Senin, 17 Mei 2010

OPINI: Menkeu dan Potret Ekonomi Kita

Menkeu dan Potret Utuh Ekonomi Kita

Bambang Soesatyo
Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar/
Ketua Kadin Indonesia

SAJIKAN kepada rakyat kita potret utuh kondisi perekonomian Indonesia
terkini. Jangan bohongi rakyat, dan juga berhentilah menipu diri sendiri,
dengan klaim kinerja ekonomi nasional terbilang mumpuni hanya dengan mengacu
pada stabilitas sektor keuangan.Sejumlah kalangan telah melantunkan puja
pujibagi Menteri Keuangan Sri Mulyani, karena menurut mereka dia telah
membuat perekonomian nasional sehat serta meloloskan Indonesia dari sergapan
krisis finansial global. Bahwa pengunduran dirinya dari jabatan menteri
keuangan akan menimbulkan kesulitan bagi perekonomian kita. Benarkah
perekonomian negara yang menaungi lebih dari 200 juta jiwa ini hanya
bergantung pada pemikiran dan kajian satu orang? Kalau benar, betapa
rendahnya kepercayaan diri bangsa ini.
-Kalau puja puji itu disuarakan oleh para pemain di pasar uang dan komunitas
perbankan kita, wajar-wajar saja, karena mereka meraih untung besar dari
arah dan karakter kebijakan Sri Mulyani. Wajar juga kalau mereka bersedih
oleh mundurnya Sri Mulyani dari posisi Menkeu RI. Sebab Mereka takut tidak
bisa lagi menangguk untung besar dari tingginya bunga obligasi negara dan
SUN yang ditawarkan Sri Mulyani dalam beberapa tahun terakhir ini.
-Sedangkan kita, atau siapa pun saja yang berada di luar pasar uang maupun
industri perbankan, mestinya melihat kinerja para menteri bidang ekonomi
secara komprehensif. Menyajikan kepada rakyat potret perekonomian terkini
dalam wujudnya yang utuh dan apa adanya.Tidak dipilah-pilah menurut sektor
atau sub sektor. Tingginya arus hot money, indeks harga saham gabungan di
BEI hingga laris manisnya obligasi negara atau SUN bukan potret utuh kinerja
perekonomian Indonesia. Kalau Anda menjanjikan bunga (imbal hasil) yang
tinggi kepada para pengelola dana (fund manager) asing, sudah pasti mereka
akan mengerubungi anda seperti gerombolan semut memperebutkan sisa permen di
tanah.
-Seberapa besar volume hot money itu memberi nilai tambah bagi perekonomian
kita?.Tak lebih dari sekadar memperbesar likuiditas valas di pasar uang
dalam rentang waktu pendek. Dalam hitungan bulan, hot money itu akan keluar
lagi setelah menangguk untung dari bunga yang tinggi. Pertanyaannya adalah
model stabilitas sektor keuangan kita yang terjaga itu menguntungkan siapa?
Pemodal asing atau perekonomian nasional?
-Para pemuja Sri Mulyani pun jangan tutup mata pada skandal Bank Century.
Ingat bahwa dalam kapasitasnya sebagai Ketua KSSK yang menyetujui bailout
bank kecil itu, Sri Mulyani merasa tertipu dan hanya mau bertanggungjawab
untuk sekitar10 persen dari total bailout yang telah dicairkan. Anda mungkin
tidak suka dengan hasil kerja Pansus DPR. Tetapi, jangan lupa bahwa
keputusan dan rekomendasi Paripurna DPR itu konstitusional menurut
konstitusi Republik Indonesia dan berpijak pada temuan hasil audit
investigasi lembaga tinggi tertinggi negara BPK.
-Kalau Sri Mulyani sukses mereformasi birokrasi kementerian keuangan, negara
mestinya tidak mengalami kecolongan besar akibat ulah Gayus Tambunan dan
kawan-kawannya di Ditjen Pajak. Kasus pencurian pajak besar-besaran sudah
terungkap dan akan terus terungkap. Remunerasi yang dibiayai dengan pinjaman
luar negeri sia-sia karena banyak oknum di Ditjen Pajak dan Ditjen Cea Cukai
masih saja mencuri uang (pajak dan bea masuk) negara/rakyat.

Sektoral

Mengacu pada urgensi kebijakan ekonomi yang komprehensif, akan tampak bahwa
arah dan karakter kebijakan Sri Mulyani sektoral. Melulu demi stabilitas
sektor keuangan dan keseimbangan APBN. Dia cenderung tak peduli seperti apa
ekses kebijakannya terhadap sektor riil dan perekonomian rakyat atau UMKM.
Kebijakannya memberi bunga tinggi bagi pembeli obligasi negara atau SUN,
sedikit banyak mempengaruhi tinggi rendahnya bunga bank. Agar nasabah tidak
memindahkan dananya ke obligasi atau SUN, perbankan kita pun harus
menawarkan bunga tinggi. Akibatnya, bunga bank untuk kredit investasi dan
kredit modal kerja sulit diturunkan dari levelnya yang sekarang. Bunga bank
yang tinggi sekarang ini sudah menjadi salah satu faktor yang mematikan
sektor riil dan UMKM kita untuk bangkit.

-Dia juga masih mengatasi defisit APBN dengan menarik pinjaman luar negeri.
Sayangnya, pemanfaatan utang baru itu tidak produktif karena banyak
digunakan membiayai kebijakan konsumtif. Total utang luar negeri hingga
Maret 2010, menurut Bank Indonesia (BI), mencapai 180,7 miliar dolar AS.
Utang luar negeri pemerintah dan BI 105,6 miliar dolar AS. Sedangkan utang
luar negeri swasta 75,1 miliar dolar AS.
-Padahal, salah satu faktor penekan atau pangganggu efektivitas APBN adalah
besarnya beban pembayaran pokok dan bunga utang luar negeri. Untuk tahun
anggaran sekarang, pembayaran pokok utang luar negeri Rp 66,9 triliun dan
jumlah pembayaran bunga utang luar negeri Rp 38,3 triliun. Rata-rata beban
APBN kita untuk kewajiban yang satu ini pada kisaran jumlah plus minus Rp
100 trilyun per tahunnya.
-Kalau upaya pemerintah sama militannya antara mendapatkan utang baru dengan
inisiatif renegosiasi memperkecil beban pembayaran pokok dan bunga utang
luar negeri, idealnya kita akan memilih keringanan pembayaran pokok dan
bunga utang. Apalagi, sebagian dari utang baru itu hanya digunakan untuk
merealisasi program remunerasi.
-Selain menarik pinjaman baru, Sri Mulyani pun berulangkali menggunakan
instrumen menaikkan harga energi untuk menjaga keseimbangan APBN. Tetapi,
akibatnya sangat fatal bagi Sektor riil dan UMKM, karena biaya produksi di
dalam negeri mengalami pembengkakan yang luar biasa.
-Kenaikan reguler tarif dasar listrik (TDL), bahan bakar minyak (BBM) dan
gas praktis mengganjal upaya sektor bisnis kita pulih dari krisis. Dunia
usaha Kita bahkan sudah kehilangan momentum pemulihan.
Belakangan ini, sudah terbukti bahwa sektor andalan perekonomian rakyat,
yakni industri tekstil, tak mampu lagi untuk ekspansif. Benar-benar hanya
dalam posisi bertahan. Melemahnya permintaan pasar global dan banjir pasokan
dari China makin menyudutkan industri tekstil nasional.
-Dunia usaha kita memang dalam posisi dilematis akibat mahalnya harga energi
dan tingginya bunga bank. Beban biaya produksi itu tentu mempengaruhi harga
produk. Hampir semua pelaku usaha dari berbagai sektor bisnis mengklaim
bahwa produk dalam negeri tidak kompetitif lagi dengan produk negara lain.
Kalau CAFTA diimplementasikan, produk lokal tidak pernah menjadi pilihan
konsumen karena harganya lebih mahal. dari produk impor.
-Posisi bertahan dunia usaha kita coba diperkuat dengan sejumlah langkah
penyesuaian, seperti rasionalisasi jumlah pekerja guna menghemat pengeluaran
gaji. Hasil penghematan dialokasikan untuk memperkuat anggaran belanja
energi. Rasionalisasi pekerja diikuti dengan optimalisasi waktu kerja. Kalau
tidak mendesak, waktu lembur ditiadakan. Model penyesuaian lain yang banyak
dilakukan para produsen adalah memperkecil target laba. Berarti sebisa
mungkin mematok harga jual produk yang kompetitif.
-Membengkaknya biaya produksi akibat mahalnya harga energi dan tingginya
bunga bank menyebabkan daya serap dunia usaha terhadap kredit terus melemah.
BI mencata bahwa di penghujung April 2010, dana menganggur yang ditampun
dalam instrumen Sertifikat Bank Indonesia (SBI) mencapai Rp 346,6
triliun,. naik 48 persen dibanding 2009 yang Rp 233,4 triliun. Angka-angka
ini menjelaskan bahwa penyaluran kredit ke sektor industri terus menurun.
-Terhitung sejak 2007, volume kredit yang diserap sektor industri lebih
kecil dari jumlah yang diserap sektor jasa. Kecenderungan itu terus
berlanjut. Per Oktober 2009, total kredit yang diserap sektor industri Rp
238 triliun, ekivalen 16,6 persen dari total kredit Rp 1.438 triliun.
Sedangkan daya serap kredit sektor perdagangan dan jasa masing-masing
mencapai 19,8 persen dan 22,4 persen.
-Kecenderungan itu menjelaskan bahwa sektor industri terus mengalami
kontraksi penyaluran kredit, utamanya pada segmen kredit investasi dan
segmen kredit modal kerja.
-Kalau Menkeu baru melanjutkan arah dan karakter kabijakan menkeu
sebelumnya, kita tinggal mencari ungkapan yang lebih tepat untuk
mendeskripsikan kehancuran sektor riil dan UMKM kita.

Sent from my BlackBerryR smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
Teruuusss...!

Senin, 10 Mei 2010

How to stay young n happy...

 

 

How to Stay Young-n-HappyAlways :-)


1. Buang jauh dari pikiran kamu tentang hal-hal yang tidak terlalu penting.
(umur, berat badan, tinggi badan, dll)


Biarkan dokter yang mengkhawatirkan hal-hal tsb. Karna itulah alasan kita membayar mereka.

www.FunAndFunOnly.org

2. Bertemanlah dengan orang-orang yang membuatmu ceria. Karena orang yang terlalu banyak berkeluh kesah & sukar menikmati hidup, akan memberikan dampak negatif padamu.



www.FunAndFunOnly.org

3. Jangan pernah berhenti untuk belajar:
Pelajari lebih banyak tentang komputer, berkebun, kerajinan tangan, perdalam hobi ataupun hal-hal lainnya.
Jangan biarkan otak kamu istirahat terlalu lama.
Karna setan akan mengambil alihnya.
Dan setan itu dikenal dengan nama ALZHEIMER !!!


4. Nikmatilah hal-hal sekecil apapun.

www.FunAndFunOnly.org

5. Sering-seringlah tertawa, bahkan sekeras yang kamu mau. Tertawalah sampai kamu merasa seperti kehabisan nafas.


Dan jika kamu mempunyai teman yang bisa melakukan itu, banyak-banyaklah menghabiskan waktu dengan nya.

www.FunAndFunOnly.org

 

6. Jika kamu bersedih, menangislah. Airmata memang diperlukan dalam hidup ini. Namun, bangkitlah segera.

(saat kehilangan seseorang, ketika menghadapi masa sulit, ataupun masalah percintaan, dll )
Karna sesungguhnya satu-satunya orang yang akan selalu bersama kita, hanya diri kita sendiri. Yang lain, hanya titipan-Nya.
LIVE while you are alive..

 

7. Kelilingi dirimu dengan hal-hal yang kamu sayangi :
(mungkin keluarga, binatang peliharaanmu, musik, hobi, kekasih, dll )
Rumah mu adalah tempat dimana kamu berlindung.

www.FunAndFunOnly.org

 

8. Jagalah kesehatanmu :
Jika saat ini dalam keadaan baik, pertahankan itu.
Jika saat ini dalam keadaan tidak stabil, periksakanlah segera.

 

9. Jangan katakan sesuatu yang bisa membuat orang lain tersudutkan, merasa bersalah & tidak nyaman.


www.FunAndFunOnly.org

 

10. Sampaikan pada orang yang kamu sayangi bahwa kamu menyayangi mereka. Sampaikanlah pada setiap kesempatan yang kamu bisa.
www.FunAndFunOnly.org

 

 

 

Dan jika kamu tidak mengirimkan email ini minimal kepada 4 orang. who cares? tidak akan terjadi hal-hal yang buruk.

Tetapi, tidak ada salahnya jika kita saling berbagi dengan orang yang lainnya.

 

www.FunAndFunOnly.org 

 

 

 

 

www.FunAndFunOnly.orgwww.FunAndFunOnly.orgwww.FunAndFunOnly.org

 

__

 

 

 

 

Minggu, 09 Mei 2010

[Honda CB Indonesia] Berbagi Tips (daripada sepi)

 

 

SETTING KARBURATOR

Setting karbu... hmmm.. salah satu hal yang tidak bisa disepelekan, tapi juga sangat sepele.. gampang.. dan sedikit rumit.. *walah piye to mbulet...* hehee..
karbu PE28 Thai Vs iritasi

 

Sebelum melangkah lebih jauh bagaimana setting karburator, alangkah baiknya kalau kita bahas dahulu tugas dari karburator. (serius)

Karburator adalah pencampur Bahan Bakar (BB) + Udara (O2). Kira-kira dengan perbandingan range nya :
BB : O2 = 1 : 13-15
Cara kerja dari karburator adalah mengandalkan tekanan negatif atau kevakuman silinder saat melakukan langkah hisap. Ada dua jenis karburator, constant velocity yang mengandalkan skep dengan yang vakum dengan menkanisme membran, dua karburator ini memiliki keunggulan masing-masing. Yang pasti untuk power dan torsi besar dibutuhkan karburator yang dapat memberikan buka tutup secara konstan, bukan yang vacum, karena begitu mengadopsi camshaft racing dengan overlap besar otomatis tekanan negatif piston lebih tinggi karena langkah hisap dimulai jauh-jauh sebelum piston turun untuk langkah hisap. Karburator vakum akan bereaksi lambat terhadap perubahan ini.

Kenapa pake range???, padahal teori di buku2 primbon, pembakaran ideal itu 1:14 ????
tenang ga usah bingung mikir jawabanya.. dibawah ini sudah saya jelaskan..

Banyak faktor yg menyebabkan campuran ideal BB disetiap kendaraan anda berbeda2, dikarena kondisi mesin & linkungan mempengaruhi settingan campuran BB:O2.
misal :

1. HUMIDITY (kelembaban) lingkungan : makin tinggi BERARTI campuran BB terkontaminasi air, BERARTI campuran makin miskin, BERARTI bensin hrs lebih banyak.
2.
KOMPRESI mesin makin tinggi : BERARTI mesin makin panas BERARTI butuh suplai BB lebih banyak biar mesin gak overheat.
3.
SUHU lingkungan rendah : BERARTI suhu kerja mesin turun BERARTI bensin harus dikurangi agar suhu kerja mesin jadi ideal.
4.
KENALPOT (Free flow) : BERARTI rpm makin tinggi BERARTI suhu mesin meningkat BERARTI butuh BB makin tinggi.
5.
& Masih banyak lagi parameter yg harus diperhatikan termasuk desain lubang masuk pada blok (porting) yg berpengaruh dgn settingan spuyer sebagai penyalur BB.
Itu teori dasarnya.

Spuyer Karburator :

Tak ubahnya manusia dan makluk ciptaan Tuhan yang beradab.. karburator punya 2 spuyer seperti halnya manusia punya 2 lubang hidung (ga nyambung *biarin yeekk..*) :
1. Satu buah
MAIN JET

yg berperan meyalurkan BB saat bukaan gas sekitar setengah putaran keatas.


2. Satu buah
PILOT JET

yg berperan menyalurkan BB dari putaran gas 0 derajat sampe penuh, cm efek dari pilot jet ini bisa dikatakan tidak terlalu signifikan pada bukaan gas penuh N rpm mesin yg sudah tinggi.

tabel main jet/pilot jet

Hal lain yg tidak kalah pentingnya dan sangat berpengaruh dengan setingan :
1.
Ukuran Venturi karbu : Jika ukuran venturi karbu makin besar maka akan semakin banyak udara yg lewat sehingga butuh spuyer lebih besar baik pilot atau main jetnya agar bisa menemukan campuran yang diharapkan.
2.
Jarum skep : bentuknya kecil runcing (glodag.. namanya jg jarum). Jarum Skep atau yang bahasa kerenya di sebut Needle jet ini mampu mempengaruhi 10 sampai dengan 60 % tingkat kesempurnaan campuran dari bensin dan udara di karburator. Selain itu yang dapat dirasakan secara nyata Jarum skep ini berpengaruh di putaran menengah dari tenaga motor anda. jadi apabila ada gejala lambat, atau bahkan tersendat cobalah untuk melakukan setting jarum skep.
3.
Stelan angin : kalo yg ini 90% pembaca pasti udah tahu... gampang... hehee..

Trus kapan kita harus membesarkan ato mengecilkan spuyer2 tadi?
Sebelumnya hrs tahu dulu gejala2 mesin saat kekurangan BB dan kebanyakan BB:
1. "Ngempos" adalah gejala mesin seperti kehilangan tenaga yg disebabkan kekurangan BB
2. "Mberebet" adalah gejala mesin yg sebenernya dirasa padat cuma tenaga seperti tertahan dan kadang dibarengi dengan suara benturan logam kalo settingannya terlalu basah.
Berarti kl NGEMPOS mesin butuh BB, kl BREBET mesin kebanyakan BB.

Nah berikut kasus2 yg sering terjadi krn masalah pilot jet :
1. Motor kl pagi susah hidup karena begitu gas dibuka ngempos terus mati ya berarti naekin pilot jet.
2. Motor dah jalan tapi sering tiba2 kehilangan tenaga saat putaran rendah berarti naekin pilot jet
3. Motor sering over heat saat jalan pelan berarti minta naek pilot jet
4. Motor brebet di putaran bawah tapi enak di put atas berarti pilot jet kebesaran.
5. Motor gak pake di cuk kl pagi N bisa langsung start (ini jg gak normal) berarti pilot harus turun.

Kesimpulannya, kalau ada gejala ngempos,suhu tinggi diputaran yg relatif rendah maka minta naek pilot jet, dan kalau ada gejala brebet di put rendah jg maka pilot hrs turun.

kasus2 mainjet:
1. Mtr dibawa kebut2an sampe putaran atas dan begitu jalan pelan2 jadi ngempos dibarengi asep ngebul BERARTI suhu saat putaran tinggi meningkat drastis BERARTI main jet minta naik.
2. Nafas motor di putaran atas terlalu panjang berarti mainjet minta naik.
3. Motor ngelitik padahal yg lain normal BERARTI suhu mesin SANGAT TINGGI saat putaran atas BERARTI main jet minta naik.
4. Motor Brebet di putaran atas saja berarti main jet minta turun
5. dll
Kesimpulannya, jika motor Brebet di putaran atas berarti main jet hrs turun, jika mtr suhunya tinggi di putaran atas berarti main jet minta naik.

Note:
1. Setiap ada perubahan ukuran spuyer WAJIB setting angin
2. Jangan berpatokan pada indikator suhu untuk panduan setting karena pasti nggak sesuai, ini butuh mekanik yg feelingnya kuat. (untuk newbie mekanik trial n erorr dah biasa kaleee... tetep semangat..!!!!)
3. Adakalanya detonasi tidak bisa diobati dengan naekin spuyer jika detonasinya sudah parah. Ini berarti ada ketidaknormalan pada komponen mesin lainnya.

Nah untuk setelan karburator yang pas tentu sudah banyak yang tahu, kerja pilot jet adalah untuk mengatur idle hingga seperempat throtle open, pada putaran menengah yang bekerja adalah sedikit pengaruh pilot jet dan pengaruh clip position dan jarum skep v.s nozzle, pada 3/4 putaran gas yang bekerja hanya skep karburator dan perangkatnya, sedangkan full throtle murni tugas main jet.

Tujuan set up karburator sebenernya simple, mencari campuran molekul udara terhadap bahan bakar yang ideal guna membentuk senyawa yang mudah untuk dipantik busi dan memiliki potensi yang kuat untuk diledakkan. Perbandingan tertentu akan menghasilkan tenaga dan performa yang berbeda.

sekian dari saya terima kasih selamat jalan selamat menikmati riset karburator borrz..!!!!!!!!

Diambil dari buku diary nya Bro Son Trot
http://sontrott.multiply.com/journal/item/97/Setting_karburator?replies_read=25



Salam..Wahyu_soebekti

.

__,_._,___

Kamis, 06 Mei 2010

Luluhur Sunda djeung makomna ?

 

=================

 Luluhur Sunda djeung makomna:

 

1.                  Pangeran Jayakarta (Rawamangun Jakarta)

2.                  Eyang Prabu Kencana (Gunung Gede, Bogor)

3.                  Syekh Jaenudin (Bantar Kalong)

4.                  Syekh Maulana Yusuf (Banten)

5.                  Syekh Hasanudin (Banten)

6.                  Syekh Mansyur (Banten)

7.                  Aki dan Nini Kair (Gang Karet Bogor)

8.                  Eyang Dalem Darpa Nangga Asta (Tasikmalaya)

9.                  Eyang Dalem Yuda Negara (Pamijahan Tasikmalaya)

10.              Prabu Naga Percona (Gunung Wangun Malangbong Garut)

11.              Raden Karta Singa (Bunarungkuo Gn Singkup Garut)

12.              Embah Braja Sakti (Cimuncang, Lewo Garut)

13.              Embah Wali Tangka Kusumah (Sempil, Limbangan garut)

14.              Prabu Sada Keling (Cibatu Garut)

15.              Prabu Siliwangi (Santjang 4 Ratu Padjadjaran

16.              Embah Liud (Bunarungkup, Cibatu Garut)

17.              Prabu Kian Santang (Godog Suci, garut)

18.              Embah Braja Mukti (Cimuncang, Lewo Garut)

19.              Embah Raden Djaenuloh (Saradan, Jawa Tengah)

20.              Kanjeng Syekh Abdul Muhyi (Pamijahan Tasikmalaya)

21.              Eyang Siti Fatimah (Cibiuk, Leuwigoong Garut)

22.              Embah Bangkerong (Gunung Karantjang)

23.              Eyang Tjakra Dewa (Situ Lengkong, Pandjalu Ciamis)

24.              Eyang Prabu Tadji Malela (Gunung Batara Guru)

25.              Prabu Langlang Buana (Padjagalan, Gunung Galunggung

26.              Eyang Hariang Kuning (Situ Lengkong Pandjalu Ciamis)

27.              Embah Dalem Salinggih (Cicadas, Limbangan Garut)

28.              Embah Wijaya Kusumah (Gunung Tumpeng Pelabuhan Ratu)

29.              Embah Sakti Barang (Sukaratu)

30.              Syekh Abdul Rojak Sahuna (Ujung Kulon Banten)

31.              Prabu Tjanar (Gunung Galunggung)

32.              Sigit Brodjojo (Pantai Indramayu)

33.              Embah Giwangkara (Djayabaya Ciamis)

34.              Embah Haji Puntjak (Gunung Galunggung)

35.              Dewi Tumetep (Gunung Pusaka Padang, Ciamis)

36.              Eyang Konang Hapa (Dayeuh Luhur, Sumedang)

37.              Embah Terong Peot (dayeuh Luhur, Sumedang)

38.              Embah Sayang Hawu (Dayeuh Luhur, Sumedang)

39.              Embah Djaya Perkasa (Dayeuh Luhur, Sumedang)

40.              Prabu Geusan Ulun (Dayeuh Luhur, Sumedang)

41.              Nyi Mas Ratu harisbaya (Dayeuh Luhur, Sumedang)

42.              Eyang Anggakusumahdilaga (Gunung Pusaka Padang Ciamis)

43.              Eyang Pandita Ratu Galuh Andjarsukaresi (Nangerang)

44.              Embah Buyut Hasyim (Tjibeo Suku Rawayan, Banten)

45.              Eyang mangkudjampana (Gunung Tjakrabuana, Malangbong Garut)

46.              Embah Purbawisesa (Tjigorowong, Tasikmalaya)

47.              Embah Kalidjaga Tedjakalana (Tjigorowong, Tasikmalaya)

48.              Embah Kihiang Bogor (Babakan Nyampai, Bogor)

49.              Aki Wibawa (Tjisepan, Tasikmalaya)

50.              Embah wali Mansyur (Tomo, Sumedang)

51.              Prabu Nagara Seah (Mesjid Agung Tasikmalaya)

52.              Sunan Rumenggang (Gunung Batara Guru)

53.              Embah Hadji Djaenudin (Gunung Tjikursi)

54.              Eyang Dahian bin Saerah (Gunung ringgeung, garut)

55.              Embah Giwangkarawang (Limbangan Garut)

56.              Nyi Mas Layangsari (Gunung Galunggung)

57.              Eyang Sunan Cipancar (Limbangan garut)

58.              Eyang Angkasa (Gunung Kendang, Pangalengan)

59.              Embah Kusumah (Gunung Kendang, Pangalengan)

60.              Eyang Puspa Ligar (Situ Lengkong, Panjalu Ciamis)

61.              Kimandjang (Kalapa 3, Basisir Kidul)

62.              Eyang Andjana Suryaningrat (Gunung Puntang Garut)

63.              Gagak Lumayung (Limbangan Garut)

64.              Sri Wulan (Batu Hiu, Pangandaran Ciamis)

65.              Eyang Kasepuhan (Talaga Sanghiang, Gunung Ciremai)

66.              Aki manggala (Gunung Bentang, Galunggung)

67.              Ki Adjar Santjang Padjadjaran  (Gunung Bentang, Galunggung)

68.              Eyang Mandrakuaumah (Gunung Gelap Pameungpeuk, Garut)

69.              Embah Hadji Muhammad Pakis (Banten)

70.              Eyang Boros Anom (Situ Lengkong, Pandjalu Ciamis)

71.              Embah Raden Singakarta (Nangtung, Sumedang)

72.              Raden Rangga Aliamuta (Kamayangan, Lewo-Garut)

73.              Embah Dalem Kasep (Limbangan Garut)

74.              Eyang Imam Sulaeman (Gunung Gede, Tarogong)

75.              Embah Djaksa (Tadjursela, Wanaraja)

76.              Embah Wali Kiai Hadji Djafar Sidik (Tjibiuk, Garut)

77.              Eyang Hemarulloh (Situ Lengkong Pandjalu)

78.              Embah Dalem (Wewengkon, Tjibubut Sumedang

79.              Embah Bugis (Kontrak, Tjibubut Sumedang)

80.              Embah Sulton Malikul Akbar (Gunung Ringgeung Garut)

81.              Embah Dalem Kaum (Mesjid Limbangan Garut)

82.              Mamah Sepuh (Pesantrean Suralaya

83.              Mamah Kiai hadji Yusuf Todjiri (Wanaradja)

84.              Uyut demang (Tjikoneng Ciamis)

85.              Regregdjaya (Ragapulus)

86.              Kiai Layang Sari (Rantjaelat Kawali Ciamis)

87.              Embah Mangun Djaya (Kali Serayu, Banjarnrgara)

88.              Embah Panggung (Kamodjing)

89.              Embah Pangdjarahan (Kamodjing)

90.              Syekh Sukri (Pamukiran, Lewo Garut)

91.              Embah Dipamanggakusumah (Munjul, Cibubur)

92.              Aki Mandjana (Samodja, Kamayangan)

93.              Eyang Raksa Baya (Samodja, Kamayangan)

94.              Embah Dugal (Tjimunctjang (

95.              Embah Dalem Dardja (Tjikopo)

96.              Embah Djaengranggadisastra (Tjikopo)

97.              Nyi Mas Larasati (Tjikopo)

98.              Embah Dalem Warukut (Mundjul, Cibubur)

99.              Embah Djaya Sumanding (Sanding)

100.          Embah Mansur Wiranatakusumah (Sanding)

101.          Embah Djaga Alam (Tjileunyi)

102.          Sembah Dalaem Pangudaran (Tjikantjung Majalaya)

103.          Sembah Dalem Mataram (Tjipantjing)

104.          Eyang Nulinggih (Karamat Tjibesi, Subang)

105.          Embah Buyut Putih (Gunung Pangtapaan, Bukit Tunggul)

106.          Embah Ranggawangsa (Sukamerang, Bandrek)

107.          Eyang Yaman (Tjikawedukan, Gunung Ringgeung Garut)

108.          Embah Gurangkentjana(Tjikawedukan, Gunung Ringgeung Garut)

109.          Embah Gadjah Putih (Tjikawedukan Gunung wangun)

110.          Ratu Siawu-awu (Gunung Gelap, pameungpeuk Sumedang)

111.          Embah Mangkunegara (Cirebon)

112.          Embah Landros (Tjibiru Bandung)

113.          Eyang latif (Tjibiru Bandung)

114.          Eyang Penghulu (Tjibiru Bandung)

115.          Nyi Mas Entang Bandung (Tjibiru Bandung)

116.          Eyang Kilat (Tjibiru Bandung)

117.          Mamah Hadji Umar (Tjibiru Bandung)

118.          Mamah Hadji Soleh (Tjibiru Bandung)

119.          Mamah Hadji Ibrahim (Tjibiru Bandung)

120.          Uyut Sawi (Tjibiru Bandung)

121.          Darya binSalmasih (Tjibiru Bandung)

122.          Mmah Hadji Sapei (Tjibiru Bandung)

123.          Embah Hadji Sagara Mukti (Susunan Gunung Ringgeung)

124.          Eyang Istri (Susunan Gunung Ringgeung)

125.          Eyang Dewi Pangreyep (Gunung Pusaka Padang Garut)

126.          Ratu Ayu Sangmenapa (Galuh)

127.          Eyang Guru Adji panumbang (Tjilimus Gunung Sawal)

128.          Eyang Kusumah Adidinata (Tjilimus Gunung Sawal)

129.          Eyang Rengganis (Pangandaran Ciamis)

130.          Ki Nurba'in (Sayuran, Gunung Tjikursi)

131.          Buyut Dasi (Torowek Tjiawi)

132.          Embah Buyut Pelet (Djati Tudjuh Kadipaten)

133.          Embah Gabug (Marongge)

134.          Eyang Djayalaksana (Samodja)

135.          Nyi Mas Rundaykasih (Samodja)

136.          Nyi Mas Rambutkasih (Samodja)

137.          Eyang Sanghiang Bongbangkentjana (Ujung Sriwinangun)

138.          Eyang Adipati Wastukentjana (Situ Pandjalu Ciamis)

139.          Eyang Nila Kentjana (Situ Pandjalu, Ciamis)

140.          Eyang Hariangkentjana (Situ Pandjalu Ciamis)

141.          Embah Dalem Tjikundul (Mande Cianjur)

142.          Embah Dalem Suryakentjana (PantjanitiCianjur)

143.          Embah Keureu (Kutamaneuh Sukabumi)

144.          Ibu Mayang Sari (Nangerang Bandrek Garut)

145.          Eyang Prabu Widjayakusumah (Susunan Payung Bandrek Garut)

146.          Embah Sayid Kosim (Gunung Alung Rantjapaku)

147.          Embah Bang Sawita (Gunung Pabeasan Limbangan Garut)

148.          Uyut Manang Sanghiang (Banten)

149.          Eyang Ontjar (Nyampai Gunung Bungrangrang)

150.          Eyang Ranggalawe (Talaga Cirebon)

151.          Ibu Siti Hadji Djubaedah (Gunung Tjupu Banjar Ciamis)

152.          Mamah Sepuh (Gunung Halu Tjililin Bandung)

153.          Embah Sangkan Hurip (Ciamis)

154.          Embah Wali Abdullah (Tjibalong Tasikmalaya)

155.          Mamah Abu (Pamidjahan Tasikmalaya)

156.          Embah Dalem Panungtung Hadji Putih Tunggang Larang Curug Emas (Tjadas Ngampar Sumedang)

157.          Raden AstuManggala (Djemah Sumedang)

158.          Embah Santiung (ujung Kulon Banten)

159.          Eyang Pandita (Nyalindung Sumedang)

160.          Embah Durdjana (Sumedang)

161.          Prabu Sampak Wadja (Gunung Galunggung Tasikmalaya)

162.          Nyi Mas Siti Rohimah/Ratu Liongtin (Jambi Sumatera)

163.          Eyang Parana (Kulur Tjipatujah, Tasikmalaya)

164.          Eyang Singa Watjana (Kulur Tjipatujah, Tasikmalaya)

165.          Eyang Santon (Kulur Tjipatujah, tasikmalaya)

166.          Eyang Entjim (Kulur Tjipatujah, Tasikmalaya)

167.          Eyang Dempul Wulung (Djaga Baya Ciamis)

168.          Eyang Dempul Walang (Djaga Baya Ciamis)

169.          Eyang Giwangkara (Djaga Baya Ciamis)

170.          Embah Wali Hasan (Tjikarang Bandrek, Lewo Garut)

171.          Embah Raden Widjaya Kusumah (Tjiawi Sumedang)

172.          Dalem Surya Atmaja (Sumedang)

173.          Eyang Rangga Wiranata (Sumedang)

174.          Eyang Mundinglaya Dikusumah (sangkan Djaya, Sumedang)

175.          Eyang Hadji Tjampaka (Tjikandang, Tjadas Ngampar Sumedang)

176.          Eyang Pangtjalikan (Gunung Ringgeung Garut)

177.          Eyang Singa Perbangsa (Karawang)

178.          Embah Djaga Laut (Pangandaran)

179.          Raden Ula-ula Djaya (Gunung Ringgeung Garut)

180.          Raden Balung Tunggal (Sangkan Djaya, Sumedang)

 

__,_._,___