Buku 1
ANGGUR EMAS
Karya: Usdek Emka J.S.
[40]
Tak berapa lama kemudian kedua senjata itu beradu di udara. Cemeti Emas dengan segala kekuatannya beradu dengan Seruling Perak yang diperkuat ajian Nagapasa. Aneh, ketika keduanya bertemu di udara, tak terdengar apa-apa. Semua mata menatap penuh tanda tanya. Dua tubuh pendekar tua itu melayang-layang di udara, berputar ke kanan dan ke kiri. Naik turun seolah mengikuti irama musik. Dan, tak lama kemudian keduanya jatuh terbanting di tanah pada jarak yang tak terlalu jauh. Sekali lagi aneh, tak ada suara dentuman akibat benturan tenaga dalam. Untuk sesaat, tak ada yang dapat segera mengetahui apa yang terjadi karena keduanya ambles ke dalam perut bumi.
Benar, kedua pendekar itu jatuh dan tubuhnya terus terbenam seakan dihisap oleh kekuatan inti bumi. Selang beberapa saat, keduanya muncul kembali ke udara di sertai ledakan tenaga dalam yang beradu. Kini keduanya tergolek tak berdaya.
Tanpa dikomando, kedua belah pihak segera memeriksa jago masing-masing. Perwira Mataram nampak cemas melihat jagonya tergeletak tak berdaya. Sebaliknya, Suro Brewok masih bisa tertawa-tawa karena ki Supo yang tadinya tergeletak segera bangkit dan duduk bersila mengatur pernafasan memulihkan tenaga.
Tak lama setelah ki Supo duduk bersila, pendekar Mataram itu pun berusaha bangkit. Tapi ia segera terjatuh. Perwira Mataram segera membantu jagonya, ia sandarkan punggung pendekar itu di sebuah batu. Setelah mampu duduk dengan tegak, pendekar itu menuding lawannya. "Kau…kau memang hebat. Aku mengaku ka…..". Pendekar itu tak meneruskan kalimatnya, karena kepalanya segera terkulai. Ia gugur dalam menjalankan tugas menangkap pemberontak. [40]
__._,_.___
Recent Activity:
MARKETPLACE
Switch to: Text-Only, Daily Digest • Unsubscribe • Terms of Use
.
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar