Rabu, 24 Maret 2010

64 Tahun Lalu Bandung Jadi Lautan Api Kini Bandung Lautan Banjir

On Behalf Of Setiadjit
 

 

Hari ini Bandung memperingati 64 tahun Bandung Lautan Api;  Peristiwa heroik seluruh warga kota Bandung yang membakar kotanya agar tidak jatuh ketangan balatentara Sekutu, Nica/KL dan antek-anteknya KNIL dan selanjutnya dipimpin oleh almarhum Jenderal Besar Abdul Haris Nasution TNI dan rakyat Bandung melakukan perang gerilya dari rumah kerumah untuk melawan penyerbuan balatentara Sekutu, Nica/KL dan antek-anteknya KNIL dan sebagian besarnya mengungsi keluar kota Bandung;

 

Bahkan dalam perjanjian Linggajati  (?) pada tanggal 1 Februari 1948 Tentara Nasional indonesia Divisi Siliwangi diharuskan hijrah (bersama keluarganya?) ke Jogjakarta dan sepanjang perjalanan masih juga mendapat gangguan keamanan dari pemberontak Darul Islam/ Tentara Islam Indonesia dan tak kurang juga dari PKI dengan Laskar Pesindo-nya;  Rupanya penderitaan Tentara Siliwangi belumlah cukup;  Sesampainya di Jogjakarta mereka mendapat tugas membasmi pemberontakan PKI Muso di Madiun 18 September 1048  dan pada tanggal 30 September 1948 Kota Madiun berhasil dikuasai Tentara Siliwangi;

Kisah tragis Divisi ini berlanjut usai menumpas PKI Madiun saat kembali ke Jogjakarta, Belanda menguasi Jogjakarta dan atas perintah Panglima Besar Sudirman Divisi Siliwangi dilarang masuk kota dan mulai melakukan perlawanan gerilya melawan Agresi Belanda;

Baru setelah KMB, Tentara Divisi Siliwangi kembali kekampung halamannya dan dikenal dengan nama longmarch Siliwangi;

 

Bagi penulis, inilah perjuangan yang paling dramatis, heroik dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia merebut dan mempertahankan kemerdekaannya;

 

Kini 64 tahun kemudian, Bandung,khususnya belahan selatan (dipisahkan oleh rel kereta api) berubah menjadi lautan banjir;  Hujan deras tak lebih dari 2 (dua) jam maka banyak kawasan selatan Bandung yang kebanjiran;  Bahkan kawsan Bale Endah, Dayeuh Kolot, banjir sejak 2 (dua) minggu lalu tak jua surut, habis;

Begitulah kisah dramatis rakyat Bandung (asli)  yang sebagian besarnya mendiami belahan selatan Kota Bandung yang dibatasi oleh rel kereta api;

 

Kapan kisah tragis ini akan berhenti; 

 

" Sesungguhnya Allah SWT. berfirman pada hari kiamat : Mana orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku ? hari ini akan Aku naungi ( tolong ) mereka, dimana tidak ada naungan ( pertolongan ) yang lain selain dari-Ku. " ( HR. Muslim )

 

Salam

 

 

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar