Selasa, 25 Januari 2011

es em es

Heureuy saeutik ...

Basa aya SMS asup, Mang Ablo ngan pati kerung macana ge: "Nak, tlong krim plsa 100rb. Mama lg di jln, plsa dkit lg mo hbis."

Mang Ablo ngabales dibarung ku kesel: "Rek nipu aing sia? Iraha teuing aing nyebut Mama ka indung aing, biasana ge Emak."

Teu lila aya SMS asup: "Jang, tlong krim plsa 100rb. Emak lg di jln kehbsan plsa."

Dibales deui ku Mang Ablo: "Istikomah atuh mke bhs teh, rek bhs Sunda / Ind!"

SMS dibales: "Jang, punten kintun plsa 100rbu. Emak nju di jln seep plsa."

Mang Ablo: "Hmpura, aing ge sarua cekak. Ieu ge 700 perak deui. Gara2 sia tuda tkang tipu!"

Nu rek nipu sms deui: "Cik atuh ti tadi nya ngomong we teu boga plsa! Cape rek nipu ge nya."

Mang Ablo: "Cucungik sia tuda! Jd plsa aing 350 perak deui."

Dibales ku nu rek nipu: "Salah saha bet dibales?"

Mang Ablo: "Sia nu ngamimitian tuda tkang tipu! Ieu SMS aing nu terakhir."

Nu rek nipu teu ngabales. Sarua beak pulsana!!!

------
*mia

__,_._,___

Rabu, 19 Januari 2011

Pemimpin By Design

Ini hanya sekedar melaksanakan petuah Al Ustadz Prof Komaruddin Hidayat, menulis untuk melepas stress. So, btw, dsb, nggak usah dibikin serius kalau kadar ilmiahnya kurang, dan hanya tjotjok sebagai bahan diskoesi di waroeng-waroeng kopi...
Monggo, selamat menikmati, ketikan saya ini.
ALFAN ALFIAN=========================

SEPUTAR INDONESIA, 11 JANUARI 2011 Pemimpin By Design  M Alfan AlfianDosen FISIP Unas, Penulis Buku Menjadi Pemimpin Politik      Misalnya
tiba-tiba Anda mendadak jadi pemimpin, dan tidak main-main, jabatannya
presiden di sebuah negara nyata (bukan antah-berantah). Bagaimana
perasaan Anda? Mungkin agak sesak menerima "tugas mendadak "itu,sebab
dalam sekian detik Anda harus menyiapkan mental kesadaran baru bahwa
mulai detik itu tanggung jawab menjadi berlipat. Anda
harus melakukan percepatan adaptasi ke dunia baru seperti Alice yang
sedang menemukan dunia baru bernama Wonderland dalam novel klasik Alice
in The Wonderland karya Lewis Caroll (1865). Bagi pemimpin yang pola
kehadirannya by accident (ujug-ujug), bukan by design (dipersiapkan
sedemikian rupa), jelas percepatan adaptasi itu bisa persoalan sangat
menyusahkan.Kecuali barangkali Petruk dalam kisah pewayangan kreasi para
dalang Jawa dalam lakon Petruk Menjadi Raja. Betapa by
accident benar Petruk itu,bahwa entah disebabkan oleh apa, siapa, dan
mengapa, punakawan yang "rakyat jelata" itu "mendadak (jadi) raja"—kalau
sistemnya demokratis, "mendadak (jadi) presiden". Apa yang dialami
Petruk bukan tak mungkin dapat terjadi pada Anda, lebih-lebih apabila
sel darah merah Anda punya runtutan ke dinasti politik tertentu. Petruk
tak merasa direpotkan oleh percepatan adaptasi mengingat dia langsung
melompat ke wilayah penggunaan kekuasaan secara pokoknya. Dia
tak perlu merasa resah dan repot untuk menumbuhkan kesadaran bahwa
Petruk sekarang adalah pemimpin, melainkan dia dapati dirinya sebagai
raja yang bisa semau-maunya.Kemudian, yang terjadi adalah adegan-adegan
yang fatalistik. Petruk yang tidak dikenal punya kualifikasi
kepemimpinan yang andal itu melakukan tindakan-tindakan ngawur dan penuh
akrobat, negara pun acak-acakan, merosot, alih-alih melejit menjadi
superpower. Kisah itu memang penuh hikmah, tapi cenderung
menggiring ke kesimpulan bahwa seyogianya pemimpin itu dinastik,
genetika kepemimpinannya harus jelas dan tak boleh sembarangan. Kalau
diserahkan ke Petruk, sungguh celaka, karena ia bukan dari golongan
bangsawan, bukan priyayi pemimpin. Jadi bisa tersesat pada kesimpulan
bahwa rakyat tidak boleh jadi pemimpin.Bahaya. Namun,
tentu logika pemimpin harus bangsawan tertolak oleh demokrasi.
Ndoro-isme mestinya tak laku di alam demokrasi. Justru sebaliknya,
fenomena politik dinasti dalam tradisi demokrasi lebih sering
diapresiasi kurang begitu positif oleh banyak kalangan.Apalagi kalau
yang muncul dan terpilih adalah sosok dinastik yang kurang berkompeten.
Tentu hal itu langsung dicap sebagai sebuah accident. Tapi
tidak semua fenomena politik dinasti di dunia ini berpola by accident,
banyak yang dikelola secara by design. Sosok dinastik punya
ancang-ancang popularitas yang seringkali melebihi sosok
konvensional.Dalam sistem demokrasi yang populer tetap akan menghadapi
konsekuensi hukum selanjutnya,yakni apa yang sering dilontarkan oleh
juru-juru bicara lembaga-lembaga polling sebagai "tingkat keterpilihan"
alias elektabilitas. Sosok dinastik yang berlebihan popularitas akan
dapat terpuruk pula manakala kurang elektabel. Kursus Singkat Jadi Presiden Dalam
sistem politik kerajaan, elektabilitas tidak dibutuhkan. Sebab,
legitimasinya dinastikmonarki, bahwa raja selalu aktual, tak sekadar
simbolik.Ketika sang raja aktual itu mangkat,maka sang putra mahkota
pantang menolak menggantikannya—betapapun sang putra mahkota tak punya
hobi alias bakat kepemimpinan. Kita ingat Pu Yi yang
dipaksakan dalam perguliran suksesi kekuasaan yang dinastik Kekaisaran
Tiongkok. Kasus Pu Yi contoh nyata pemimpin by accident. Kaisar ke-12
Dinasti Qing alias The Last Emperor ini naik ke singgasana (1908) saat
masih jabang bayi yang belum mengerti apa-apa, berusia dua tahun. Pada
1911 Sun Yat Sen melakukan revolusi mengakhiri era kekaisaran Tiongkok
yang telah eksis selama lebih dari 2000 tahun. Kasus yang
masih agak hangat, pernah diangkat Majalah National Geographic belum
lama ini, adalah naiknya pemimpin dinastik Bashar al-Assad. Suatu pagi
pada 1994, telepon berdering di apartemen sewaan Bashar di
London.Dia,dokter yang mendalami oftalmologi (ilmu tentang penyakit
mata) yang baru berusia 28 tahun itu mendapat kabar bahwa kakaknya
Bashil al-Asaad tewas. Bashar dipanggil pulang. Pada Juni 2000, ayahnya,
Hafez al-Assad, meninggal dunia.Tak lama setelah pemakamannya, Bashar
menduduki kantor ayahnya. Dia menggantikannya sebagai
Presiden Republik Arab Suriah.Walaupun republik, pola kepemimpinan
Suriah dinastik, negara itu menganut sistem presidensial di bawah hukum
darurat 1963. Tak seperti Pu Yi,Bashar punya kesempatan untuk belajar
mempercepat adaptasi kepemimpinan. Percepatan adaptasi ini tentu sangat
didukung oleh penumbuhan kesadaran yang mendalam bahwa menjadi pemimpin
itu tidak semata- mata teknis. Hal-hal yang teknis dapat
dipelajari seperti ketika kita ikut kursus-kursus singkat pelatihan
kepribadian, tata cara formalitas kenegaraan,pencitraan ini dan itu, dan
sebagainya.Tapi, sungguh, yang teknis saja tidak cukup mampu untuk
menopang daya pikat dan kesejatian pemimpin. Perihal teknis itu seperti
prosa, sedangkan Presiden Nixon pernah menulis, pemimpin itu puisi. Puisi
itu tak semata-mata teknis,melainkan substantif dan butuh improvisasi
dalam berkomunikasi dengan siapa saja.Pemimpin itu inspirator,
motivator, dinamisator, sekaligus seniman pula. Namun, pemimpin juga
harus seperti prosa: gagasannya jelas, perintah dan kebijakannya jelas,
sehingga yang dipimpin tidak terbiarkan menghadapi situasi
abstrak—seabstrak puisi. Gaya kepemimpinan dapat sangat menentukan
seorang pemimpin aktual efektif atau tidak. Setan Gundul dan Pencerdasan Pemilih Dalamdemokrasi,apakahmungkin
pemimpin by accident bisa hadir? Mungkin, bahkan sangat mungkin.
Pilihan kolektif sangat dipengaruhi oleh persepsi.Tidak semua persepsi
publik identik dengan pilihan obyektif, tetapi bahkan dapat sangat
subyektif. Dalam logika filsafat yang sederhana dikatakan, kebenaran
orang banyak itu belum tentu mencerminkan "kebenaran sejati"––atau yang
mendekati "kebenaran sejati". Pemimpin yang hadir melalui
mekanisme demokrasi elektoral bisa merupakan sosok yang ditopang oleh
mesin-mesin sistematis pemobilisasi persepsi. Para juru bicara lembaga
polling sering memberi jurus dan rumus bahwa calon perlu dikenali,
lantas digenjot elektabilitasnya. Semua itu butuh sentuhan teknis dan
rekayasa.Tidak ada yang salah dari jurus dan rumus itu,tentu dari
perspektif marketing politik. Dari sisi etis,mungkin banyak catatan
mengingat setiap langkah perekayasaan berpotensi pengelabuan alias
penyimpangan. Politik adalah seni mempengaruhi agar
gagasannya laku, sosoknya didukung. Dulu almarhum Nurcholish Madjid
pernah mengatakan, dalam demokrasi, bahkan setan gundul pun berpeluang
terpilih.Kalau memang setan gundul yang merupakan metafora sosok
superjahat terpilih secara demokratis, maka peristiwa demikian dapat
disebut sebagai kecelakaan atau tidak? Kalau tiba-tiba muncul calon
ultranasionalis yang didukung secara mayoritas, bagaimana? Yang
"salah" sang ultranasionalis atau para pendukungnya? Kalau tibatiba
muncul calon yang dari banyak sisi kurang kompeten dan jauh dari
kepantasan, nyatanya didukung secara mayoritas,terus mau apa? Kita
sepakat,untuk urusan memilih pemimpin, semestinya jangan sampai salah.
Proses pencerdasan perlu terus ditingkatkan. Tapi, kalau
semua pihak ingin ada pemimpin yang mampu atau berkompeten, maka itu
semata-mata bukan urusan rakyat. Bukankah rakyat hanya disodori
pilihanpilihan yang seringkali dilematis? Dari sisi ini partai-partai
politik (selama belum ada calon independen) memiliki peran dan tanggung
jawab yang tinggi terkait dengan lebarnya peluang mereka untuk
mengajukan calon-calon pemimpin lembaga-lembaga formal yang memerlukan
legitimasi elektoral. Partai-partai politik kita, bagaimana?(*)


Selasa, 18 Januari 2011

[kisunda] Kalender jeung Mijahkeun Bibit?

 

Tah eta bukti yen ditingali tina widang paelmuan mah, luluhur urang geus boga aji adiluhung sok sanajan kiwari dianggap sepi teu pati dihargaan, sabab leuwih percaya kana elmu batur, contona ari kana elmu Cina Feng Sui mah pada percaya. Tah ku warta kajadian di Banten ieu bukti pan elmu Sunda ge aya ajen linuhung, ngan sual digunakeun eta gumantung nu boga karep...rek dipake jahat bisa, rek dipake kana jalan hade bisa...da kitu hakekat paelmuan mah, Ngan tetep hukumna dimana dipake jalan salah, pasti aya wawalesna atawa buahna.

Dina ngalarapkeun SRI-LUNGGUH-DUNYA-LARA-PATI eta dasar hitunganna teu leupas tina itungan NAPTU poe jeung naptu ngaran. Dina itungan sunda, unggal ngaran poe jeung pasaran boga angka itungan nu disebut Naptu tea, kitu oge dina ngaran dijabarkeun kana Cacarakan, dimana unggal aksara boga naptu. ngan hampura simkuring cpoho deui nyimpen catetanna, ngan supaya rada kaharti kieu geura urang ilustrasikeun

Conto nu sederhana kieu : Kang Roza Mintaredja aya maksud ngawangun imah poe Salasa-Kliwon, kumaha tah hasil itunganna:

Carana kieu : Roza Mintaredja ieu dijabarkeun jadi RA-JA-MA-TA-RA-JA

  • itungan naptuna, anggap RA=4; JA=3; MA=7; TA=6; RA=4; JA=3, dijumlahkeun jadi 27.
  • Salasa =7, kliwon =4 dijumlahkeun 11
  • Jumlah naptu ngaran jeung naptu poe-pasaran = 27+11=38
  • Bagi angka 38 ku angka 5 (Sri-lungguh-dunya-lara-pati) = 7 sesa 3
  • Tah angka sesa 3 ieu mun diurut bakal ninggang di urutan DUNYA, jadi hartina mun kang Roza ngawangun imah dina poe salasa kliwon, bakal ninggang di dunya, nu hartina bakal loba duit moal susah hirup, tapu mun ninggang di sesa 4 atawa 5, eta ulah dilaksanakeun, kudu neangan waktu nu pas.

Itungan ieu dikombinasikeun deui (diricek), naha waktuna teu ninggang di "larangan bulan", naha dina waktu eta "kala" keur aya di kulon-wetan-kaler atawa kidul....ieu hubunganna jeung tempat kang Roza bade ngawangun dimana ti posisi padumukan ayeuna (kitu deui pikeun keur nangtukeun mun rek usaha kudu ngider ka arah mana/eta jigana nu dipake ku maling).

Tah kitu conto ngagunakeun itungan kolenjer teh Mang H., soal angka2 naptu tadi eta sakadarr conto, simkuring teu apal angka-angka naptu, hoream neangan catetanna.

Sakitu heula.
Cag,
Engkus



mang H,
uin mah ngan sakadar pemakai, naon anu disebut kolenjer teh.
ngan beuki lila beuki diteuleuman, nyata aya sababaraha kajadian anu ampuh kabuktian kudiri sorangan
hanjakal uin teu bisa muat matriks kolenjerna
ditirta mah aya tiggl ngopy wkl
mun di gamabarkeun sacara lisan mah rupana kieu kl
tabel matriks kolenjer magrupa tabel anu dientep dumasar kana
sri, lungguh, dunya , lara, pati mangrupa penanda ka ayaan ( dina eusi kolom)
kaayaan waktu anu lima wayah tea eusina salah sahijina.
waktu ti jam o6 dk 18 0ge lima kolom (waktuna dibagi lima, kl tiap dua jam dua opat mnt)
saterusna tujuh kolom nurutkeun poe, ti mggu dk sabtu
jadi aya lima jeung tujuh kolom. matriksna teh, poe jg waktu anu lima
jadi dipakena contona kieu
ayeuna poe salasa, arek migawe naon, indit jam sabaraha?
wayah anu hade nyaeta ngan aya tilu grade, sri-hiji, lungguh-dua, dunya-tilu
anu topna nyaeta katilu-dunya.
mun ragrag dina wayah lara komo pati eta anu ulah dilakonan.
kunaon cukup ku ramo, eta bukti ergonomicna awak waruga
jadi geus kabiasaan jeung sederhanana eta elmu tapi canggihna kabina bina
numatak ulin lima jeung tujuh di sunda jawa jg bali geus ilahar
saptawara jg pancawara misalna.
wayah tebar jg tandur oge siklusna kitu
ngan kiwari cigana saanggeus ozon bolong , climate change cigana kacow tah dipakena
saterusna ternyata diunggal wewengkon ternyata eta eusi wayah beda beda
hampir uin frustasi, rek make nu mana. da tiap ditanya ti babaheula kitu
untung uin pemerhati kalender jg astronomi, klimatologi geus aya kuliahana baheula disakola unpar
jadi kapanggih weh, bedana kusabab lintang jg bujur unggal wewengkon teu sarua
nya pasti kondisi 'wayah' oge beda
kolenjer nu dipake ku uin sawewengkon bandung timur nk sumedang
hn*R3M




Bah Oza, eta konsep "sri, lungguh, lara, dunya, pati" cing rada diguar kumaha nangtukeunana?
Uing jadi inget ka kokolot di lembur, upama rek tebar, tandur, atawa dibuat sok milangan ramo
bulak-balik bari nataan "sri, lungguh, lara, pati, dunya"

 

 

kalender surya, keur tatanen, tebar tandur, usum buah jrrd
kalender candra keur kahirupan manusa dina pamarentahan dina poe hade poe goreng, sri lungguh lara dunya pati na bisa ka baca dina palintangan atw kolenjer mun di Baduy mah. satreusna ngaran jelema bisa kabaca ku hanacaraka cacarakan anu dalapan welas lain duapuluh dijawa( ditambahan dho jg tho).
tuluy repokna ( jojodoan) bisa di itung tina ngaran. jrrd
memang geus teu dipake dikota mah, ari dikampung reaeneh, hahajatan poe rebo jsbna anu diitung ku palintangan teh. ngan anu jadi masalah gede anu nyababkeun ayeuna kurang dipake nyaeta aya jawaban ti anu maphum dina masalah ka'iman'an.
padahal mun diguar make hiji metoda sabenerna eta gen mangrupa pa elmuan.
hn*R3m

 

Kalender jeung Mijahkeun Bibit?



Uing teh reueus, reueusna mah, dumeh urang Sunda boga kalender sorangan. Boh Kalender Saka Sunda, oge Kalender Kala Sunda. Ngan terus terang we, nepi ka danget ieu uing teu apal, dina konteks naon eta kalender kiwari digunakeunana? Mun noong urang Cina, urang Cina ge sarua jeung urang, najan boga kalender sorangan, kalender nu dipake sapopoe mah Kalender Masehi. Najan kitu, babah masih oge migunakeun kalender Cina, utamana pikeun hal nu pakait jeung acara budaya, jiga mieling Pabaru Cina, pesta Kueh Bulan, astrologi, ngawinkeun, jeung sajabana.

Salah sahiji kagunaan sejen kalender Cina, cenah bisa dipake pikeun ngira-ngira mangsa mijahkeun bibit, ngarah bisa diprediksi jalu bikangna.

Kumaha carana? Guankeun tabel!

Conto:

Misalkeun umur ibu 27 tahun, hayang boga anak awewe.

Numutkeun tabel di luhur, ibu usia 27 tahun, baris ngalahirkeun anak awewe dina bulan: januari, maret, mei, juni, atawa november.

 

1.      Pilih jantina bayi. G=girl, B=boy
2.      Toong umur ibu waktu arek ngajuru
3.      Toong bulan kelahiran

Lamun hayang ngajuru bulan Mei 2010, jadi proses 'mijahkeun bibit' kudu 9-10 bulan memeh bulan Mei 2010. Jadi dina bulan Juli 2009 kudu satekah polah usaha dina mangsa nu hade keur 'tebar bibit'.

Hehehe, duka teuing bener henteuna mah.

Cing kanu geus baroga budak bisa disurvey. Carana gampang, inget-inget umur jeung bulan waktu ngalahirkeun, toong bener teu jantina dina tabel.

Tah balik deui kana Kala Sunda, cing Bah Oza sugan aya info, dina konteks praktis jiga kumaha eta kalender digunakeunana?


 

 

Kamis, 13 Januari 2011

Maintenance BB

Buat rekan2 pengguna BB, dari postingan tetangga....., semoga bermanfaat.

Langkah pertama
Semua pemilik BB disarankan melakukan BB Maintenance Diagnostic berikut ini:
Klik ikon berikut ini:

Option
Mobile Network
Menu/lambang BB
Dianostic Test.
Menu/lambang BB
Run

Biarkan BB bekerja sendiri melakukan perawatan & perbaikan koneksinya.
Scrol cursor ke paling bawah.
Proses selesai ketika di kolom
Diagnostic Completed terisi tanggal

Langkah kedua
Cara biar pic bbm muncul !
Yakni ping server kalian.

Pilih
option
advanced option
Host routing table
pilih yg cetak tebal
tekan menu lambang BB
pilih REGISTER NOW.

Begitu dpt email dari RIM Blackberry™
Buka email tsb lalu matikan dan cabut batere mu.
Diamkan 30 detik lalu pasang lagi.

Ini fungsinya mem PING SERVER.
Sehingga account bbm kt disana di refresh.
Jd masalah foto tdk muncul dpt teratasi.
APABILA pic kamu muncul di tempat org dan org belum muncul di tempat kamu sedang kamu SUDAH melakukan ping server.
Berarti temen bbm mu yg BELUM ping server.

Kirim ke tmn2 mu yg Pic nya ga muncul
Biar tmn2 mu ngerefres BB nya jg.

Soalnya percuma saja klo cm km aja yg setting

Slamat mencoba!

Salam



Sabtu, 01 Januari 2011

[kisunda] RAJAH

Urang mimitian nganyaran taun ku Rajah.
Kanu apal sor geura bahas, naon ari rajah teh, naon fungsina, kumaha ngalarapkeunana?

Sacara umum mah jigana rajah teh minangka panganteur pikeun bubuka hiji kagiatan (Rajah Pamuka),
oge pikeun mungkasna (Rajah Panutup).

Pikeun bubuka hayu urang tengetan hasil transkripsi Rajah Pantun Abah Akis,
Desa Baros Kacamatan Arjasari Kabupatén Bandung:

=========


RAJAH

Pun sampun amitan ampun
ka luhur ka Sang Rumuhun
ka handap ka Sang Batara
Sang Batara Sang Batari
Sang Batara Nagaraja
Sang Batari Nagaumpi

Ka luhur ka nu mayungan
ka handap ka nu ngamparan
jisim tanpa isim-isim
neda agung nya paralun

K luhur ka Sunan Ibu
ka Sang Ratu Payung Agung
ka handap ka Sunan Rama
ka Guru Putra Hyang Bayu
Sang Kolépat Herang ngaraning menyan
Sang Embut Putih ngaraning haseup
sukma nu dikukusan
sukma nu dikukusan

Neda agung nya paralun
neda panjang pangampura
pun sampun amitan ampun

Reuwas ku impian kuring
bisi ditagih jurig saketi
ngahutang anu salaksa
nagihna sok susungkunan
ngedukkeun nu jadi hojah
mancokeun hujan jeung getih
kuyupuk jadi halimun
kayapak jadi sagara

Ditulak ku rajah pamutah
pangmutahkeun lembur ieu
ti hilir kutana beusi
ti wétan kutana waja
ti kidul kutana wulung
ti kalér kutana inten
lain kuta bagja
tapi kuta panday

Neda agung nya paralun
neda panjang pangampura
pun sampun amitan ampun

Kasemuran kasemaran
kasemaran Nabi Adam
kasemuran Nabi Daud

Notog ka Gunung Koromong
énggal ka Pandita Gunung Padang
bray caang neda padang
caang dina tungtung ati
dukun lebus paraji sakti
nu séda waruga jagat
ninggang nusa tigang puluh tiga
bangawan sawidak lima
neda agung nya paralun
neda panjang pangampura

Punika Surat Sangakeling
meunang nulis poé Jumaah
opat belas bulan Mulud
utusan putra jungjunan
ombaklarang Jaketra
putra Radén Kanduruan
jurutulis Pajajaran
Ratu Suluk Raja Mekah
kusumaning Nusa Jawa
putra Prabu Siliwangi
tanggalna iman Islam

Astagpirullah al'adim 3 x
inal hérang inal lénggang
bumi langit acan ngajadi
manusa acan aya kakara Alah Taala

Buyut Gahung Ratu Gahung
nu ngawindu di buana pancatengah
cupu disampun manik
datang manik astagina
Nu ngageugeuh di Gunung Halimun
Buyut Eundeur Buyut Eur-eur
Buyut Timbang Ajirarang
nu nanggeuy Aji Rajah Pakuan

Neda agung nya paralun
neda panjang pangampura
astagpirullah al'adim 3 x

Punika Rajah Pamunah
munah kayu munah batu
dipunah ku rajah pamunah
munah lemah katut imah
dipunah ku rajah pamunah
punah kayu katut batu
dipunah ku rajah pamunah
punah ku sajagat kabéh
punah ku sajagat kabéh
punah, punah, punah
ku sajagat kabéh

Punika Rajah Pamunah
bayu mada, bayu madi, bayu waras
tunggal kulit, tunggal dagingning déwata
bisina sumping ti peuting datang ti beurang
bayu mada bayu madi bayu waras
tunggal kulit tunggal dagingning déwata

Ulah matak jadi mandawa kana badan
ulah matak jadi mandawi kana diri
bisi aya jurig nyiliwuri
setan marakayangan
kelong néwo-néwo
ti cai geusan mandi
ti darat geusan pileumpangan
teu wana, teu wani, teu wawuh

Astagpirulah al'adim 2 x
opat puluh kali
astagpirulah al'adim

Muncuk ka Sang Ratu Galuh
munday ka Kéan Santang
Sang Lumajéng Buanahérang
pangupatkeun pangupatkeun pangépéskeun

Bisi aya jurig nyiliwuri
sétan marakayangan
kélong néwo-néwo
ti cai geusan mandi
ti darat geusan pileumpangan

Muncuk ka Sang Ratu Galuh
munday ka Kean Santang
Sang Lumajéng Buanahérang
pangupatkeun pangupatkeun pangépéskeun
ka putra ka leuwisésa
ka putra ka leuwigedé
terusna ka Cihaliwung
mapayna ka Cisadané
Cihaliwung nunjang ngidul
Cisadané nunjang ngalér
pangrumbayan rambut panjang
paragi nu geulis mandi
paragi nu éndah ngala ngala
ditingalan nu ngahyang
astagpirullah al'adim

Cah hérang bermana putih
panyipuhan pangaweruh
panyiraman pangabisa
dumeling ka Kanjeng Nabi
cacap kersaning Alloh
lailahaileloh
Muhamadarosululoh

Huripna ti Gusti
warasna ti Allah
dat sipat mujizat
kersaning Allah
Alloh sajatining hurip
Alloh sajatining hirup
neda agung nya paralun
astagpirulloh al'adim 2 x

Bayu suci badan sampurna
kuliat kersaning Alloh
lailahaileloh
Muhamadarosululoh

Dat siro asmaning eroh
dat siro asmaning eroh

Alohumma wujud tunggal
sabangsa alékumsalam
asup nu agung bangsa manusa

Nu nampana Rosululoh
aci rasaning gampang
aci asmaning gampang

Astagpiruloh al'adim 3 x
astagpiruloh al'adim

======
Transkripsi Rumpaka
Rajah Pantun Abah Akis
Désa Baros Kacamatan Arjasari
Kabupatén Bandung
2005
http://didiwiardi.multiply.com/journal/item/4

__._,_.___

__,_._,___