Rabu, 04 Januari 2012

Mekkah Berbenah, Tapi Terancam Punah


Mekkah Berbenah, Tapi Terancam Punah
Sabtu, 22 Oktober 2011 18:08 Berita
E-mail Cetak PDF

Inpasonline.com, 22/10/11

Di sebuah rumah yang tertutup rapat, dengan berbisik sejumlah warga
Mekkah menyebut, bahwa Mekkah tidak lama lagi akan menjadi Las Vegas
ala Arab Saudi.

Sejak sepuluh tahun lalu, Kota Suci Mekkah itu merubah dirinya,
melakukan transformasi besar-besaran tanpa mau peduli dengan
situs-situs bersejarah yang seyogyanya dipertahankan. Langkah ini
tentu saja memunculkan kontroversi di kalangan Muslim seluruh dunia.

Gedung-gedung pencakar langit kini menghiasi Masjidil Haram, berisi
hotel, apartemen, dan mal-mal megah. Pihak kerajaan seolah tidak
peduli, bahwa gedung yang bernama Zam Zam Tower tingginya melebihi
menara Masjidil Haram. Bagi Kerajaan Arab Saudi, visi masa depan
Mekkah diproyeksikan sebagai sebuah kota megapolitan.

Sayangnya, karena pertumbuhan penduduk yang tidak terelakkan,
khususnya di Mekkah dan Madinah, upaya membenahi dua kota suci itu
dilakukan tanpa peduli dengan warisan arkeologi penting. Dorongan
untuk merobohkan sejumlah tempat bersejarah di sekitar masjid itu
hanya mendapatkan dukungan dari ulama setempat.

Meskipun ada sebagian ulama yang kontra terhadap langkah Kerajaan
Saudi ini, namun mereka memilih untuk tidak mengambil sikap frontal
mengingat sikap kerajaan yang otoriter.

Kecuali Turki dan Iran, negeri Muslim lainnya, termasuk Indonesia,
tampaknya enggan untuk mengkritik kebijakan Kerajaan Saudi.

Sejumlah arkeolog Arab Saudi mulai angkat bicara untuk menyelamatkan
situs bersejarah Arab Saudi dan Dunia Islam. "Tidak ada seorang pun
yang punya nyali untik menentang tindakan vandalisme seperti ini,"
kata Irafn al-Alawi kepada The Independent. "Kami telah kehilangan
sekitar 400-500 situs bersejarah Islam. Saya hanya berharap, sekarang
tidak terlalu terlambat untuk menyelamatkan sisanya," imbuhnya.

Arsitek setempat Sami Angawi menyatakan bahwa tindakan Kerajaan Saudi
ini adalah bentuk nyata dari sikap yang kontradiktif terhadap asal
mula Mekkah dan kesuciannya. Baik Mekkah maupun Madinah sudah hampir
tidak seperti sedia kala, hanya tersisa gedung-gedung pencakar langit
layaknya di negeri-negeri Barat.

Catatan Islamic Heritage Foundation menunjukkan, situs penting
bersejarah umat Islam sudah diambang kehancuran, termasuk benteng
Utsmaniyah dan Abbasiyah yang berada di kawasan Masjidil Haram. Tidak
hanya itu, rumah yang menjadi tempat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa
Sallam dilahirkan harus siap-siap digusur.

Dr. Alawi hanya bisa berharap, dunia internasional harus menyadari
betapa pentingnya menjaga warisan situs Islam. "Kita semua tidak rela
membiarkan seseorang merusak piramid, namun kenapa kita membiarkan
situs sejarah Islam hilang?", pungkasnya.

Situs yang terancam digusur :

1.  Baitul Mawlid

    Saat Wahabi menguasai Mekkah pada 1920, mereka menghancurkan
kubah dan atap rumah tempat Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam
dilahirkan. Sempat dijadikan pasar ternak, namun akhirnya difungsikan
sebagai perpustakaan yang hingga kini tidak terawat dan tidak boleh
dimasuki oleh pengunjung. "Pada saat saya kesana tahun 2007 lalu,
kondisinya sangat mengenaskan dan tidak terawat. Sekarang mungkin
bangunan itu sudah hilang, diganti oleh bangunan lain", kata
Nurkholis, warga Indonesia yang pernah berkunjung kesana. Jika
perluasan dilakukan, besar kemungkinan situs ini pun akan ikut
tergerus.

2.  Benteng Ayjad di Era Utsmaniyah dan Abbasiyyah

    Situs sudah dibongkar demi perluasan Masjidil Haram. Padahal
bangunan itu dibangun sejak abad ke-17. Di benteng ini, banyak tulisan
nama-nama sahabat Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam.

3.  Kubah Masjid Nabawi

    Selama beberapa tahun sejak abad ke-15, kubah berwarna hijau yang
berada di atas makam Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan
Masjidil Haram. Namun atap makam  tersebut rencananya juga akan
dihancurkan oleh pihak kerajaan.

4.  Jabal Nur

    Sebuah gunung yang berada di luar Mekkah, tempat dimana
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menerima wahyu pertama.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sering melakukan tafakkur di
gunung ini, atau tepatnya di Gua Hira (Ghor Hiro). Gua ini sering
dikunjungi oleh jama'ah haji dari Asia Selatan dan Asia Tenggara
termasuk Indonesia. Gua ini juga menjadi target penghancuran oleh
pihak Kerajaan Saudi. (ibadah/theindependent/Kartika Pemilia)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar