Senin, 28 Juni 2010

Rabu, 23 Juni 2010

Anggur Emas 47

 

Buku 1

ANGGUR  EMAS

Karya: Usdek Emka J.S.

[47]

 "Mereka sudah siap ki Tumenggung. Berisap-siaplah untuk kuhadapkan kepada Sinuwun di Mataram," terdengar tantangan perwira Mataram dari pinggir gelanggang.

Pada saat itu, matahari pagi sudah menerobos diantara celah-celah dedaunan. Api yang berkobar di gua-gua sudah berhasil dipadamkan oleh anak buah Suro Brewok. Kini semua orang berkumpul, melihat apa yang bakal terjadi.

Sejenak Suro Brewok mengamati dua prajurit yang dipilih lawannya. Mereka mengenakan seragam prajurit Mataram lengkap dengan pedang dan perisai tempurnya. Setelah mengamati dengan seksama, Suro Brewok memberi isyarat kepada putrinya untuk mendekat. "Kau sanggup melawan mereka?" tanyanya kepada Putri.

        "Aku yah? Sendirian?"

        "Tidak. Kau harus berpasangan dengan kakakmu."

        "Tapi ia tidak ada di sini yah. Ayah lupa?"

        "Kukira dia sudah kembali. Apa benar ia ke Tegal Arum?"

        "Tidak ada yang tahu."

        "Slompreeet," umpat Suro Brewok sambil melihat ke sekeliling. Setelah berpikir sejenak ia manggut-manggut seolah mendapat akal. "Bagus. Libatkan bocah tengik itu."

        "Yah!" teriak Putri terkejut. Ia tak percaya ayahnya mengatakan kalimat itu.

        "Kenapa?"

        "Dia anak yang lemah."

        "Kata siapa?"

        "Aku merobohkannya dua kali."

        "Yach benar. Tapi jangan lupa, kau menipunya."

        "Kalau ia punya kepandaian, tidak akan tertipu dua kali ayah," sanggah Putri.

        "Percayalah kepada ayahmu. Dia tak selemah yang kau duga.'

        "Dari mana ayah tahu?"

        "Kau lupa, bocah tengik itu berhasil merangketku."

        "Iya. Tapi kan waktu itu ayah lagi mabuk."

        "Benar, ayah memang mabuk. Tapi kalau bocah tengik itu tak punya kepandaian, mana bisa dia merangketku," balas ayahnya.

        "Tapi yah…"

        "Apa lagi?"

        "Dia orang luar. Tak ada sangkut pautnya dengan keluarga besar kita."

        "Kudengar ia sudah pernah menginap di gua kecilmu beberapa malam dan dirawat oleh ki Mangun. Itu sudah lebih dari cukup untuk membuatnya menjadi bagian dari keluarga besar kita, Putri. Ditambah lagi ia nginap di perkemahan ini tadi malam. Lagi pula, kau harus menghadapi kedua prajurit itu secara berpasangan sementara itu kakakmu tak ada di sini. Kalau kau maju sendirian, ayah pastikan kamu akan kalah anakku. Kalau kita kalah, aku akan dipancung di Mataram." [47]

 

.

__,_._,___

Anggur Emas 47

 

Buku 1

ANGGUR  EMAS

Karya: Usdek Emka J.S.

[46]

Sejenak tampak merah padam wajah perwira Mataram itu. Ia tahu ilmunya masih jauh di bawah Suro Brewok. Dan, ia juga tahu Suro Brewok tidak sedang sekedar menggertak. Namun demikian ia tak akan mundur. Baginya, gugur dalam mengemban tugas negara adalah sebuah kematian yang sangat didambakan bagi setiap prajurit.  Tapi, pulang ke Mataram telanjang? Itu adalah penghinaan paling menyakitkan bagi seorang prajurit. Ia harus mencegah itu. Satu-satunya jalan adalah dengan mengadu jiwa dengan Suro Brewok. Kalau kalah dalam adu kesaktian itu, Ia akan dikenang sebagai pahlawan yang gugur menumpas pemberontak. Itulah keputusannya.

        "Aku sudah siap ki Tumenggung," tantangnya dengan suara tenang, meski hatinya rada jerih membayangkan pulang ke Mataram telanjang.

        "Wow jangan tergesa-gesa. Aku tak sudi mengotori tanganku."

        "Maksud ki Tumenggung?" tanya perwira itu tak mengerti.

        "Ajukan dua prajurit terbaikmu. Aku punya dua jago yang harus mereka kalahkan."

        "Apa?" perwira itu terkejut. Ia kehilangan kesempatan gugur di tangan Suro Brewok.

        "Kau dengar apa yang sudah kuucapkan," jawab Suro Brewok.

        "Kalau jagoku menang, apa taruhannya?"

        "Rangketlah aku. Serahkan ke Raja Pengkhianat itu."

"Siapa yang bakal menjamin kata-kata Tumenggung?"

        "Kurang ajar. Bukankah kau tahu aku ini seorang Tumenggung? Tak adakah rasa hormatmu pada ucapan seorang prajurit berpangkat Tumenggung?" jawab Suro Brewok sewot.

        "Jangan lupa, ki Tumenggung adalah prajurit yang memberontak," perwira Mataram itu berkilah.

        "Bangsat banyak mulut. Hayo pilih dua jagomu dan cepat buat arena," teriak Suro Brewok dengan wajah ditekuk karena tersinggung.  

        Mendengar teriakan Suro Brewok, orang-orang yang ada di situ segera menepi membentuk arena pertandingan silat tanpa mengganggu ki Mangun dan lawannya yang sedang mengadu ilmu. [46]

__._,_.___

.

__,_._,___

Eisenhower, Soeharto, SBY, dan Nuklir

 

http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=News&id=19470
2010-06-15

Eisenhower, Soeharto, SBY, dan Nuklir

Oleh : Markus Wauran

Eisenhower, Soeharto, dan Susilo Bambang Yudoyono (SBY)
masing-masing adalah Jenderal dari kesatuan Infanteri Angkatan Darat. Ketiga
Jenderal ini pernah menjadi Presiden di negaranya masing-masing. Eisenhower
adalah Presiden AS ke-34, Soeharto, Presiden RI ke-2, dan SBY Presiden RI ke-6
yang sedang berkuasa saat ini. Masing-masing Presiden ada keunggulannya.

Dari pengalaman perang, Eisenhower lebih populer dan unggul dari Soeharto
dan SBY. Puncak popularitas Eisenhower adalah sebagai Panglima Perang Pasukan
Sekutu di Eropa yang memenangkan peperangan melawan pasukan Nazi dan koalisinya
dimulai dari pantai Normandia sampai ke beberapa Negara Eropa Barat. Soeharto
terkenal sebagai Panglima Perang Mandala membebaskan Irian Barat dari penjajahan
Belanda, melalui kemenangan diplomasi tanpa perang. SBY pernah bertugas sebagai
Commander of United Nations Military Observers dan Komandan Kontingen Indonesia
di Bosnia Herzegovina tahun 1995-1996. Juga pernah memimpin pasukan dalam perang
lokal di Timor Timur.

Ada keunggulan SBY dibandingkan dengan Eisenhower dan
Soeharto. SBY dikenal sebagai Jenderal intelektual yang diakui oleh berbagai
pihak dalam dan luar negeri, serta penulis beberapa buku baik berbahasa Inggris
maupun Indonesia. Dengan pesona yang memukau, SBY mampu berbicara soal politik,
konstitusi, ekonomi, budaya, secara cerdas.
Eisenhower menjadi Presiden untuk
dua masa jabatan (8 tahun), namun Soeharto lebih unggul karena menjadi Presiden
RI selama 32 tahun, yang selalu terpilih secara aklamasi oleh MPR. SBY adalah
Presiden pertama RI yang dipilih langsung oleh rakyat dan sedang menjalani masa
jabatan ke dua (terakhir) sebagai Presiden yang saat ini sedang menjalani ujian
berat dengan berbagai persoalan rumit.

Sebagai Jenderal perang, sesungguhnya
Eisenhower benci perang sebagaimana pidatonya di Ottawa pada 10 Januari 1946.
yang antara lain mengatakan: "saya benci perang sebagai seorang pejuang yang
sudah mengalaminya, sebagai seseorang yang melihat kebrutalitasannya dan
kebodohanannya….

Kemungkinan, sebagai ekspresi bahwa dia benci perang
walaupun dalam setiap penugasan selalu memenangkan perang, dalam Pidatonya
sebagai Presiden AS di depan Sidang Majelis Umum PBB tanggal 8 Desember 1953,
Eisenhower mencanangkan "Atom Untuk Perdamaian"(Atom for Peace). Pidato ini
menggemparkan dunia karena pada waktu bersamaan, AS, Uni Soviet, Inggris,
Prancis sedang berlomba melakukan pengembangan dan uji coba senjata
nuklir.

Akibat pidato tersebut, Eisenhower berjasa dalam 3 hal besar yang
berdampak bagi AS sendiri maupun bagi dunia. Tiga hal tersebut, pertama,
berhasilnya dibangun PLTN pertama di Shippingport, Pennsylvania yang
pengoperasiannya diresmikan tanggal 2 Desember 1957 dihadiri Presiden
Eisenhower. Kedua, ditetapkannya Treaty on the Non-Proliferation of Nuclear
Weapons yang disingkat NPT oleh PBB 12 Juni 1968 di New York dan mulai berlaku
efektif 5 Maret 1970; Ketiga, dimanfaatkannya Reaktor Triga sebagai sumbangan AS
pada berbagai negara (seperti Austria, Finlandia, Italia, Jepang, Bangladesh,
Kongo, Brazil, Jerman, Filipina, , Meksiko, Indonesia, dll) untuk memanfaatkan
nuklir bagi tujuan damai dan kesejahteraan. Triga adalah singkatan dari
training, research, isotopes, General Atomics. Reaktor Triga artinya reaktor
yang berfungsi untuk latihan, penelitian dan memproduksi isotop yang disain dan
manufaktur-nya oleh General Atomics. Reaktor pertama Indonesia adalah reaktor
Triga Mark II bantuan AS yang sampai saat ini masih beroperasi di-Bandung.

Di
era Soeharto, dibangun 2 reaktor penelitian, Reaktor Kartini di Yogyakarta
(1979) dan Reaktor Siwabessy di Serpong(1987) . Juga di-bangun berbagai fasilitas
Iptek nuklir baik di kawasan nuklir Pasar Jumat Jakarta Selatan maupun di
Serpong yang terkenal dengan Puspitek Serpong. Demikian pula dengan pembangunan
sumber daya manusia yang menguasai Iptek Nuklir, kelembagaan dan perangkat hukum
sangat signifikan sehingga di era ini sebenarnya Indonesia telah memenuhi syarat
untuk mulai membangun PLTN.

Pada peresmian berbagai fasilitas Iptek Nuklir
antara tahun 1987 sampai dengan pertengahan tahun 1990-an, ada 3 hal penting
yang disampaikan Soeharto yang harus menjadi pegangan bangsa kita, yaitu :
pertama, bahwa hasil penelitian menunjukkan sekitar 25 thn yad untuk memenuhi
kebutuhan listrik di-Pulau Jawa, pengerahan semua sumber daya yang ada seperti
air, panas bumi, gas alam dan batubara tidak akan mencukupi. Karena itu mulai
sekarang kita perlu memikirkan untuk membangun Pusat Listrik Tenaga Nuklir;
kedua, penggunaan teknologi nuklir maupun teknologi manapun memang ada resiko.

Namun, dengan perencanaan yang cermat tidak perlu ragu untuk menerapkannya.
Dalam kehidupan, acapkali kita harus berani menghadapi resiko karena resiko juga
merupakan tantangan. Hanya bangsa yang mampu menghadapi tantangan yang akan
mampu menjadi bangsa yang maju; ketiga, saya percaya bangsa Indonesia mampu
menguasai teknologi canggih. Nenek moyang kita telah membuktikannya dengan
membangun candi yang sangat indah arsitekturnya dan armada laut yang mengarungi
samudra luas. Penjajahlah yang membuat kita lemah dan kurang percaya diri.

Karena itu, setelah menjadi bangsa merdeka kita harus dapat bangkit kembali
untuk mensejajarkan diri dengan bangsa lain yang telah maju.
Persiapan
pembangunan nuklir untuk tujuan damai yang telah dipersiapkan Soekarno sampai
Soeharto baik SDM, perangkat hukum, kelembagaan dan berbagai fasilitas Iptek
nuklir lainnya, kemudian ditindaklanjuti SBY dengan beberapa perangkat hukum
antara lain Peraturan Presiden No 5 tahun 2006, dan Undang No 17 tahun 2007
serta dukungan politik DPR dan dukungan tehnis IAEA, maka tidak ada lagi alasan
apapun untuk menunda pembangunan PLTN. Saatnya Presiden SBY mengeluarkan Keppres
untuk Indonesia siap go PLTN.

Namun, sampai saat ini Keppres tsb belum
terbit. Ada komentar yang mengatakan bahwa SBY orangnya peragu, tidak berani
mengambil resiko dan keputusan jika ada tantangan, karena itu tidak mungkin akan
ada Keppres untuk Indonesia go PLTN. Sebagai Jenderal infantri seperti
Eisenhower dan Soeharto, bagi penulis tidak mungkin SBY peragu apalagi penakut.
Karena kalau peragu dan penakut tidak mungkin SBY jadi Jenderal infantri yang
setiap saat siap mati untuk tanah air.

Jika SBY saat ini sedang mencari kiat
terbaik dan teladan kepemimpinan para Jenderal yang mengilhami dalam mengambil
keputusan untuk Indonesia Go PLTN, maka sikap Eisenhower yang berani mengambil
keputusan dalam situasi yang kontradiktif demi kepentingan kemanusiaan secara
nasional dan global serta sikap Soeharto yang berani mengambil keputusan juga
dalam situasi yang kontradiktif demi masa depan Indonesia yang lebih maju dan
sejahtera, berani mengambil resiko dan menghadapi tantangan serta tidak takut
pada bangsa lain yang sudah maju karena percaya diri dan sangat percaya pada SDM
Indonesia, kiranya menjadi acuan dan pemicu bagi SBY untuk segera mengambil
keputusan Indonesia Go PLTN. Kiranya TYME mengaruniakan kemampuan dan kearifan
bagi SBY untuk mengambil keputusan yang berani, cermat dan cepat Indonesia Go
PLTN seperti yang dibuat oleh Eisenhower dan Soeharto. Amin.

Penulis
adalah Pengurus HIMNI dan IEN serta Anggota DPR/MPR periode
1987-1999

__._,_.___

LALAJO World Cup 2010 AFRIKA

Teuing kunaon sikuring lamun lalajo piala dunia hate teh sok asa condong ngadukung ka nagara2 anu lain ti eropa/ amerika atawa teu dipaporitkeun saperti anu diantarana disebutkeun ku kang Abbas, Ghana ngalawan Jerman lalajo sakeudeung tp kaburu tunduh, enya maenya hade komo eta kipper na sumanget pisan, tah palebah amerika maen mah lalajo nepi ka rengse, asa ngilu kuciwa aljazair kaasupan dimenit tambahan/perpanjangan waktu.  Kesel kupamaena alzajair, dimenit eta nyerang tp anger sok gura giru pas diserang balik hararese baralik deui.. jiga nu ngahajakeun hayang draw.  Sabalikna amerika sumanget pisan meni but bet, eta si donofan akhirna jadi bisa oge ngasupkeun.  Urut presiden amerika anu kungsi saliwatan kasorot kamera, Clinton pasti kacida bungahna.

Sikuring mah hanjelu, asa hayang maledog tipi tp teu jadi ah da lebar

 

Tukang lalajo, lain pangamat

 

.

__,_._,___

Kunaon waktu permainan maen bal nyaeta 45 menit?

 

 

Nuluykeun di tatangga

 

Kunaon waktu permainan maen bal nyaeta 45 menit, lain 30 menit atawa sajam keur satengah maena ?

Para ahli nalungtik olahraga jeung pamaen pamaen profesional teu aya anu bisa mere jawaban anu pas.

Tapi aya hiji jawaban ti saurang pangamat maen bola anu bisa ditarima. Manehna ngajawab “alasan kunaon maen bola dipaenkeun tina waktu 45 menit nyaeta kusabab aya 2 tim anu maen jeung satiap tim ngabogaan 11 urang pamaen.

Satiap pamaen ngabogaan 2 siki bola jeung dibabawa ungal maen pertandingan.

Jadi jumlah sakabeh bola keur dua tim nyaeta 44 siki bola. Ditambah 1 bola anu dimaenkeun /diparebutkeun, jumlahna jadi 45.  Satiap hiji bola ngapresentasikeun 1 menit nya jadina 45 menit. Tah kadang sok aya perpanjangan 2 menit.. ieu mah siki bola anu wasit..

 

Cag ah

 

Disundakeun ku sikuring

Baktos

 

 

.

__,_._,___

Jumat, 18 Juni 2010

Indonesia Mengajar

Sukarno.jpg

Informasi lebih lanjut dapat dilihat di www.indonesiamengajar.org

 

Rabu, 16 Juni 2010

Chairul Tanjung: Tak Mau seperti Alibaba

PROFIL CEO

Chairul Tanjung: Tak Mau seperti Alibaba

Rabu, 16 Juni 2010 | 07:53 WIB

Pieter P Gero dan Tjahja Gunawan Direja

Selalu ada aksi bisnis yang mengejutkan dari seorang Chairul Tanjung.
Paling akhir pada April 2010, saat PT Trans Retail miliknya
mengakuisisi 40 persen saham PT Carrefour Indonesia. Sebuah
kebanggaan nasional karena sebuah perusahaan nasional mengakuisisi
perusahaan multinasional.

Presiden Komisaris Trans Corp, yang juga satu dari tujuh warga
Indonesia yang masuk dalam daftar orang kaya sejagat versi majalah
Forbes (edisi Maret 2010), mengakui akuisisi ini bukan semata unsur
bisnis, melainkan juga ada misi idealisme di baliknya.

"Bisa menjadi tempat untuk memasarkan produk usaha kecil dan
menengah. Tentu saja produk yang masuk dalam standar kualitas yang
dibutuhkan konsumen," ujarnya. Ada 82 gerai Carrefour di 27 kota
di Indonesia. Berikut petikan wawancara dengan Chairul Tanjung yang
berlangsung 31 Mei di Jakarta.

Apa misi idealisme, di balik akuisisiCarrefour?

Saya selalu percaya ada kaitan antara bisnis dan idealisme. Ada orang
bilang kalau bicara bisnis ya bisnis saja, idealisme ya idealisme
saja. Seperti minyak dan air. Bagi saya, bisnis dan idealisme bisa
digabungkan dan kalau bisa digabungkan secara baik, maka memiliki
sustainability, kemampuan bertahan jangka panjang.

Ini kepercayaan yang saya anut sejak saya mulai berbisnis sampai hari
ini. Makanya dalam setiap bisnis saya, selalu dibicarakan bisnisnya
begini dan idealismenya begini. Jadi dengan begitu tidak perlu
dipertentangkan antara bisnis dan idealisme.

Bagaimana dengan Carrefour. Carrefour ini perusahaan ritel terbesar
di Indonesia. Tahun lalu omzetnya sekitar Rp 11,7 triliun (tahun
2009). Tadinya milik asing. Buat asing orientasinya jelas, prospek
ekonomi bagus, konsumen besar, stabilitas ekonomi dan politik bagus.
Mereka tak peduli distribusi itu penting untuk dijadikan alat
memajukan perekonomian nasional, memajukan kesejahteraan rakyat.

Kita lihat ritel ini sesuatu yang luar biasa. Tapi apa salahnya kita
tumpangkan tanpa mengurangi bisnisnya dengan tujuan agar perekonomian
nasional maju lebih baik dan sehat. Orang-orang yang selama ini belum
mendapat kesempatan ke pasar, ekonomi, kemasan bisa numpang,
sekaligus bermitra. Secara bisnis saya tidak merugi, tetapi secara
idealisme saya bisa memberikan sesuatu kepada bangsa ini.

Sejak kapan terbesit akuisisi Carrefour?

Sebenarnya berpikir pun tak ada. Tidak berpikir karena Carrefour itu
begitu besarnya. Carrefour ini bukan dicari, tapi mereka yang datang.
Mereka sewa konsultan mencari mitra potensial yang baik dan strategis
di Indonesia. Muncul 20 nama, ada kami. Menciut jadi 10, lima, dan
dua ada nama kami. Mereka menjajaki kami. Saya setuju ambil alih
Carrefour dengan catatan tak mau menjadi silent partner. Tak mau
seperti Alibaba.

Kalau mau, saya pemegang saham terbesar. Saya mau misi dan visi kita
seperti pengembangan UKM, bermitra dengan pasar tradisional, hubungan
dengan pemerintah pusat dan daerah, ke masyarakat kita berjalan. Juga
bisa sinergi dengan usaha kita, yang ada juga bisa berjalan. Kalau
mau oke, kalau tidak silakan cari mitra lain.

Mereka lihat memang bisnis seperti begini yang perlu di Indonesia.
Jika tidak sustainability, tidak berjalan. Mereka bersedia, mulai
berunding harga.

Berapa lama proses runding?

Proses perundingan tidak lebih dari tiga bulan. Sangat cepat.
Biayanya sangat murah. Tak ada fee untuk pihak ketiga. Perundingan di
beberapa negara, di India, Indonesia, Perancis, tapi penandatanganan
kesepakatan beli di Perancis dan di Jakarta.

Inspirasi idealisme itu mulai dari mana?

Saya mulai berbisnis sejak kuliah tingkat satu di Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Idealisme ini muncul karena
keluarga saya tidak mampu. Ibu saya harus menggadaikan kain halusnya
untuk membayar kuliah. Saya tidak bisa menerima. Intinya saya harus
bisa membiayai diri sendiri. Syukur, bisnis informal yang saya
kerjakan (di kampus jual stiker, tas, buku, penjilidan buku) sukses,
dan bertahap bisa biayai keluarga.

Kesulitan keuangan,aktivitas semasa SMP, SMA, dan kuliah menjadi
pendorong utama. Ada akumulasi bahwa berbisnis itu harus cari untung,
cari uang. Uang penting, tapi tak segalanya. Ini membuat saya bisa
akumulasikan bisnis dan idealisme ini. Pengalaman batin. Kalau saya
anak orang kaya tak bisa. Saya sangat paham akan bisnis dan idealisme
ini.

Ingin menjadi penguasa?

Saya demonstran, mahasiswa teladan, dan kini pengusaha. Sampai hari
ini saya selalu bisa mengendalikan diri untuk tetap sebagai
pengusaha. Walaupun dorongan dan ajakan untuk ke politik sangat kuat,
syukur sampai saat ini saya bisa meyakinkan semua pihak bahwa menjadi
pengusaha itu juga penting.

Persisnya?

Karyawan saya kini lebih dari 50.000 orang. Ini yang langsung bukan
yang terafiliasi. Kalau saya tetap berusaha, lima tahun lagi bisa di
atas 100.000 orang dan mungkin 10 tahun lagi menjadi 500.000 orang.
Kalau saya menjadi penguasa, mungkin saya tidak bisa melakukan ini,
memberikan kesejahteraan langsung bagi begitu banyak orang. Sekonkret
itu. Mungkin saya bisa berbuat lewat perbaikan regulasi dan
sebagainya, tetapi efek langsungnya tidak bisa. Sebagai pengusaha
bisa langsung.

Bagaimana hubungan yang pas antara pengusaha dan penguasa?

Persisnya kita harus bicara soal Indonesia Incorporated, jangan lagi
bicara bahwa saya penguasa sehingga pengusaha harus datang untuk
meminta-minta dan deal-deal tertentu. Sudah lewat masa itu. Juga
pengusahanya jangan berpikir harus dekat dengan pejabat atau
pemerintah biar dapat konsesi, dapat monopoli. Era-era seperti ini
sudah lewat.

Saat ini adalah pengusaha harus bilang bahwa pemerintah tugas Anda
adalah membuat regulasi yang baik agar kami para pengusaha bekerja
dengan baik. Dan saya akan melakukan tugas saya sebagai pengusaha
sebaiknya. Saya bisa membuat keuntungan yang besar dan bisa bayar
pajak sebesar-besarnya ke negara.

Saya akan membuat usaha ini memberikan manfaat bukan saja untuk saya,
tetapi juga sebesar-besarnya bagi bangsa ini. Kalau semua bisa
seiring sejalan seperti ini, maka isya Allah 10 tahun dari sekarang
saya jamin Indonesia bisa sejahtera.

Yang ada saat ini bagaimana?

Problemnya masih ada pengusaha yang masih suka main-main dengan
penguasa, minta konsesi, keistimewaan. Sementara ada juga penguasa
yang senang bermain-main dengan pola itu. Nah, kalau kita bisa
memutuskan mata rantai ini, sebagian permasalahan bangsa ini akan
terselesaikan.

Pandangan soal pajak?

Bagi saya, kalau rugi memang tak perlu membayar pajak. Tetapi kalau
untung, apalagi untung besar, ya harus bayar pajak. Karyawan saya
saat pertama kali mendapat bonus besar, mereka diminta membayar
pajak. Soalnya gaji yang diterima sudah dibayarkan pajaknya oleh
perusahaan. Saat mendapat bonus saya bilang semua harus bayar pajak.
Semua kaget karena selama ini pajak dibayar oleh perusahaan. Kini
mereka membayar pajak.

Usaha bisnis ini sudah sebuah imperium?

Saya tak peduli dengan istilah atau sebutan apa. Tujuan saya pertama
adalah bisa punya perusahaan yang bisa memberikan keuntungan dan
maju. Dan tidak ada satu pun perusahaan dalam Trans Corp yang merugi.
Kedua, perusahaan harus tumbuh dan tumbuhnya cepat. Mengapa? Karena
makin tumbuh, makin banyak tenaga kerja yang bisa diserap dan bisa
sejahtera. Bank Mega contohnya, setiap tahun membuka 50 sampai 100
cabang. Satu cabang butuh 30 orang. Ini baru satu perusahaan.

Ketiga, kalau saatnya nanti perusahaan ini harus menjadi jawara,
paling tidak di Indonesia. Mengapa? sebagai persiapan pada saatnya
nanti perusahaan ini harus bisa menjadi pemain global. Jangan
bercita-cita menjadi pemain global kalau belum jawara di Indonesia.
Jadi harus ada tahapan yang dilalui.

Gosip, ada orang lain di belakang bisnis Chairul Tanjung?

Ada yang bilang ini perusahaan Anthony Salim. Ada yang bilang
keluarga mantan Presiden Soeharto di baliknya. Karena ada Bank Mega
dibilang ada kaitan dengan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri.
Juga ada kaitan dengan tentara segala. Saya pernah bilang, demi Allah
tidak ada satu pun uang mereka. Kita belum dewasa. Begitu ada
"anak ajaib" kita tidak percaya.

“Proyek” Politik Pemikiran

Artikel ini ditulis oleh Hamid Fahmi Zarkazyi, putra tokoh pesantren Gontor yang terkenal modern dan moderat. Menurut saya, hanya keadaan yang "keterlaluan" saja yang berhasil memaksanya menuliskan pemikiran yang kritis dan tajam seperti ini. Semoga tulisannya memberi pencerahan tentang apa yang sedang terjadi di tengah umat islam terkini.

Salam,


"Proyek" Politik Pemikiran
Monday, 14 June 2010 14:01 Hamid Fahmi Zarkasyi
Ketika suatu pemikiran bernuansa politik, aktifitasnya hampir tidak beda dari gerakan politik

Oleh: Hamid Fahmy Zarkasyi*

ADAKAH politik dalam pemikiran? Istilah ini boleh jadi akan dianggap sebagaian orang sebagai istilah yang terlalu bombastis. Namun kasus di bawah ini menunjukkan kepada kita bahwa sesungguhnya politik pemikiran itu sangat nyata.

Ketika segelintir ulama dan cendekiawan Muslim menolak Rancangan Undang-undang Anti Pornoaksi dan Pornografi (RUU-APP), mereka sesungguhnya tidak hanya membenarkan gambar-gambar dan tarian atau goyang tabu (baca porno), atau bicara masalah halal-haram, moralitas atau akhlak bangsa. Mereka, sesungguhnya tengah memasarkan sebuah paham relativisme, hedonisme dan kebebasan (liberalisme).

Ketika Aminah Wadud menjadi imam Jum'at di sebuah gereja di Amerika, ia tidak sedang mengaplikasikan ijtihad fiqhiyyah-nya. Ia sesungguhnya tengah memasarkan sebuah paham gender dan feminisme.

Pernyataan-pernyatan sebagaian anak-anak muda Muslim, bahwa "semua agama sama benarnya", "tidak ada syariat Islam, tidak ada hukum Tuhan", sesungguhnya bukanlah pernyataan tentang teologi atau syariat Islam. Namun sebuah pelaksanaan proyek globalisasi dengan biaya tinggi. Buku berjudul "Fiqih Lintas Agama" yang terbit dua tahun silam, bukan buku bacaan tentang fiqih, tapi buku "pesanan" untuk proyek bernama 'pluralisme agama' dengan dana yang tak sedikit.

Segala sesuatu, kata Habermas, harus dipahami berdasarkan motif kepentingan sosial (social interest) yang melibatkan kepentingan kekuasaan (power interest). Pemahaman seperti ini sudah sangat jamak dikalangan aktifis liberal dan postmodernis. Mereka sendiri memahami Islam dengan cara yang sama. Islam bagi mereka adalah produk dari sebuah kepentingan dan kekuasaan. Dan karena itu, mereka tidak merasa bersalah jika memahami Islam juga untuk kepentingan tertentu. Itulah yang, kalau boleh saya katakan sebagai 'politik pemikiran'.

Dalam bahasa Gadamer, itu lah yang disebut effective historical consciousness (kesadaran kesejarahan yang efektif). Mereka memahami realitas segala sesuatu sebatas ruang dan waktu kekinian saja.

Mungkin, secara pejoratif bisa disebut ghirah tarikhiyyah, yang tidak sejalan bahkan menggeser dan menggusur ghirah diniyyah..

Benarkah pemikiran liberal itu sarat kepentingan? Benar! sebab liberal adalah posmodernis dan posmodernis, tulis Akbar S Ahmed, adalah pendukung pluralisme, anti fundamentalisme, banyak protes terhadap tradisi, dan cara berfikirnya eklektik (Akbar S. Ahmed, Postmodernism). Pemikiran bukan untuk pengetahuan, tapi untuk kepentingan (kekuasaan atau politik). Buktinya, dari pemikiran mereka tiba-tiba menggalang komunitas, gerakan sosial dan bahkan menjelma menjadi pressure group. Demi "memasarkan" paham pluralisme agama, misalnya, pertama-tama mereka menolak adanya kebenaran mutlak, yang ada hanya kebenaran relatif.

Antara Deridda dan Sophistik

Karena itu adalah 'politik pemikiran', tak heran jika aktifisnya pun menjadi militan dan terkadang emosional. Substansi pemikirannya sarat dengan muatan politik, buktinya, ia bersifat responsif dan akomodatif terhadap suatu kepentingan ideologi tertentu (baca: Barat).

Niatnya, nampak tidak tulus karena sikap apriori dan kritis mereka terhadap tradisi pemikiran Islam lebih menonjol ketimbang terhadap Barat. Konsep-konsepnya sulit untuk dikategorikan ke dalam gerakan pembaharuan pemikiran Islam karena sifatnya lebih cenderung destruktif daripada konstruktif.

Ketika suatu pemikiran bernuansa politik, aktifitasnya hampir tidak beda dari gerakan politik. Media grafis, media elektronik, film, musik, aksi sosial dan berbagai media lainnya menjadi kendaraan. Pemikiran bukan di dakwahkan, tapi "dijual" ketengah masyarakat untuk suatu kepentingan. Ketika pemikiran bernuansa politik, pernyataan tentang suatu gagasan selalu bermakna ganda. Antara ucapan, ungkapan atau pernyataan bisa berbeda dari makna yang dimaksud. Bahkan terkadang, mengikuti gaya Derrida, makna yang sudah mapan di dekonstruksi sehingga menjadi bermakna baru.

Untuk mendekonstruksi institusi agama, diperkenalkanlah teori dualisme dan relativisme: agama dan pemikian keagamaan adalah dua hal yang berbeda. Yang pertama absolut dan yang kedua relatif. Pemikiran ini secara politis ditujukan untuk memberantas sikap-sikap keagamaan ekslusif, fundamentalis dan absolutis.

Jika dualisme pemikiran dianut, maka semua pemikiran keagamaan akan menjadi relatif, yang mutlak hanyalah agama dan yang tahu agama hanya Tuhan. Siapapun boleh berfikir tentang apapun dalam soal agama.

Tidak ada kebenaran mutlak, tidak ada yang berhak menyalahkan pemikiran orang lain, tidak ada yang bisa mencegah kemunkaran. Tidak ada lembaga atau kelompok yang boleh mengeluarkan fatwa-fatwa keagamaan. Baik buruk, salah benar tergantung kepada individu. Semua bebas!. Inilah 'politik pemikiran'. Jika target ini tercapai, maka paham teologi global (global theology) atau teologi dunia (world theology) akan menemukan jalannya menembus semua agama. Inilah sebenarnya kepentingan 'politik pemikiran' itu.

Kalaupun tidak dengan teori dekonstruksinya Derrida, mereka menggunakan metode aliran sophist (indiyah, la adriyah dan inadiyah). Ketika argumentasi mereka tentang kebebasan menafsirkan agama dengan sebebas-bebasnya mulai nampak lemah, misalnya, mereka akan berkelit dan berlindung di bawah prinsip-prinsip HAM. Ketika ide feminisme tidak bisa mendekonstruksi fiqih, mereka justru akan menggunakan dalih perlunya persamaan dan pemberantasan penindasan dan pelecehan terhadap wanita. Targetnya sama saja, agar di masyarakat tidak ada lagi yang mempunyai otoritas. Tidak ada yang bisa berkuasa karena agama dan agar agama tidak mengisi ruangan publik.

Jika dibaca dengan cermat buku-buku seperti Clash of Civilizations, karya S.Huntington, Who Are We, karya Bernad Lewis, When Religions Become Evil, karya Richard Kimbal, The End of History, karya Fukuyama, Islam Unveiled: Disturbing Question About the World's Fastest-Growing Faith, karya Robert Spencer dan lain-lain, sesungguhnya mengandung fakta-fakta pemikiran yang berimplikasi politik. Yang kurang kritis bisa saja menilai buku-buku itu dengan sikap positif. Mungkin alasannya karena asumsinya baru, analisasnya tajam, argumentasinya valid, pertanyaan-pertanyaannya menantang untuk dijawab dan lain sebagainya. Tapi jika ia mencermati implikasi politik dalam semua asumsi, analisa dan argumentasinya, maka, ia akan menilai dengan sikap sebaliknya.

Karena tidak semua orang dapat menemukan hubungan antara pemikiran dan target politis dibaliknya, maka tidak heran jika diantara umat Islam ada yang bersikap apatis terhadap wacana-wacana pemikiran yang dikenal "liberal" itu. Padahal pemikiran yang politis itulah yang menjadi bahan kebijakan strategis.

Untuk mengetahui bagaimana sebuah pemikiran berubah menjadi kebijakan strategis, kita rujuk sebuah buku yang berjudul Civil Democratic Islam, Partners, Resources and Strategies, (2003), ditulis oleh Cheryl Bernard. Buku ini membahas tentang politik perang pemikiran atau strategi dan taktik pemikiran yang perlu dilakukan Barat untuk menghadapi umat Islam pasca 11 September. Targetnya untuk melawan sesuatu yang tidak jelas "terorisme dan fundamentalisme" dalam Islam. Bahkan setelah menulis buku ini ia menulis buku lain berjudul "U.S. Strategy in the Muslim World After 9/11 (2004), The Muslim World After 9/11 (2004), dan Three Years After: Next Steps in the War on Terror (2005).

Sudah tentu, tulisan-tulisannya itu merujuk kepada pemikiran, pandangan dan gambaran tentang ummat Islam yang ditulis oleh cendekiawan sebelumnya. Jargon science for science, yang konon dipegang Barat secara konsisten ternyata tidak. Karya-karya tentang Islam yang diwarnai oleh bias kultural dan sentimen keagamaan, misalnya digunakan untuk kepentingan eksploitasi dan bahkan klonialisasi. Pemikiran sekularisme, demokrasi, liberalisme yang disuntikkan kedalam pemikiran umat Islam bukanlah murni pemikiran, ia telah berubah bentuk menjadi 'politik pemikiran'. Pemikiran ini tidak menjadi ilmu tapi menjelma menjadi kebijakan politik.

Dari Pemikiran ke Strategi

Cheryl Bernard adalah sosiologis yang pernah menulis novel-novel feminis yang memojokkan ulama dan menyatakan wanita dalam Islam itu tertindas. Jilbab menurutnya diambil dari pemahaman yang salah terhadap Al-Qur'an, dan merupakan simbol pemaksanaan dan intimidasi.

Suaminya adalah Zalmay Khalilzad, blasteran Afghan-Amerika yang menjadi asisten khusus Presiden George W Bush dan Ketua Dewan Keamanan Nasional (National Security Council (NSC) khusus untuk teluk Persia dan Asia Barat-Daya. Selain itu ia pada tahun 1980 bekerja di bawah Paul Wolfowitz pada Policy Planning Council. Pada saat terjadi perang terhadap Iraq tahun 1991, Zalmay menjadi sekretaris menteri pertahanan.

Cheryl Bernard menulis ini dibawah proyek penelitian sebuah lembaga swadaya masyarakat di Amerika, lembaga itu bernama Rand Corporation. Sebuah lembaga riset yang mengklaim sebagai lembaga independen yang membuat "analisa obyektif dan solusi efektif terhadap persoalan yang dihadapi oleh masyarakat ataupun individu diseluruh dunia". Di lembaga yang dibiayai oleh Smith Richardson Foundation ini, Cheryl menulis untuk Divisi Riset Keamanan Nasional (National Security Research Division) dimana suaminya bekerja.


Tujuan dari buku ini adalah untuk membuat suatu laporan dan usulan dalam rangka membantu kebijakan pemerintah Amerika, khususnya dalam soal pemberantasan ekstrimisme, dan pengembangan bidang sosial, ekonomi, politik melalui proses demokratisasi. Yang jelas, divisi ini bertugas memberi saran-saran kepada pemerintah AS bagaimana menghadapi "fundamentalisme" dalam Islam dan menyebarkan pemikiran liberal ketengah-tengah umat Islam. Diantara bunyinya sebagai berikut:

"To encourage positive change in the Islamic world toward greater democracy, modernity, and compatibility with the contemporary international world order, the United States and the West need to consider very carefully which elements, trends, and forces within Islam they intend to strengthen (hal x)."

Karena tujuannya untuk mem-Barat-kan umat Islam, maka ia hanya memilih elemen-elemen dan nilai-nilai Islam yang sesuai dengan Barat saja untuk dikembangkan. Ini tentu untuk memuluskan jalannya modernisasi, westernisasi dan Amerikanisasi. Bahkan lebih praktis lagi Bernard menyarankan agar Barat memberikan "bantuan" bagi pengembangan nilai-nilai Barat tersebut kedalam pemikiran ummat Islam. Bantuan itu kini telah mengucur ke berbagai LSM-LSM di Indonesia.

Tidak hanya menyeret nilai-nilai Islam kedalam nilai-nilai Barat, Cheryl Bernard juga membuat kategori kelompok-kelompok umat Islam dengan bahasa kultural Barat. Kelompok Islam dalam laporan itu dibagi menjadi Muslim sekularis, tradisionalis, fundamentalis dan modernis (dalam kelompok terakhir ini termasuk Muslim liberal). Muslim modernis misalnya, dinisbahkan kepada Muslim yang bekerja untuk Barat dan yang mendukung masyarakat demokratis modern. Sementara itu Muslim fundamentalis radikal (the radical fundamentalists) adalah mereka yang anti demokrasi Barat, nilai-nilai Barat secara umum, dan Amerika Serikat khususnya; pokoknya tujuan dan visi kelompok ini tidak sesuai dengan Barat. Jadi standar klasifikasi ini adalah Barat, dan bukan berdasarkan realitas umat Islam. Memang, inilah strategi pemikiran.

Dari pemikiran dan gambaran tentang umat Islam yang salah itu Cheryl mengusulkan saran-saran strategi pemikiran kepada pemerintah AS.

Saran-saran strategis yang diberikan Cheryl kepada pemerintah AS adalah sbb: 1) Ciptakan tokoh atau pemimpin panutan yang membawa nilai-nilai modernitas. 2) Dukung terciptanya masyarakat sipil (civil society) didunia Islam.3) Kembangkan gagasan Islam warna-warni, seperti Islam Jerman, Islam Amerika, Islam Inggris dst. 4) Serang terus menerus kalompok fundamentalis dengan cara pembusukan person-personnya melalui media masa. 5) Promosikan nilai-nilai demokrasi Barat modern 6) Tantang kelompok tradisionalis dan fundamentalis dalam soal kemakmuran, keadilan sosial, kesehatan, ketertiban masyarakat dsb. 7) Fokuskan ini semua kepada dunia pendidikan dan generasi muda Muslim.

Ia juga mengajak mempercepat pembangunan masyarakat sipil Islam yang demokratis dan modern ala Cheryl. Ia mengusulkan beberapa strategi; 1) Dukunglah kelompok modernis, perluas visi mereka tentang Islam sehingga mengungguli kelompok tradisionalis. Kemudian angkat mereka secara publik sehingga menjadi figure Muslim kontemporer. 2) Dukunglah kelompok sekularis kasus per kasus. 3) Kembangkan lembaga-lembaga dan program-program sekuler dibidang sosial dan kultural. 4) Dukung kelompok tradisionalis secukupnya sekedar dapat berlawanan dengan fundamentalis dan dapat menghindari persatuan kedua kelompok ini. 5) Musuhi kelompok fundamentalis secara energik dengan menyerang kelemahan mereka dalam pemahaman dan ideologi keislaman mereka, seperti membuktikan korupsi, kebrutalan, kebodohan, bias mereka dan kesalahan mereka dalam mengamalkan Islam serta ketidak mampuan mereka dalam memimpin dan memerintah.

Empat Strategi

Nah, yang tak kalah penting adalah yang terakhir, langkah-langkah strategis usulan Cheryl.

Pertama-tama, ia meminta mendukung kelompok cendekiawan modernis (liberal). Menurut Cheryl, doronglah mereka menulis untuk publik dan anak muda. Terbitkan dan sebarkan kerja-kerja mereka dengan bantuan biaya. Masukkan ide-ide mereka ini kedalam kurikulum pendidikan Islam. Usahakan agar pandangan mereka tentang masalah-masalah mendasar dalam penafsiran agama dapat dibaca oleh masyarakat dan agar berkompetisi dengan kelompok fundamentalis dan tradisionalis.

Kedua, dukung kelompok tradisionalis dalam menghadapi fundamentalis. Publikasikan kritik-kritik kelompok tradisionalis terhadap tindak kekerasan dan ektrimisme kelompok fundamentalis. Pupuk terus perselisihan antara tradisionalis dan fundamentalis, dan jangan sampai mereka bersatu. Upayakan agar pemikiran tradisionalis mendekati modernis. Kalau perlu didiklah kelompok tradisionalis agar dapat melawan fundamentalis. Fundamentalis biasanya lebih superior dalam retorika, tapi tradisionalis masih agak tertinggal. Tingkatkan jumlah kelompok modernis (liberal) dalam institusi tradisionalis.

Ketiga, hadapi dan lawan fundamentalis. Tantanglah penafsiran mereka tentang Islam dan tunjukkan ketidakakuratannya. Bongkar jaringan mereka dengan kelompok-kelompok illegal. Publikasikan segala konsekuensi dari tindak kekerasan mereka. Tunjukkan juga ketidak mampuan mereka untuk memimpin, untuk mencapai perkembangan positif bagi Negara dan masyarakatnya. Kemudian sebarkan hal ini kepada generasi muda, kepada masyarakat tradisionalis yang taat, minoritas Muslim di Barat dan kepada para wanita. Hindarkan rasa respek atau pemujaan terhadap kekerasan yang dilakukan kelompok fundamentalis, ekstrimis dan teroris. Juluki mereka sebagai pahlawan jahat, penakut dan tidak waras. Doronglah para wartawan untuk menginvestigasi korupsi, kemunafikan dan tindak amoral dalam kelompok fundamentalis dan teroris. Pecah belahlah kelompok fundamentalis.

Keempat, dukunglah kelompok sekularis dengan secara hati-hati. Dorong kelompok ini agar mengakui fundamentalisme sebagai musuh bersama. Hindarkan agar kelompok sekularis ini tidak beraliansi dengan kekuatan anti AS yang didorong oleh nasionalisme atau ideologi kiri. Dukunglah ide bahwa dalam Islam agama dan Negara dapat dipisahkan dan ini tidak membahayakan keimanan tapi malah memperkuat keimanan. Posisikan sekularisme dan modernisme sebagai pilihan bagi ummat Islam. Upayakan agar di kalangan ummat Islam tumbuh kesadaran dan ketertarikan kepada sejarah dan kultur pra-Islam dan non-Islam. Bantulah kelompok ini dalam mengembangkan organisasi sipil yang independen agar mereka dapat mengembangkan diri melalui proses politik. (hal.48)

Lebih lanjut Cheryl Bernard memberi masukan tentang langkah praktis yang perlu dilakukan untuk mendukung strategi dan taktik diatas. Kegiatan-kegiatan yang ia usulkan adalah sbb: 1) Rebut atau rusaklah "monopoli" kelompok fundamentalis dan tradisionalis dalam menjelaskan dan menafsirkan Islam. 2) Cari kelompok modernis/liberal yang dapat membuat website yang menjawab berbagai pertanyaan yang berkaitan dengan perilaku harian dan kemudian menawarkan pendapat Muslim modernis tentang hukum-hukumnya. 3) Doronglah cendekiawan Modernis/liberal untuk menulis buku teks dan mengembangkan kurikulum dan berilah bantuan finansial. 4) Gunakan media regional yang populer, seperti radio, untuk memperkenalkan pemikiran-pemikiran Muslim modernis/liberal agar membuat dunia internasional melek tentang apa arti Islam dan dapat berarti apa Islam itu.

Meski disini tidak dapat dihadirkan bukti bahwa Amerika menerima dan melaksankan saran-saran Cheryl Bernard, tapi kita bisa saksikan saran-saran Cheryl Bernard di implementasikan di Indonesia secara perlahan-lahan tapi pasti. Fenomenanya jelas. Muslim pendukung Barat dipromosikan media masa menjadi tokoh baru. Kini istilah civil socity sudah sering keluar mulut cendekiawan Muslim dan akrab ditelinga mahasiswa. Konsep civil socity pun dianggap sepadan dengan konsep masyarakat madani. Modernis dan Liberal Muslim pendukung Barat adalah pembela aliran "sesat", atau aliran-aliran sempalan. Muslim yang tidak sejalahn dengan liberal, sekuler, demokrasi Barat, akan segera dicap teroris, fundamentalis dan anti Barat.

LSM-LSM kini tidak lagi berorientasi pada pemberdayaan masyarakat, tapi lebih kepada pembaratan masyarakat. Proposal proyek untuk "mengekspor" kemiskinan masyarakat ke Negara-negara Barat tidak laku lagi. Sementara proposal untuk menjual paham masyarakat sipil, demokrasi, gender, liberalisme, pluralisme agama, multikulturalisme dan semacamnya tidak lagi mencari bantuan Barat, tapi dicari-cari Barat untuk dibantu. Bahkan yang paling keras mengkritik ajaran Islam dan tradisi pemikiran Islam serta membawa gagasan-gagasan "aneh" kini mudah mendapat dana dan biasiswa dari Barat.

Inilah barangkali yang disindir al-Baqarah (Q.S. 2:41, 79, 173), Ali Imran (Q.S. 3:77,187, 199), al-Mai'dah (Q.S. 9:44), al-Tawbah (Q.S. 9:9) dan al-Nahl (Q.S. 16: 95). sebagai "menjual" ayat-ayat Tuhan dengan harga murah.

Well done Mrs. Cheryl !!

Penulis adalah Penulis adalah kolumnis www.hidayatullah.com.

.

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Reply to sender <mailto:nicoand02@yahoo.com?subject="Proyek" Politik Pemikiran> | Reply to group <mailto:kahmi_pro_network@yahoogroups.com?subject="Proyek" Politik Pemikiran> | Reply via web post <http://groups.yahoo.com/group/kahmi_pro_network/post;_ylc=X3oDMTJyNGRmMTA0BF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzEwODM5MDc3BGdycHNwSWQDMTcwNTMyOTcyOQRtc2dJZAMzNTU0OARzZWMDZnRyBHNsawNycGx5BHN0aW1lAzEyNzY2OTc4MjM-?act=reply&messageNum=35548> | Start a New Topic <http://groups.yahoo.com/group/kahmi_pro_network/post;_ylc=X3oDMTJmNXBkcnE5BF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzEwODM5MDc3BGdycHNwSWQDMTcwNTMyOTcyOQRzZWMDZnRyBHNsawNudHBjBHN0aW1lAzEyNzY2OTc4MjM->
Messages in this topic <http://groups.yahoo.com/group/kahmi_pro_network/message/35540;_ylc=X3oDMTM3ODl1b2VsBF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzEwODM5MDc3BGdycHNwSWQDMTcwNTMyOTcyOQRtc2dJZAMzNTU0OARzZWMDZnRyBHNsawN2dHBjBHN0aW1lAzEyNzY2OTc4MjMEdHBjSWQDMzU1NDA-> (2)
Recent Activity:

Visit Your Group <http://groups.yahoo.com/group/kahmi_pro_network;_ylc=X3oDMTJmcTExaWplBF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzEwODM5MDc3BGdycHNwSWQDMTcwNTMyOTcyOQRzZWMDdnRsBHNsawN2Z2hwBHN0aW1lAzEyNzY2OTc4MjI->
Web Address http://groups.yahoo.com/group/kahmi_pro_network/

MAKLUMAT:

1. MILIS INI TIDAK MENERIMA SEGALA BENTUK ATTACHMENT.
2. AGAR MENULISKAN NAMA ASLI (PANGGILAN ATAU NAMA LENGKAP).
3. TIDAK MENGUMBAR PERMUSUHAN DAN/ATAU MENGGUNAKAN KATA-KATA KASAR.
dan
4. TIDAK MENYERTAKAN POSTING SEBELUMNYA ATAU YANG DITANGGAPI SECARA
KESELURUHAN, CUKUP EMAIL BAGIAN/PARAGRAF YANG INGIN DITANGGAPI.
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now. <http://us.ard.yahoo.com/SIG=15orr4n30/M=493064.13983314.14041046.13298430/D=groups/S=1705329729:MKP1/Y=YAHOO/EXP=1276705024/L=d6592b8a-7951-11df-bcd1-37ccb7a7b37c/B=6VxUyGKImoY-/J=1276697824003966/K=.J6eqMMcK510hJFuyBPF2Q/A=6060255/R=0/SIG=1194m4keh/*http://us.toolbar.yahoo.com/?.cpdl=grpj>

<http://us.bc.yahoo.com/b?P=d6592b8a-7951-11df-bcd1-37ccb7a7b37c&T=1d537n55v%2fX%3d1276697824%2fE%3d1705329729%2fR%3dgroups%2fK%3d5%2fV%3d2.1%2fW%3dH%2fY%3dYAHOO%2fF%3d4133092082%2fH%3dY29udGVudD0iR3JvdXBzO01lc3NlbmdlcjtNb2JpbGU7TWFpbDtCcmllZmNhc2U7WWFob29fU2VhcmNoX01hcmtldGluZztHZW9jaXRpZXM7RmxpY2tyO0NvbXBhbmlvbjtCb29rbWFyazsiIGRpc2FibGVzaHVmZmxpbmc9IjEiIHNlcnZlSWQ9ImQ2NTkyYjhhLTc5NTEtMTFkZi1iY2QxLTM3Y2NiN2E3YjM3YyIgc2l0ZUlkPSIyNzk2MDUxIiB0U3RtcD0iMTI3NjY5NzgyMzk4ODU5MyIg%2fQ%3d-1%2fS%3d1%2fJ%3d3B5EC442&U=13c3jrd5j%2fN%3d6VxUyGKImoY-%2fC%3d493064.13983314.14041046.13298430%2fD%3dMKP1%2fB%3d6060255%2fV%3d1>
________________________________


Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center. <http://us.ard.yahoo.com/SIG=15oeemp97/M=493064.13814537.14041040.10835568/D=groups/S=1705329729:MKP1/Y=YAHOO/EXP=1276705024/L=d6592b8a-7951-11df-bcd1-37ccb7a7b37c/B=6lxUyGKImoY-/J=1276697824003966/K=.J6eqMMcK510hJFuyBPF2Q/A=6078812/R=0/SIG=114ae4ln1/*http://dogandcatanswers.yahoo.com/>

<http://us.bc.yahoo.com/b?P=d6592b8a-7951-11df-bcd1-37ccb7a7b37c&T=1d5jmh3vv%2fX%3d1276697824%2fE%3d1705329729%2fR%3dgroups%2fK%3d5%2fV%3d2.1%2fW%3dH%2fY%3dYAHOO%2fF%3d3679757359%2fH%3dY29udGVudD0iR3JvdXBzO01lc3NlbmdlcjtNb2JpbGU7TWFpbDtCcmllZmNhc2U7WWFob29fU2VhcmNoX01hcmtldGluZztHZW9jaXRpZXM7RmxpY2tyO0NvbXBhbmlvbjtCb29rbWFyazsiIGRpc2FibGVzaHVmZmxpbmc9IjEiIHNlcnZlSWQ9ImQ2NTkyYjhhLTc5NTEtMTFkZi1iY2QxLTM3Y2NiN2E3YjM3YyIgc2l0ZUlkPSIyNzk2MDUxIiB0U3RtcD0iMTI3NjY5NzgyMzk4ODU5MyIg%2fQ%3d-1%2fS%3d1%2fJ%3d3B5EC442&U=13cnclm6l%2fN%3d6lxUyGKImoY-%2fC%3d493064.13814537.14041040.10835568%2fD%3dMKP1%2fB%3d6078812%2fV%3d1>
________________________________


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests. <http://us.ard.yahoo.com/SIG=15o0j4rgk/M=493064.14012770.13963757.13298430/D=groups/S=1705329729:MKP1/Y=YAHOO/EXP=1276705024/L=d6592b8a-7951-11df-bcd1-37ccb7a7b37c/B=61xUyGKImoY-/J=1276697824003966/K=.J6eqMMcK510hJFuyBPF2Q/A=6015306/R=0/SIG=11vlkvigg/*http://advision.webevents.yahoo.com/hobbiesandactivitieszone/>

<http://us.bc.yahoo.com/b?P=d6592b8a-7951-11df-bcd1-37ccb7a7b37c&T=1d517sok1%2fX%3d1276697824%2fE%3d1705329729%2fR%3dgroups%2fK%3d5%2fV%3d2.1%2fW%3dH%2fY%3dYAHOO%2fF%3d2709788460%2fH%3dY29udGVudD0iR3JvdXBzO01lc3NlbmdlcjtNb2JpbGU7TWFpbDtCcmllZmNhc2U7WWFob29fU2VhcmNoX01hcmtldGluZztHZW9jaXRpZXM7RmxpY2tyO0NvbXBhbmlvbjtCb29rbWFyazsiIGRpc2FibGVzaHVmZmxpbmc9IjEiIHNlcnZlSWQ9ImQ2NTkyYjhhLTc5NTEtMTFkZi1iY2QxLTM3Y2NiN2E3YjM3YyIgc2l0ZUlkPSIyNzk2MDUxIiB0U3RtcD0iMTI3NjY5NzgyMzk4ODU5MyIg%2fQ%3d-1%2fS%3d1%2fJ%3d3B5EC442&U=13cggt9oi%2fN%3d61xUyGKImoY-%2fC%3d493064.14012770.13963757.13298430%2fD%3dMKP1%2fB%3d6015306%2fV%3d1>
Yahoo! Groups <http://groups.yahoo.com/;_ylc=X3oDMTJlZWZhMXBuBF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzEwODM5MDc3BGdycHNwSWQDMTcwNTMyOTcyOQRzZWMDZnRyBHNsawNnZnAEc3RpbWUDMTI3NjY5NzgyMw-->
Switch to: Text-Only <mailto:kahmi_pro_network-traditional@yahoogroups.com?subject=Change Delivery Format: Traditional> , Daily Digest <mailto:kahmi_pro_network-digest@yahoogroups.com?subject=Email Delivery: Digest> • Unsubscribe <mailto:kahmi_pro_network-unsubscribe@yahoogroups.com?subject=Unsubscribe> • Terms of Use <http://docs.yahoo.com/info/terms/>
.
<http://geo.yahoo.com/serv?s=97359714/grpId=10839077/grpspId=1705329729/msgId=35548/stime=1276697823/nc1=6083913/nc2=3848643/nc3=4836037>

__,_._,___

Selasa, 15 Juni 2010

Raja Jawa "jalan-jalan" di Kebon Raya Bogor

 

 

 

 

Kangjeng Susuhunan Paku Buwono X jeung Bojona di Kebon Raya Bogor (22/11/1922)

 

 

__._,_.___

"Enon" Meuli Buah (Bogor, Taun 1915)

Karunya nya eta enon2 teh geuningan ti panti asuhan. Mangkaning, sakumaha dina buku "Api Sejarah" seratan Prof Mansur Suryanegara (penerbitna mah tiasa ditaros kang Ahsa), kompeni (VOC) anu mimiti dikirimkeun ka wewengkon urang teh lolobana urut narapidana di nagarana (Walanda). Matak pantes garalak.

Oge ceuk eta buku, di Eropa, perselisihan antar agama (khususna antara anu nganut Katolik jeung anu nganut Protestan) teh kacida seukeutna. Agama anu hiji lamun keur nyekel kakawasaan nandasa leuwih ti misti ka nu nganut agama lianna (Protestan). Sok komo deui talajak urut narapidana.

Matak, cenah, ku ayana tanam paksa anu salah sahiji tujuanana nyaeta pikeun numpes kakuatan para santri / potensi-potensi pemberontakan ka Walanda - disagigireun  pikeun ningkatkeun rajakaya Walanda - rahayat bangsa Indonesia harita jadi kacida katalangsarana. Akibat saterusna, timbul oge sifat pamalesan (da keur naon digawe oge sabab hasilna diringkid ku VOC/Walanda). Kitu sabagean tina guaran anu aya dina buku "Api Sejarah" anu disebutkeun di luhur.

manar

 

 

Foto-foto jaman kolonial tiasa dikorowot sapalih di tropenmuseum.nl, pilari box image atau photo. Kitu deui di kitlv.nl, volkenkunde.nl, natinaalarchief.nl, nya mun teu bisa basa walanda, pilari english version J

 

Aslina mah, foto2 teh sanes di museumna, da basa ngulampreng ka dinya, usum tiris kamari, teu manggihan loba foto. Aya ge foto bule. Foto2 sejena, komo nu aya pribumi na mah, di perpustakaanana. Gigireun tropen musem (museum tropis) amsterdam. Urang bisa motokopi, mayar tapi.  Baheulana mah cenah ngaran museum ieu teh museum kolonial, da nyaritakeun lalakon walanda ngajajah nusantara jeung suriname. Beh dieu, sigana jaman usum nagara jajahan merdeka, diganti ku tropenmuseum da walanda (rada) ngarasa era.

 

Sakola di walanda utamana soal sajarah urang sorgana, asal mental tabah, teu ngarasa keuheul teuing ka walanda. Haha

 

Ti ngobrol jeung prof peter nas, awalna mah walanda nu datang ka urang teh jalu wungkul. Beh dieu, pamarentah walanda ngirim oge bule istri dewasa, pikeun maturan londo jalu. Timana eta bule istri teh? Ti panti asuhan!

 




Meuli Buah ti Tukang Buah di Imah Urang Eropa

 

 

__._,_.___

(Berbagi tips) Kombinasi Ukuran Velg dan ban yang ideal

 

 

Disini kami mencoba berbagi tips tentang kecocokan pemakaian ban yang sesuai dengan velg yang kita pasang di CB / motor kita.
Pemakaian ban harus memperhatikan ukuran velgnya. Aplikasi harian nggak boleh sembarangan, karena jalanan yang dilewati bervariasi (berlubang, becek, berlumpur, tanjakan, tikungan, berpasir, hujan, dll.) ngga seperti kondisi jalanan di road race atau drag race.

Kombinasi ban dan velg yang ngga sesuai mengakibatkan ban meninggi atau melebar dari ukuran standar.

Jika tapak ban terlalu besar daripada tapak velg, ban cenderung meninggi dan lancip. Sehingga rawan melejit dari jepitan pinggir velg yang terlalu sempit. Hal ini terjadi jika memaksa memakai ban ukuran besar tanpa diikuti penggantian velg yang lebih lebar.

Jika tapak ban lebih kecil daripada tapak velg, ban akan melebar dan mengkotak. Akibatnya bibir ban ditarik paksa melewati batas agar menempel ke pinggir velg. Belum lagi suspensi motor terasa lebih keras karena fungsi ban meredam beban menurun. Contohnya, aplikasi ban drag di motor harian.

Ban lancip atau kotak sama ruginya. Jika lancip, saat jalan tegak, gigitan karet bundar ke aspal gak maksimal. Bahayanya di jalan gak rata, motor oleng. Saat menikung pun ban lancip tidak lebih baik. Sebab, tapak sampingnya yang besar bisa menipu kita. Rasanya ban masih menapak. Padahal, motor udah terlalu rebah. Kalo tidak disadari, tau-tau ngegelosor alias ngesot.

Ban kotak pun tak kurang ruginya. Kalau saat jalan tegak sih enak bener. Tapi, Giliran mau nikung, permukaan ban yang menempel di aspal minim. Jika maksa rebah, pasti langsung mencium tanah.
Sebaiknya naik turun lebar tapak ban jangan melebihi 1 tingkat. Misalkan velg depan 1,60x17 inci dengan ban standarnya 70/90-17 dapat diganti dengan ukuran ban 80/90-17 atau velg belakang 1,85x17inci dengan ban standarnya 80/90-17 dapat diganti dengan ban 90/90-17.

UKURAN VELG  |  UKURAN BAN

1.20 X 17" | 2.00-17 ; 50/90-17 = OK
1.40 X 17" | 2.00-17 ; 50/90-17 = Kotak
1.60 X 17" | 2.00-17 ; 50/90-17 = Ngga Cocok
1.85 X 17" | 2.00-17 ; 50/90-17 = Ngga Cocok
2.15 X 17" | 2.00-17 ; 50/90-17 = Ngga Cocok
2.50 X 17" | 2.00-17 ; 50/90-17 = Ngga Cocok

1.20 X 17" | 2.25-17 ; 60/90-17 = Pas
1.40 X 17" | 2.25-17 ; 60/90-17 = OK
1.60 X 17" | 2.25-17 ; 60/90-17 = Kotak
1.85 X 17" | 2.25-17 ; 60/90-17 = Ngga Cocok
2.15 X 17" | 2.25-17 ; 60/90-17 = Ngga Cocok
2.50 X 17" | 2.25-17 ; 60/90-17 = Ngga Cocok

1.20 X 17" | 2.50-17 ; 70/80-17 = OK
1.40 X 17" | 2.50-17 ; 70/80-17 = Pas
1.60 X 17" | 2.50-17 ; 70/80-17 = OK
1.85 X 17" | 2.50-17 ; 70/80-17 = Kotak
2.15 X 17" | 2.50-17 ; 70/80-17 = Ngga Cocok
2.50 X 17" | 2.50-17 ; 70/80-17 = Ngga Cocok

1.20 X 17" | 2.75-17 ; 80/90-17 = Bulat
1.40 X 17" | 2.75-17 ; 80/90-17 = OK
1.60 X 17" | 2.75-17 ; 80/90-17 = Pas
1.85 X 17" | 2.75-17 ; 80/90-17 = OK
2.15 X 17" | 2.75-17 ; 80/90-17 = Kotak
2.50 X 17" | 2.75-17 ; 80/90-17 = Ngga Cocok

1.20 X 17" | 3.00-17 ; 90/80-17 = Ngga Cocok
1.40 X 17" | 3.00-17 ; 90/80-17 = Bulat
1.60 X 17" | 3.00-17 ; 90/80-17 = OK
1.85 X 17" | 3.00-17 ; 90/80-17 = Pas
2.15 X 17" | 3.00-17 ; 90/80-17 = OK
2.50 X 17" | 3..00-17 ; 90/80-17 = Kotak

1.20 X 17" | 3.50-17 ; 100/80-17 = Ngga Cocok
1.40 X 17" | 3.50-17 ; 100/80-17 = Ngga Cocok
1.60 X 17" | 3.50-17 ; 100/80-17 = Bulat
1.85 X 17" | 3.50-17 ; 100/80-17 = OK
2.15 X 17" | 3.50-17 ; 100/80-17 = Pas
2.50 X 17" | 3.50-17 ; 100/80-17 = OK

1.20 X 17" | 4.00-17 ; 110/80-17 = Ngga Cocok
1.40 X 17" | 4.00-17 ; 110/80-17 = Ngga Cocok
1.60 X 17" | 4.00-17 ; 110/80-17 = Ngga Cocok
1.85 X 17" | 4.00-17 ; 110/80-17 = Bulat
2.15 X 17" | 4.00-17 ; 110/80-17 = OK
2.50 X 17" | 4.00-17 ; 110/80-17 = Pas

1.20 X 17" | 120/70-17 = Ngga Cocok
1.40 X 17" | 120/70-17 = Ngga Cocok
1.60 X 17" | 120/70-17 = Ngga Cocok
1.85 X 17" | 120/70-17 = Ngga Cocok
2.15 X 17" | 120/70-17 = Bulat
2.50 X 17" | 120/70-17 = OK

Setelah lirik2 parkiran, toko2 ban dan tanya2 bengkel dsb, Sepertinya seperti itu kurang lebih hasil dari kombinasi berbagai ukuran velg dan ban.
kalau ada kekurangan mohon diterima dengan kewajaran (maklum new bie)

Salam
Wahyu soebekti

 

__._,_.___

__,_._,___

Minggu, 13 Juni 2010

Anggur Emas 44

 

Buku 1

ANGGUR  EMAS

Karya: Usdek Emka J.S.

[44]

"Bermimpikah aku?" tanya Raden Pekik sambil mencubiti pipinya demi menyaksikan apa yang terjadi. Di kejauhan ia juga melihat Putri dengan pakaian tertutup duduk dengan rapi bersama dua wanita yang tak ia kenali.

"Perampok macam apakah mereka ini?" pertanyaan itu ia ulangi untuk kesekian kalinya. Ia benar-benar tak bisa mencerna atas apa yang ia lihat.

Tak lama kemudian ia melihat seseorang berdiri, mengumandangkan adzan. Raden Pekik hampir saja menculek matanya sendiri demi melihat Suro Brewok maju ke depan memimpin sholat pagi itu. "Ya Tuhan, bermimpikah aku?" ia ulangi pertanyaan itu. Raden Pekik hampir tak percaya mendapati kenyataan bahwa pagi itu ia sholat berjamaah dengan para perampok dan diimami oleh gembong perampok.

Seusai sholat, ki Mangun yang pagi itu mengenakan sorban layaknya seorang ustad berdiri diantara mereka. "Sedulur kabeh," katanya. "Kita harus bersyukur kepada Gusti Ingkang Akarya Jagad yang telah menyelamatkan ki Supo pada pertempuran kemarin petang. Lebih dari itu, kita wajib bersyukur bahwasanya pagi ini kita masih segar bugar. Kita tidak tahu apa yang terjadi besok pagi mengingat pemerintah Mataram sudah berhasil mencium jejak kita. Kita tidak tahu apakah saudara-saudara kita yang lain sudah berhasil mereka tangkapi. Yang pasti, kita tak bisa berlama-lama berada di sini. Satu saja yang ingin kusampaikan kepada dulur kabeh. Tidak ada yang lebih berharga di dunia ini kecuali berperang melawan kebatilan. Penguasa Mataram telah bersekutu dengan Kumpeni dan merusak tatanan hidup masyarakat. Untuk itu mereka harus dihentikan."

Kalimat itu diucapkan dengan sangat santun, perlahan-lahan, dan penuh dengan tekanan. Semua yang mendengarkan diam penuh hikmad. Raden Pekik tidak menyangka di tengah hutan seperti ini ada seorang ustad. Demi mendengar kata-kata ki Mangun, Raden Pekik segera teringat wejangan kakek buyutnya. Sejak ia masih kanak-kanak, Eyang Buyutnya sudah sering memberinya wejangan betapa kejamnya Kumpeni Belanda. Oleh Eyang Buyut Dreyo, Kumpeni digambarkan sebagai lintah yang telah menyedot darah bumi Mataram, menyengsarakan para kawula alit, dan merusak tatanan hidup masyarakat.  "Herannya, ada saja bangsawan Mataram yang menjilat kaki Kumpeni.  Mereka-mereka itu pengkhianat perjuangan Raja Besar Mataram Sultan Agung Hanyokrokusuma. Kelak kalau kalian dewasa, bergabunglah dengan orang-orang yang memerangi Kumpeni Belanda," demikian wejangan Eyang Dreyo yang selalu diulang-ulang setiap ada kesempatan.

Tak heran jika pelan-pelan muncul rasa simpati di hati Raden Pekik terhadap kelompok kecu pimpinan Suro Brewok. Pemuda yang belum berpengalaman itu melihat ada persamaan pandangan antara para perampok itu dengan Eyang Buyutnya. Mereka sama-sama membenci Kumpeni Belanda. [44]

__._,_.___

Recent Activity:

.

__,_._,___