakkan buah2an Nusantara berjaya di negri dan bisa ngempani Asia, terus saja mengalunkan syaf syaf mimpi itu menjadi kenyataan. lima tahun ke depan, Bangsa Eropa akan mencecap buah2an Nusantara , seperti mereka ngiler mengincar :pala dan Cengke di Banda, Ternate dan Pulau Rhun !!pada masa lalu.

Minggu lalu baru menjelajah sejengkal Sulawesi Utara dan pulau Bunaken, Manado Tua, kota Tomohon, Kotamubagu dan barusan BBC World sepertinya ikut2an menyajikan kejayaan produk pertanian masa lalu di Nusantara bagian Timur. duuh, kok tahu ajaah sih.

 

 

Ahaa, apakah anda pernah ke pulau Rhun ? oh No

Atau mungkin pernah dengar nama pulai Rhun ini ?

Tahukan anda bahwa Pulau Rhun , yang jaraknya 16 km dr P.Banda ini pada 1612 pernah akan di Tukar dengan kota Manhattan, New York. dan tahukan bahwa perseteruan Inggris (dipimpinKapten Nathaniel Courthope yg corruptif) dan Belanda tengik yg dipimpin JP Coen, di sekitar Indonesia Timur ini maka , nama New Amsterdam diubah menjadi New York yang yg kita kenal.

Luka Nusantara itu, saat ini masih menganga dalam belitan hutang Indonesia Rp. 1.903 Trilliun (baca : Seribu sembilanratus tiga trilliun, duh) dan "mereka" masih mengangkangi Nusantara dalam bentuk ke-tengikan dan penjajahan economi dan lainnya. 

 

 

Mengingat pulau Rhun, maka hayuuw kita bisa menjadi dewasa untuk merasakan Penjajahan masih ada dan semakin parah. Syukur-syukur kita bisa menjadi merasa Tua dan dituakan utk tetap bertanggung jawab kepada Tanah air : Indonesia. jangan menunda atau menunggu, kapan lagi ??

mari bersama-sama untuk mencukupkan 2 hal pangan : Buah-buahan dan Sayuran Nusantara !!

Nusantara pernah berjaya dalam pertanian dan produk-produknya maha mewah dan berkecukupan

Tentu dengan semakin pintar dan cerdasnya bangs aini, asal mau bekerja keras pasti bisa.

Mengingat sejarah pulau Rhun, mari besok kita mulai.

Jangan hanya meang meong Buah Nusantara , tapi hayuuw teruskan dalam memproduksinya.

 

Salam Biak membiakan pikiran dan kerja cerdas

/d'gun

 

- biarkan yang mencibir, akan diujung tubir - biarkan yang memuji, akan diuji

 

 

 

 

 

 

 

[alumni-ipb] Testimoni dan harapan

Yth Para alumni IPB, khususnya FMIPA IPB

Kita harus membangkitkan kembali keyakinan kita utk membangun pertanian dengan kekuatan ilmu-ilmu dasar. Pada tahun 1956 ketika Prof. Tojib Hadiwidjaja menjadi Dekan Fakultas Pertanian Universitas Indonesia, salah satu programnya adalah memperkuat ilmu-ilmu dasar pendukung pertanian. Maka beliau menghubungi Kedutaan Amerika untuk bekerjasama dalam pendidikan tinggi. Pada saat itu sedang dilakukan Indonesiasisasi pendidikan tinggi setelah dosen2 Belanda harus segera meninggalkan Indonesia. Pak Tojib berpendapat, pertanian di Indonesia harus diperkuat dengan basic sciences (utamanya adalah fisika, kimia, biologi, dan matematika). Lalu. dua tahun setelah itu, yakni 1958, USA menyetujui proposal Dekan Faperta IPB dan menunjuk Univ Kentucky sbg penanggung jawab, maka saat itu dikenal Kentucky Project. Para mahasiswa yang cemerlang lalu dikirim ke USA untuk mengambil s2 dan s3 di berbagai universitas di sana. Salah seorang lulusannya adalah Pak Andi H Nasoetion yang mendapat mandat memperkuat statistika di IPB.

Pada tahun 59 Pak Tojib atas permintaan Bung Karno diminta mempelajari sistem pendidikan tinggi di USA. Dalam skema kerjasama tsb dan biaya Yayasan Rockefeller Pak Tojib melakukan studi ke berbagai PT di sana. Sepulang dari studi khusus itu lahirlah konsep Tri Darma PT yang lalu dicobakan untuk pertama kalinya di Fak Pertanian UI awal 60. Lalu pada saat pendirian IPB sbg PT Pertanian di tahun 1963, konsep itu juga dinaikan ke level universitas. Pada saat itu Pak Tojib adalah Mentri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) yang membuat SK Mentri pendirian IPB tanggal 1 Sept 63, sambil menunggu SK Presiden untuk pendirian IPB.

Dari Kentucky Project, selain melakukan capacity building, juga mendapat berbagai fasilitas pendidikan. Termasuk bis roti yang panjang dan di dalamnya ada WC. Disebut bis roti karena bentuknya mirip tumpukan roti tawar. Saya sebagai mahasiswa baru yang tinggal di Darmaga tahun 76, masih kebagian naik bis roti ini. Hanya pada saat itu WCnya sudah tidak ada, dan bis itu hampir semuanya berbunyi, kecuali klaksonnya....

Di dalam bis roti itulah saya sbg mhs TPB bisa mendengar clotehannya para senior, seperti Kang Bastol (Pak Wardiman Fahutan), Bang Emir FKH, dan banyak dosen senior lainnya. Ketika saya menjadi Plh Ketua DM IPB th 77, mereka itulah yang banyak membantu kegiatan mahasiswa yang cenderung kurang sepaham dengan rezim Soeharto. Beliau2 umumnya itu sudah dipanggil YMK dan semoga tenang di sisi Allah swt. Aamiin YRA.

Kang Wardiman kenapa disebut Bastol? Konon waktu Mapram Faperta UI, beliau menggunakan lambang semir yang terkenal saat itu, merek Bastol. Pak Andi Hakim kalau manggil beliau 'Tol, Bastol'..he he he..sangat menyenangkan.

AS

Powered by Dept. Statistika FMIPA IPB

__,_._,___

Jokowi tentang pasar tradisional

walk the talk.. 
 
‎"..kalau mau ke mall silahkan, tapi liat-liat saja, window shopping saja. Belinya di pasar! Nongkrong2 di mall nggak apa-apa belinya di pasar tradisional karena apa? karena kita harus ngerti, Pasar-pasar tradisional itu adalah tempatnya produk-produk petani itu dijual, tempatnya produk-produk nelayan itu dijual, tempatnya pengrajin-pengrajin kecil, pengrajin tempe tahu itu dijual.. Kita harus ngerti itu! Mall itu pemiliknya hanya satu, sementara pasar itu pemiliknya 1800, 1200 dalam satu pasar!.." 

Joko Widodo dalam Indonesian Young Changemaker Summit (IYCS) di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat, Indonesia

http://youtu.be/imjqSzpZ95k

www.youtube.com

Presentasi Joko Widodo (Jokowi) tentang reformasi birokrasi dan pencapaian pemerintah kota Solo saat masa kepemimpinanny

 

 

 

 

Jokowi mengambil alih peran "merchandising" dalam jurus CDM (coverage, distribution & merchandising) yg kerap dilakukan perusahaan2 FMCG multinasional dengan menata pasar PLUS sesuai keinginan masyarakat dengan pendekatan budaya yang kental.. 

 

 

 

 

dan inilah fakta2 menarik tentang pengembangan pasar vs ritel modern di kota Solo selama 7 tahun kepemimpinan beliau :

 

 

 

mari sebarkan pesan ini kepada pemilih potensial gubernur DKI untuk pasar tradisional yang lebih baik di Jakarta...!

 

--
"Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas, Kerja Tuntas" ~ Unknown

facebook.com/msirod | @msirod | sirod.blogspot.com > aktivis & pekerja profesional tidak terlibat politik praktis dari partai manapun...

 

__._,_.___

Recent Activity:

·         New Members 1

.

__,_._,___

[kisunda] Fiksimini - Tanjung Pérak

Fikmin #Tanjung Pérak#

Tanjung Pérak, Surabaya. Hawa nyongkab ngagarajag késang badag. Ngulibek hapeuk digalo hiur kipas angin. Ruang tunggu saab lir pamegaran hayam. Hoang sirineu. Kapal labuh jangkar. Panumpang moyég, pasesedek hareupeun panto beusi. Hawar-hawar sora adan ti masjid palabuhan. "Mending asar heula. Kapal karek anjog. Paling mangkat magrib!" Rét ka Si Hamad, anteng ngelepus ngulinkeun haseup kéréték. "Keun waé si éta mah keur palangan!" ceuk Si Samsu. Manehna ngincid ka luar. Balik asar nu ngebul masih cindekul. Gumasép ngotélan mojang gigireun. Hoang hatong ngageroan. Nitah hanjat arék balayar. Gorolong panto beusi diséréd ngenca. Burudul panumpang muru tarajé panghanjatan. "Aduh...!" Si Ibu kaséréd nu jangkung badag. "Emaaa...!" Budak ngocéak kadupak. Séah teu puguh déngékeuneun. Récét lir jogjog anyar meuting. Suruntul nu manggul koper. Ting seledek hayang geura hanjat kana beuteung kapal. Gajleng! Gajleng! Parebut matras pangsaréan. Goledag ngajéngjéhé dina matras lecek. Kusiwel Si Hamad muka ransel. "Cangkulan euy!" pokna bari ngampar muka kartu. ***

__._,_.___

Fiksimini - Balayar

Fikmin #Balayar#

Hoang sirineu. Kapal tarik jangkar. Panumpang rajeg di birit kapal. Ngangkleung mingkin nengah dianteur hibarna layung. Ting burilak lambak, ngempur umpal-umpalan. Hiur angin kaburitnakeun, ngabebetah nu balayar. Ngong adan magrib dina sapéker ngagareuwahkeun nu anteng ngalayung. "Mending magrib heula sakalian isa, meungpeung ombak masih lindeuk! Maju ka peuting ombak tambah motah!" Rét ka Si Samsu. "Ari manéh palangan kénéh?" Pokna ka nu gigireun. Si Hamad ukur nyéréngéh. Majar lebar ku ngempur layung. Budalan ti musola Al-Bahar langit mongkléng karungkup peteng. Si Hamad masih ngalangeu dina bangku di buritan. Ngelun ngagulung haseup Dji Sam Soe. "Urang teruskeun deui cangkulan yu!" Pokna. Ngincid muru ka barak. Waktu nérélék ka tengah peuting ombak tambah rosa. Kapal inggeung. Gebret hujan. Ngahudang kakeueung. Ombak mingkin motah ngulinkeun beuteung kapal. Ngeplok. Orolo tukangeun! Orolo gigireun! Solontod si Hamad ngusruk. Borolo utah uger. Kaluar jeung papaitna. Beungeut sepa, panon celong, awak ngadégdég. Kulahék. Nu giras nyungseb ngalempréh. ***

__._,_.___

__,_._,___

Selasa, 15 Mei 2012

Kemenangan pemimpin yang rendah hati

Dalam dua minggu belakangan ini ada dua kejadian politik besar yang cukup bermanfaat untuk dijadikan pelajaran.

Pertama adalah kemenangan François Hollande atas Nicolas Sarkozy dalam memperebutkan jabatan presiden prancis. Kedua, adalah kemenangan Hannelore Kraft atas Norbert Röttgen untuk menjadi pemimpin di salah satu negara bagian di jerman (north rhein westphalia-NRW).

Karena terjadi pada tataran nasional maka contoh pertama mendapatkan porsi ulasan media internasional yang cukup besar, sedangkan contoh kedua yang terjadi pada skala regional kurang mendapat perhatian dari luar negeri. Meskipun sebenarnya pilkada di NRW sering disebut sebagai miniatur pemilu nasional, karena NRW merupakan negara bagian terbesar di Jerman.

Akan tetapi karena banyaknya kesamaan antara dua kejadian tersebut, maka ada baiknya bila kita lihat beberapa point penting yang bisa dijakan pelajaran.

1. Kepemimpinan rendah hati.

Satu kesamaan nyata antara Hannelore dan Hollande adalah sifat rendah hati dan simpatik. Berbeda dengan Sarkozy yang konfrontatif, Hollande berusaha mendekati para calon pemilih dari semua level.

--Perancis--

Meskipun merupakan lulusan sekolah elit Ecole Nationale d'Administration, bilau tidak segan2 turun ke daerah2 kumuh di perancis untuk mendengar dan berdiskusi dengan kalangan yang dianggap "sampah masyarakat" itu. Kebalikannya, boro2 mengunjungi, Sarkozy tidak pernah sekalipun selama kepemimpinannya mau memperdulikan nasib masyarakat yang terpinggirkan tersebut.

Sifat tak simpatik, anti imigran dan anti Islam dari Sarkozy sudah terlihat mulai sejak dia menangangi kerusuhan di perancis tahun 2005. Pelarangan penggunaan jilbab di sekolah, pelarangan pengunaan nikab di tempat umum, dan pelarangan penyangkalan pembunuhan massal armenia merupakan hasil dari pemerintahan Sarkozy.

--NRW, Jerman--

Sebelum kita mengulas pertarungan politik ini lebih lanjut ada baiknya untuk memahami kondisi psikologi kaum konservatif kristen jerman belakangan ini.

Hingga kira2 dua tahun yang lalu, kaum konservatif kristen punya satu politisi bintang muda Karl-Theodor Freiherr zu Guttenberg (Karl-Theodor, adipati dari keluarga Guttenberg-suatu keluarga bangsawan yg. telah berumur ribuan tahun). Tampan, muda, cerdas, berwibawa, berkharisma, berasal dari keluarga bangsawan dan memiliki istri yang cantik. Pokonya memang merupakan figur ideal bagi kalangan ini. Tapi karena tersangkut suatu kasus maka karir politinya jatuh dan kaum konservatif kehilangan figur berbakat mereka.

Perhatian pun beralih pada Nobert Röttgen (menteri lingkungan hidup), seorang politis muda yang sangat cerdas dan tampan. Saya pribadi melihat Röttgen sebagai calon kanselir yang sangat potensial. Di bawah kepemimpinannya jerman mengalami perubahan kebijakan energi yang sangat fundamental dan fenomenal, yaitu keluar dari penggunaan energi nuklir. Seperti pekerjaan yang mustahil bagi suatu negara industri nomer 3 terbesar di dunia untuk tidak menggunakan energi nuklir.

Maka ketika Nobert Röttgen memutuskan untuk maju dalam pilkada NRW, kaum konservatif kristen seperti mendapat angin surga. Sebelum masa kampanye resmi dimulai, suara pendukung Hannelore yang sosialis dan Röttgen sebenarnya mirip2 sekitar 30%.

Hannelore Kraft tidaklah memiliki kharisma, tampilan fisik dan kecerdasan yang dimiliki Röttgen. Akan tetapi sebagai laiknya ibu-ibu dia mampu menunjukan kepemimpinan yang simpatik dan mengayomi. Taman kanak2 didatangi, orang2 di jalanan diajak diskusi dari hati ke hati. Saya ikuti kegiatan beliau dari facebooknya. Ngak neko2 dan selalu berusaha memegan omongannya. Karena beliau orang sederhana, pola fikirnya lurus. Tidak penuh trik2 atau tipu daya. Karenanya bisa dipercaya oleh rakyat.

Kebalikannya, Röttgen meksipun sangat pintar, tapi ternyata kurang bisa berempati dengan rakyat. Ketika berdiskusi dengan rakyat di jalanan jadi rada nyombong dan kesanya dibuat-buat (ngak biasa diskusi dengan rakyat jelata). Karena pola fikirnya penuh dengan intrik, jadi omongannya ngak bisa dipegang. Sekarang bilang A besok bilang B. Sering ragu dan ngak jelas maunya apa. (Sepertinya kalau pemimpin sering ragu ini bisa jadi indikator kalau pola fikirnya penuh intrik).

Hasilnya, hanya dalam hitungan minggu, suara pendukung Röttgen turun dari sekitar 30% jadi 20%, sedangkan saingannya naik dari 30% hingga 40% lebih.

2. Kemenangan sosialis.

Kemenangan Bu Kraft dan Hollade ini merupakan kemenangan kaum sosialis terhadap kaum konservatif. Ini merupakan pertanda bahwa rakyat memilih pemimpin yang memang mau memperjuangkan nasib mereka, bukan hanya bekerja demi kepentingan kelompok elit atau kekuatan kaum kapitalis global. Jadi ketampanan, ketenaran dsb. tidak akan ada gunanya bila memang tidak benar2 bekerja untuk rakyat.

Hollande bilang naikan pajak bagi orang sangat kaya, sedangkan Sarkozy bilang potong bantuan buat orang miskin.

Kraft bilang pekerja out sorcing harus digaji sama dengan yang tetap, sedangkan Röttgen ingin pecatin para pns. Kraft juga ingin menghapus sistem sekolah elit*, sedangkan Röttgen ingin melindungi sekolah2 elit tadi (mungkin bisa dianalogikan dengan sekolah standar internasional di Indonesia--meski jauh sih padanannya).

Jadi memang jelas kenapa menang dan kalah.

Wassalam
Ken

PS. soal sekolah elit ini memang jadi momok. Di jerman setelah sekolah dasar selama 4 tahun, ada tiga penjurusan: Gymnasium, Realschüle dan Hauptschüle. Awalnya, Gymnasium untuk mempersiapkan calon mahasiswa, sedangkan yang sisanya disiapkan untuk pendidikan kejuruan. Tapi sekarang kalau tidak lulus gymnasium sebenarnya hampir tidak ada harapan untuk dapat kerja. apalagi kalau dari jenis sekolah yang paling rendah.

Bagi pada pendukung gymnasium, mereka berpendapat para siswa yang pintar harus dipisahkan sedini mungkin untuk mendapat dorongan yang lebih. Akan tetapi bagi para penentang gymnasium, pemisahan yang dilakukan dalam tahap yang dini ini bisa mematikan masa depan para generasi muda meski saat itu mereka baru berumur 10 tahunan saja.

Didasari ketidak cocokan dengan sistem elitis ini, jurusan TIN pada saat dipimpin oleh Pak Irawadi mengambil calon mahasiswa TIN dari tiga level. Sebagian dari pendaftar dengan ranking tertinggi, sebagian besar dari ranking menengah dan sebagian kecil dari ranking terendah. Alasannya, dari yang ranking tertinggi diharapkan ilmu dapat berkembang, dari yang ranking menengah dan bawah diharapkan ilmu bisa diaplikasikan. Dari ranking yang tinggi, para mahasiswa lain bisa mencontoh etos bekerja keras, dari yang rankin rendah para "kutu buku" bisa belajar soal2 lain diluar kehidupan akademik.

__._,_.___

Jumat, 11 Mei 2012

Lima anak "haram" sang pelacur

LIMA ANAK HARAM SANG PELACUR

by Fahmi Amhar on Tuesday, May 8, 2012 at 12:04am ·

Ada pelacur bernama Sekulerisme.

Prinsip hidupnya: jangan bawa-bawa agama ke ruang publik.

Dia adalah anak brokenhome dari perselingkuhan kekuasaan negara dan kekuasaan agama.

(* andaikata negara/umara dan agama/ulama ini "nikah" baik-baik, tentu gak begini jadinya *).

Karena itu tak heran Sekulerisme kemudian memiliki lima anak haram.

 

 

Anak pertama bernama Liberalisme.

Prinsip hidupnya: biarkan semua bebas bicara, bebas berperilaku, bebas berkeyakinan/beragama dan bebas dalam memilih cara memiliki sesuatu, selama tidak mengganggu kebebasan orang lain. Karena itu, Liberalisme tidak menghalangi orang untuk memeluk agama - apapun agamanya, bahkan mereka yang membuat agama barupun harus dihormati.  Belakangan Liberalisme juga melahirkan anak haram: yaitu Permisivisme..

  

Anak kedua bernama Pluralisme.

Prinsip hidupnya: ruang publik jangan didominasi salah satu kelompok / paham tertentu saja.  biarkan semua terlibat. pembangunan akan lebih cepat kalau energi kesalehan disinergikan dengan energi setan.  Karena itu, Pluralisme memandang, setiap kelompok harus terwakili dan didengar suaranya dalam membuat kebijakan publik, termasuk kelompok pekerja seks komersial, kelompok pengedar narkoba, ataupun kelompok keluarga terpidana korupsi.

Belakangan Pluralisme juga melahirkan anak haram: yaitu Sinkretisme agama.

 

Anak ketiga bernama Demokrasi.

Prinsip hidupnya: dari, oleh dan untuk rakyat.  

Kedaulatan hukum itu ada pada rakyat, sehingga penguasa wajib menjalankan keinginan rakyat.  Kekuasaan ditentukan dengan pemilu yang bebas oleh rakyat, ini ditandai dengan kebebasan pers, kebebasan berserikat (berpartai) dan kebebasan pemilu yang jujur dan adil.  Demokrasi memandang kalau mayoritas rakyat menginginkan de-kriminalisasi narkoba, maka bisa dibuat Undang-Undang yang lebih ramah terhadap narkoba.  Demikian juga kalau mayoritas rakyat memandang legalisasi profesi pekerja seks atau legalisasi profesi rentenir sebagai hal yang lebih bermanfaat, maka akan keluar pula hukum yang memayunginya.  Satu-satunya yang dianggap benar adalah keinginan rakyat, hari ini, di negeri ini.  Karena itu Demokrasi kadang menelurkan keputusan yang kontradiktif, yaitu secara langsung atau tak langsung bisa menghancurkan masa depannya sendiri, atau rakyat / lingkungan negeri lain.  Tak heran belakangan Demokrasi melahirkan anak-anak haram: yaitu Nasionalisme-chauvinisme.

  

Anak keempat bernama Kapitalisme. 

Prinsip hidupnya: apapun bisa dibeli, termasuk kebahagiaan dan kekuasaan. 

Anak keempat ini cukup dominan dalam keluarga, karena dialah penopang utama kakak-kakaknya.  Dia royal memberi "uang jajan" atau "uang lelah" ke aktivis pro Liberalisme, juga rajin pasang iklan ke media massa pro Pluralisme, dan tentu saja memberi "modal" untuk membesarkan partai, membiayainya dalam kampanye,  melobby para politisi pesaing dan kaum intelektual, hingga "money politik" untuk calon pemilihnya dalam pemilu.  Semua tentu saja dipandang sebagai investasi, tidak gratis.  Kapitalisme ini akan meminta pengembalian "plus bunga" dalam bentuk peraturan perundangan yang akan menjamin bahwa mereka semakin kaya, misalnya sistem ribawi, sistem uang fiat, sistem pasar saham sekunder, sistem hak konsesi atas sumber daya alam, sistem monopoli kekayaan intelektual, dan sebagainya.

Kapitalisme memiliki anak-anak haram: Materialisme dan Hedonisme, yang merasa bahwa tolok ukur kebahagian di dunia diukur dengan materi, dan hidup harus dipuas-puaskan dengan kenikmatan dunia..

 

Anak kelima bernama Imperialisme.

Prinsip hidupnya: apapun harus dalam kekuasaan kita, kalau tidak, akan dikuasai orang lain.  Karena prinsipnya ini, maka Imperialisme mengekspor tak cuma produk maupun jasa, tetapi juga falsafah hidup, rujukan halal/haram, dsb. Pada masa dulu, imperialisme dilakukan secara militer, tetapi sekarang lebih kuat karena dibentengi hutang dan aturan dagang, termasuk soal monopoli kekayaan intelektual (paten, hak cipta, ... ).

Imperialisme memiliki anak haram yaitu Globalisasi.

 

Lima anak ini kini telah merantau.  Terkadang dua atau tiga bersaudara bertemu di suatu negeri, dan bahkan melakukan selingkuh sedarah (incest).   Hasilnya tentu berbeda dengan yang hanya di kandang sendiri ...  Apalagi kalau terus ikut tobat dan ngaji nyantri ...

 

Merasa kenal?

 

__._,_.___

_