Rabu, 10 Februari 2010

SITUMANG ??

 

Sampurasun...!

 

Adalah 100% BENAR bahwa Rakyat SUNDA (Nusanta-Ra) atau BANGSA MATAHARI adalah keturunan ANJING yang menikah dengan seorang putri Maha Cantik bernama DAYANG SUMBI anak perempuan Maharaja Sunda.

 

Memang rakyat Nusanta-Ra sesungguhnya adalah keturunan ANJING SI TUMANG... sebab fakta dan realitanya demikian dan itu tidak perlu ditolak, bahkan sudah seharusnya kita sebagai Bangsa Matahari merasa bangga menjadi keturunan langsung Si Tumang dan Dayang Sumbi.

 

Apakah benar-benar "ada" yang disebut si Tumang...??? ... 100% ADA !

Apakah benar Si Tumang itu Anjing...??? ... 100% BENAR !

Apakah benar ada anjing mengawini Putri Maha Cantik...??? ... 100% BENAR !

Apakah benar Rakyat Sunda Bangsa Matahari itu keturunan mereka...??? ... 100% BENAR

 

Cilaka...Gustiiii...cilaka...!

Sebagian besar bangsa Sunda ini tidak mengerti maksud dan maknanya...

Kisah roman murahan yang disuarakan oleh bangsa Eropa dipakai untuk menterjemahkan "cerita sejarah Bangsa Nusanta-Ra" yang Agung... Sejarah telah diselewengkan oleh orang-orang biadab yang tidak bertanggung-jawab... bahkan dalam sebuah acara kesenian, walikota Bandung Dada Rosada tidak menyetujui adanya gambar "anjing" (Si Tumang)... dia bilang "Rakyat Sunda bukan turunan Si Tumang...!" Sungguh ironis dan patut dikasihani jika orang setingkat WALIKOTA BANDUNG... tidak memahami sejarah beserta nilai-nilai luhurnya... bahkan bukan mustahil GUBERNUR JABAR-pun tidak tahu apa-apa tentang nilai agung leluhur Bangsa Sunda.... maka bagaimana mungkin mereka dapat memimpin dan membangun ???

 

Dari begitu banyak ketidak-pahaman atas nilai Leluhur Bangsa itu, sebenarnya apa yang ada di balik kisah perkawinan Anjing Si Tumang dan Dayang Sumbi...?

 

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Berdasarkan pola lokal jenius (kearifan lokal) leluhur bangsa Nusanta-Ra ketika membangun sistem nilai komunikasi dalam bentuk kata/bahasa/gambar/gerak.dsb sering mempergunakan pola struktur yang unik, dan ini hampir di seluruh Nusanta-Ra. Khusus dalam pola kata / bahasa banyak yang dibuat singkat dan singkatan...umumnya memiliki nilai yang agung dan luhur.

Misalnya :

- Majapahit = Maharaja Purahita

- Suling = Su-La-Hyang

- Sunda = Su-Na-Da

- Dwipantara = Dwi-Pa-Na-Ta-Ra

- Jawara = Jawa-Ra

dst.

 

Setiap "penamaan" (apapun) yang dibuat pada jaman dahulu perlu direnungkan lebih dalam dan teliti, sebab biasanya tidak dapat dikaji dengan pola manapun kecuali mempergunakan pola yang sesuai dengan tata nilai dan pola lokalnya (*termasuk konteks kejadian / sejarah).

 

Maka demikian pula dengan keberadaan tokoh "Anjing Si Tumang dan Dayang Sumbi" sebagai leluhur bangsa Nusanta-Ra. Keduanya samasekali bukan objek mahluk, baik binatang ataupun manusia sebab keduannya hanyalah simbol.

 

Selama ini terjadi kesalah-kaprahan dalam pola penuturan dan penulisan kata "Si Tumang" yang sebenarnya adalah SI – TU – MA - HYANG singkatan dari :

1. SI = Resi

2. TU = Ratu

3. MA = Rama

4. HYANG = Sang Hyang Tunggal

 

Pola RESI – RATU - RAMA dan SANG HYANG TUNGGAL ini merupakan KONSEP KETATA - NEGARAAN PA - RA- HYANG yang kerap disebut juga sebagai TRI TUNGGAL atau TRITANGTU.  Keberadaan konsep kenegaraan Sunda tersebut diabadikan dalam bentuk "monument kepala anjing" dari batu yang diberi nama SANG HYANG WATUGUNUNG RATU AGUNG MANIKMAYA.

 

Tri Tunggal atau SITUMANG inilah yang dengan "setia menjaga" Negeri Matahari kita, maka itu sebabnya dikatakan sebagai ANJING (*simbol kesetiaan dan pengabdian kepada negara).  Kadang kesetiaan manusia kalah jauh dibandingkan hewan ini... bahkan manusia bersetia pada dasarnya karena "ada kepentingan".... contohnya ANGGOTA PARPOL.... heheheheh :)

 

CITRA binatang "anjing" menjadi BURUK setelah masuk dan adanya ajaran Islam di Indonesia, disebut sebagai binatang yang "NAJIS"...dan jika terkena liur atau moncong hidungnya harus dibasuh TUJUH KALI.... Mengapa begitu ekstrimnya...??? hingga sekelas dengan BABI (*simbol rakus)...??? Bahkan di Islam ada fatwa, "Jika di dalam rumah ada anjing maka malaikat tidak akan masuk...!" (*apabila benar ini mungkin bisa jadi resep panjang umur ; karena pembawa rejeki saja sudah tidak mau masuk, apalagi pencabut nyawa..???)

 

***dalam Islam, "anjing selalu dikonotasikan sebagai sesuatu yang negatif... entah apa maksudnya padahal masih banyak binatang lain selain bercitra negatif juga berbahaya.

 

Kisah rusaknya CITRA ANJING tidak ada bedanya dengan kisah LEMBU yang dikorbankan ('dipersembahkan')... padahal di Jepang sebagai negeri MATAHARI TERBIT (pengikut ajaran Negeri Matahari) anjing-pun disimbolkan sebagai penjaga Sang Matahari (AMATE-RA-SU).

 

*** Yang unik justru disebagian besar bangsa kita (terutama di desa), citra binatang UNTA yang tidak ada di negeri ini posisinya jadi lebih baik ketimbang "anjing"... :) why.... why.... ???

 

----------------------------------------------

 

DAYANG SUMBI sendiri sesungguhnya BUKAN manusia berkelamin perempuan. Seperti halnya sebutan SI – TU – MA - HYANG, maka Dayang Sumbi-pun memiliki arti sendiri, yaitu :

1. DA = Besar / Agung

2. HYANG = Sang Hyang Tunggal

3. SU = Baik / Benar

4. UMBI = Ambu / Ibu / Bumi

 

Maka, Dayang Sumbi atau DA-HYANG SU-UMBI itu adalah IBU PERTIWI atau Negeri Matahari (Indonesia). Oleh sebab itulah disebut "Putri Maha Cantik" yang maksudnya adalah NEGERI SUBUR YANG MAHA INDAH...!!!

 

----------------------------------------------

 

*** KESIMPULAN :

 

1. SITUMANG sesungguhnya SIMBOL atas Lembaga Hukum Ketatanegaraan PA-RA-HYANG... Pusat Hukum Yang Berlandas kepada nilai KETUHANAN YANG MAHA ESA (Sang Hyang Tunggal).

- Resi = Legislatif

- Ratu = Eksekutif

- Rama = Yudikatif

- Hyang = Tuhan

Triaspolitika ini sudah hidup di negeri kita lebih dari dua ribu tahun yang lalu... bahkan hebatnya, ketiga konsep KENEGARAAN itu terikat dan dipersatukan dalam hukum TUHAN (Sang Hyang Tunggal).

 

2. DAYANG SUMBI sesungguhnya merupakan SIMBOL WILAYAH yang MAHA CANTIK atau IBU PERTIWI.

DA - HYANG SU - UMBI itu artinya adalah Keagungan / Kebesaran Tuhan di Bumi yang Baik / Benar.

 

3. Istilah "KAWIN" tidak berarti merujuk kepada soal sex dan humanisme, tetapi lebih berupa KONSEP PENYATUAN dan KESATUAN dalam PENATAAN KELUARGA BESAR (Negara).

 

4. ANJING merupakan simbol kesetiaan dalam menjaga kesatuan, keutuhan dan keberlangusungan NAGA-RA.

 

5. Seluruh keturunan SI –TU – MA - HYANG dan DA - HYANG SU - UMBI adalah BANGSA MATAHARI yang SANGAT BERADAB atau BANGSA YANG MEMILIKI HUKUM KETUHANAN serta ATURAN HIDUP BERBANGSA dan BERNEGARA sejak... lebih dari 2000 tahun yang lalu....!!!

 

Dan itu adalah KITA...PUTRA NEGERI MATAHARI yang AGUNG

 

"Mari membangun RA - HAYAT !!!"

 

 

 

Tabe

Pun Sapun

Ampun paralun..

 

**Mungkin ini hanya catatan dongeng, tapi silahkan sempatkan untuk membaca baik2.. ini bukan lelucon.. melainkan sebuah filosofi tinggi dan nilai seni titipan leluhur Sundaland.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar